Viral di Media Sosial

Sosok Pria yang Pepet Jokowi Sambil Teriak Gajinya Ditahan, Mantan ASN dengan Jabatan Mentereng

Terkuak identitas pria yang menerobos pengamanan untuk mendekati Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Konawe, Sulawesi Tenggara. Ternyata ASN?

Tangkapan layar TikTok
Terkuak identitas pria yang menerobos pengamanan untuk mendekati Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Konawe, Sulawesi Tenggara. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak identitas pria yang menerobos pengamanan untuk mendekati Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Konawe, Sulawesi Tenggara.

Pria tersebut ternyata bernama Mahyuddin.

Dikutip TribunJakarta.com dari Tribun Sultra Mahyuddin adalah seorang ASN.

Ia menjabat sebagai Sekretaris Desa.

 

 

Namun menurut keterangan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Konawe, Suparjo, Mahyuddin sudah tak menyandang status ASN.

"Beliau sebelumnya Sekretaris Desa berstatus PNS di Desa Awuliti," ungkap Suparjo, Selasa.

Lebih lanjut, Suparjo mengungkapkan Mahyuddin dicopot dari jabatannya pada 2022 atas dugaan pemalsuan ijazah.

Karena itu, Suparjo berani memastikan Mahyuddin sudah tidak berhak menerima gaji lantaran bukan lagi PNS.

"Tahun 2022 diberhentikan atas dugaan pemalsuan ijazah."

"Tidak ada penahanan gaji karena yang bersangkutan bukan lagi PNS," pungkasnya.


Videonya Viral

Video yang merekam Jokowi dipepet hingga terdorong Mahyuddin viral di media sosial.

Awalnya, Jokowi tengah berbicara di hadapan awak media didampingi Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin; Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto; Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba; hingga Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari.

Dari belakang Presiden Jokowi, terlihat Mahyuddin yang berambut cepak dan mengenakan batik cokelat-hitam yang berjalan mendekat ke arah Kepala Negara.

Meski mengetahui Presiden Jokowi tengah wawancara dan dijaga ketat, pria tersebut tetap nekat menghampiri.

Ia lantas didorong menjauh oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang bertugas.

Namun, di saat yang bersamaan, pria tersebut meneriakkan soal gajinya yang ditahan.

Pria itu mengaku sudah selama enam tahun gajinya tak dibayarkan.

"Gaji saya, Pak! Ditahan oleh negara sudah 6 tahun," teriak pria tersebut, Selasa, dilansir TribunnewsSultra.com.

Sementara itu, Istana Negara melalui Plt Deputi Protokol, Pers, dan Media, Yusuf Permana, mengungkapkan Paspampres telah berkomunikasi dengan Mahyuddin terkait aksinya.

Hasilnya, diketahui Mahyuddin hendak menyampaikan masalah kepegawaiannya sebagai PNS di Konawe.

Setelahnya, lanjut Yusuf, pihaknya langsung berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Konawe dan Pemerintah Provinsi Sultra untuk mengetahui duduk permasalahannya.

"Kami ucapkan terima kasih juga kepada Jajaran pengamanan yang sangat bersahaja dalam melakukan pengamanan kunjungan kerja Presiden RI selama di Provinsi Sulawesi Tenggara," pungkasnya.

Diketahui, dalam kunjungan kerjanya ke Konawe, Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro.

Ia juga memantau pembangunan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RS Konawe yang dibangun menggunakan dana pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

 

Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved