Pilkada DKI 2024

Andika Perkasa & Dudung Abdurachman Masuk Radar Pilkada Jakarta, Pengamat Ingatkan Bukan Hal Baru

Dua pensiunan jenderal bintang empat TNI masuk radar untuk dimajukan di Pilkada Jakarta 2024.

Kolase Tribun Jakarta
Usai isu tak akur dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mencuat, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di akun Youtubenya mengunggah video soal sikapnya soal penerimaan taruna Akademi TNI. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COMĀ - Dua pensiunan jenderal bintang empat TNI masuk radar untuk dimajukan di Pilkada Jakarta 2024.

Keduanya yakni mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan mantan KSAD, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman.

Andika bahkan mengaku siap maju di Pilkada Jakarta jika ditugaskan oleh PDIP selaku partainya kini.

Sedangkan nama Dudung dijagokan oleh Ketua relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer alias Noel.

Selain dua nama tersebut, ada pula nama Dharma Pongrekun, pensiunan jenderal bintang tiga Polri yang telah resmi mendaftar ke KPU DKI Jakarta sebagai calon independen.

Menurut pengamat politik yang juga pengamat militer dari Universitas Nasional, Selamat Ginting, sebenarnya bukan hal baru jika para pensiunan jenderal ini bertarung di Jakarta.

Bahkan, sejak era Presiden Sukarno, Gubernur di Jakarta sudah diemban oleh jenderal aktif.

"Dulu kan sebenarnya diusulkan Gubernur Jakarta setingkat menteri. Dan itu sudah dilakukan di era Sukarno, Soemarno Sosroatmodjo (periode 1960-1966) dia merangkap menteri Gubernur Jakarta," kata Ginting saat dihubungi, Kamis (30/5/2024).

Hal itu, kemudian terus berlanjut ke era Orde Baru hingga awal Reformasi dimana Jakarta dipimpin oleh Sutiyoso.

"Itu praktis sejak era presiden Soeharto memimpin dimulai dari Ali Sadikin kemudian terus terakhir Sutiyoso semuanya Letjen," kata Ginting.

Bahkan, di era Pilkada langsung yang dimulai di tahun 2007, dalam pelaksanaannya selalu ada calon yang berasal dari pensiunan TNI maupun Polri.

Di Pilkada Jakarta 2007, ada nama Adang Daradjatun yang merupakan mantan Wakapolri.

Kemudian di Pilkada Jakarta 2012 ada nama Mayjen (Purn) Nachrowi Ramli, Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji dan Letjen (Mar) (Purn) Nono Sampono.

Kemudian, di Pilkada 2017 juga ada nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang baru saja mundur dari karirnya di militer.

Namun, menurut Ginting, alasan utama saat ini munculnya nama Andika dan Dudung dalam bursa Pilkada Jakarta karena belum ada nama sipil yang mampu menyaingi elektabilitas Anies Baswedan selaku petahana.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved