Imam Musala di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk
7 Fakta Imam Musala di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk: Pria Berkumis Ditangkap di Pesisir Jakarta Utara
Misteri penusuk Muhammad Saidi (71), Imam Musala Uswatuh Hasanah di Kebon Jeruk akhirnya menemui titik terang. Simak 7 Fakta kasus penusukan itu.
TRIBUNJAKARTA.COM - Misteri penusuk Imam Musala Uswatuh Hasanah di Kebon Jeruk akhirnya menemui titik terang.
Imam Musala, Muhammad Saidi (71) menjadi korban penusukan pria misterius hingga tewas pada Kamis (26/5/2024).
Terkini, polisi telah menangkap seorang pria tepat satu pekan setelah insiden berdarah itu terjadi.
TribunJakarta.com merangkum sejumlah fakta perjalanan kasus penusukan Imam Musala hingga pelaku tertangkap:
1. Kapolres Takziah
Penusuk Muhammad Saidi tertangkap beberapa saat setelah Kapolres Jakarta Barat, Kombes M. Syahduddi bertakziah ke rumah korban yang berada di area Musala Uswatun Hasanah di Pesing Poglar, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (23/5/2024).
"Benar, pelaku telah kita amankan," kata Syahduddi saat dikonfirmasi, Kamis (23/5/2024) malam.
Kapolres mendatangi rumah korban untuk menyampaikan duka cita sekaligus melihat situasi dan kondisi di lokasi kejadian.
Syahduddi menerangkan dalam kasus pembunuhan ini sebanyak 22 saksi telah dilakukan pemeriksaan.
2. Ditangkap di Pesisir Jakarta Utara

Pelarian pelaku penusukan terhadap Muhammad Saidi (71), Imam Musala hingga tewas saat hendak salat subuh di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat terhenti.
Pelaku akhirnya ditangkap oleh petugas Polres Metro Jakarta Barat di kawasan Jakarta Utara pada Kamis (23/5/2024) malam.
"Ya, barusan (ditangkap) di wilayah Jakarta Utara," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan saat dihubungi, Kamis.
Berdasarkan informasi, pelaku ditangkap di kawasan pesisir Jakarta Utara.
3. Sosok Pelaku
Polisi sempat membeberkan sosok penusuk Imam Musala di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Muhammad Saidi ditikam pria misterius hingga tewas saat hendak menjalankan salat subuh.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan membeberkan ciri-ciri pelaku penusukan tersebut.
"Perkiraan umur dibawah 30 tahun sesuai keterangan saksi," kata Andri dalam keterangannya, Kamis (23/5/2024).
Selain itu, terduga pelaku diketahui memiliki warna kulit sawo matang dengan tinggi badan kira-kira sekitar 173 centimeter.
Dalam hal ini, polisi juga telah membuat sketsa wajah pelaku melalui sebuah foto atau gambar.
Pelaku sendiri dalam sketsa tersebut memiliki bentuk wajah oval dan rambut lurus dengan potongan cepak.
Pelaku memiliki kumis dan janggut tipis dengan mata yang lumayan lebar. Dalam sketsa tersebut, juga digambarkan pelaku mengenakan kalung.
4. Polisi Bentuk Timsus
Polisi sempat membentuk tim khusus untuk menangkap penusuk Muhammad Saidi (71).
"Penyidik gabungan dari Satreskrim Polres Jakarta Barat dan Reskrim Polsek Kebon Jeruk sudah kita bentuk menjadi satu tim untuk sama-sama bergerak mencari keberadaan pelaku," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M. Syahduddi ditemui di kantornya, Jumat (17/5/2024).
Syahduddi mengatakan, sejauh ini sudah memeriksa tiga saksi perihal penusukan yang menewaskan Saidi. Termasuk mengecek sejumlah CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan mengaku, saat ini, pihaknya masih memburu pelaku penusukan tersebut.
"Timsus yang dibentuk bapak Kapolres Metro Jakarta Barat (Kombes M Syahduddi) masih bekerja. Kita sudah mengantongi identitas pelaku. Saat ini masih dalam pengejaran oleh anggota," ujarnya.
5. Gelagat Aneh Pelaku

Seorang jemaah Musala Uswatun Hasanah mengungkapkan ada gelagat aneh penusuk Muhammad Saidi (71).
Hal itu disampaikan Hasan Basri (72) yang saat kejadian turut menjadi jemaah Salat Subuh di Musala Uswatuh Hasanah yang berlokasi di Pesing Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Saya sebelum naik ke atas lanta dua buat Salat Subuh ada orang lagi duduk di sebelah masjid. Ada tempat duduk tuh, dia duduk sambil menunduk ke bawah kepalanya," kata Hasan Basri ditemui di sekitar lokasi kejadian, Kamis (16/5/2024).
Namun saat itu Hasan sama sekali tak menaruh curiga berlebih dengan pria tersebut meskipun gelagatnya cukup aneh.
"Karena kadang ya biasanya ada yang duduk di situ biasa lah istirahat. Tapi kan orang biasa duduk main HP, tapi ini enggak, dia nunduk aja. Gak pakai tas, gak apa," ujar Hasan.
Seingat Hasan, pria tersebut berusia sekitar di atas 30 tahunan. Ia pun memastikan pria itu bukanlah warga sekitar karena tak pernah melihat sebelumnya.
"Pakaiannya enggak rapih. Kaosnya udah agak bule. Warnanya antara biru atau hitam. Celana pendek, lipatannya belang," tuturnya.
6. Korban Mengira Hanya Dipukul
Jemaah Musala Hasan Basri (72) mengatakan saat kejadian korban sama sekali tak mengira dirinya sempat ditusuk oleh pelaku.
"Pas dia lagi ambil wudhu, dia teriak orang itu lari, dia nguber ke jalan. Saya tanya dari atas ada apa bang dia bilang "Saya ditabok". Saya tanya lagi mana, dia jawab kabur ke luar," papar Hasan.
Hasan mengatakan bahwa korban baru sadar tubuh bagian belakangnya ditusuk ketika diberitahu oleh anak-anaknya yang keluar dari rumah usai mendengar teriakan korban.
"Anak-anaknya sempat mau kejar pelaku tapi karena korban udah berdarah jd fokus nolong. Tapi korban enggak pingsan, ga apa," tuturnya.
Setelah korban dibawa ke rumah dan lukanya dibersihkan, oleh pihak keluarga ia dibawa ke RS Grha Kedoya menggunakan sepeda motor.
Karenanya, ia kaget saat mendengar korban akhirnya meninggal dunia.
7. Kronologi
Muhammad Saidi (71) berteriak "maling, maling" seusai azan Subuh menggegerkan para jemaah yang berada di lantai dua Mushala Uswatun Hasanah, Pesing Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (16/5/2024).
"Pas saya dan para jemaah pada turun, kita ngelihat pak ustad sudah berdarah di bajunya," kata Supriyadi, jemaah mushala yang berada di lokasi kejadian pagi tadi, Kamis (16/5/2024).
Meski kondisi baju korban berlumur darah dari bagian belakang kanannya, Saidi sama sekali tak terlihat kesakitan.
Bahkan, korban mengaku tak menyadari jika baru saja ditusuk oleh pelaku yang hingga kini masih misterius identitasnya.
"Korban enggak pingsan, dia malah sempet bilang kirain ditonjok ternyata ditusuk," kata Supriyadi.
Saat itu, korban pun masih sanggup berjalan pulang ke rumahnya yang masih berada di area mushala.
"Setelah kejadian dia jalannya juga normal, dikiranya juga cuma luka ringan aja makanya dia masuk ke dalam rumah," kata Supriyadi.
Supriyadi mengatakan, saat itu para jemaah memang fokus ke kondisi korban tanpa ada yang berusaha mengejar pelaku. Karena melihat kondisi korban tak merasa kesakitan berarti, para jemaah kemudian melaksanakan Salat Subuh.
Sementara itu, ternyata oleh keluarganya korban dilarikan ke RS Grha Kedoya yang tak jauh dari kediamannya.
Betapa kagetnya warga saat mengetahui ternyata sang imam mushala meninggal dunia setelah mendapatkan upaya perawatan di rumah sakit usai peristiwa tersebut.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.