Viral di Media Sosial
Sosok Bocah ODGJ di Cirebon Depresi Ponsel Hasil Keringatnya Dijual, Dikenal Pintar dan Rajin Ngaji
Di media sosial saat ini tengah heboh dengan kabar seorang bocah berusia 12 tahun menjadi ODGJ. Terkuak sosoknya!
TRIBUNJAKARTA.COM - Di media sosial saat ini tengah heboh dengan kabar seorang bocah berusia 12 tahun menjadi ODGJ.
Bocah tersebut ternyata bernama Arya asal Kota Cirebon, Jawa Barat.
Arya adalah anak pertama dari tiga bersaudara.
Kisah Arya menjadi viral setelah diunggah oleh akun YouTube Pratiwi Novyanthi pada (8/5/2024) lalu.
Dalam video itu, Youtuber yang biasa dipanggil Teh Novi ini mendatangi rumah Arya.
Tetangga Arya menceritakan jika bocah itu mengalami depresi setelah handphone yang ia beli dari hasil menabung dijual ibunya.
Padahal uang itu didapat dari hasil Arya menabung dalam waktu yang cukup lama.
“Jadi anak ini kan suka kenclengan, jadi bawa kotak amal. Anaknya suka nabung, dia beli handphone sendiri beli sepeda sendiri. Ada satu ketika pada saat orangtuanya nggak punya, ada barang-barang yang ia beli dijual. Karena itu dia langsung drop langsung kena,” papar salah satu tetangga Arya.
Warga juga menceritakan jika Arya pernah kabur ke luar kota.
Teh Novi pun diantar warga menuju ke rumah Arya.
Saat sampai di rumah Arya, ia pun masih bisa menjawab saat ditanya siapa namanya.
Namun Arya tampak gemetar seperti ketakutan.
Bahkan ia terus memeluk orang lain saat melihat banyak warga yang begerombol di depan rumah.
Dari keterangan keluarga, Arya sudah pernah diajak berobat ke rumah sakit.
Namun kondisinya masih seperti ini.
Ibunda Arya mengaku di September 2023, terpaksa menjual ponsel sang anak karena mengalami kesulitan ekonomi.
Ia berkata sebelumnya sudah izin terlebih dahulu dengan bocah tersebut.
“Awal mulanya ngamuk teh, saya akuin, emang ekonomi lagi turun yah, dia punya HP teh. Karena saya punya anak 3, Arya yang pertama,” papar ibu Arya.
“Karena saya butuh, saya jual teh. Ijin sama anaknya, iya enggak apa-apa, tapi pas dijual ngamuk,” imbuhnya.
Setelah ponsel dari hasil keringatnya sendiri dijual, Arya menjadi pendiam dan suka menyendiri saat di sekolah.
Lama-lama Arya ngamuk dan suka merusak barang. Bahkan ia pun sempat kabur hingga ke Kuningan.
Tak hanya itu, ada juga rekaman Arya ngamuk sampai berteriak ingin mati.
Sebelum menjadi seperti ini, Arya adalah sosok yang penurut dan rajin.
Ia juga selalu salat dan mengaji tak peduli jika hujan.
"Dia anaknya dulu penurut, rajin solat, ngaji, walau hujan aja dia tetap ngaji pakai payung," kata ibunda Arya.
Terpisah Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih mengatakan sebelum depresi Arya memiliki nilai harian sekolah yang baik.
"Jadi, anak ini mengumpulkan uang untuk membeli hp dari uang sendiri. Anaknya baik, kecerdasannya juga baik. Masalahnya bermula dari ibunya menjual hp itu, tapi tidak bisa disalahkan juga, karena kondisi desakan ekonomi," tambah Ade dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com.
Ade Cahyaningsih menyampaikan, Arya masih terdaftar sebagai siswa SDN Sidamulya meski sudah beberapa bulan tidak masuk sekolah.
"Ananda tidak dikeluarkan, masih aktif juga sebagai pelajar, penerima KIP juga. Hanya saja, saat ini, anak dalam situasi khusus, saya yakin anak ARD akan sembuh lagi," kata Ade.
Dinas Pendidikan mengaku telah menangani Arya sebelum kasus ini viral di media sosial.
Bahkan pihak sekolah bersama dinas terkait mendorong proses penanganan kesehatan yang berkelanjutan hingga Arya pulih dan kembali bersekolah.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/bocah-ODGJ-di-Cirebon.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.