DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Moonraker dan XTC Tegas Soal Kasus Vina Cirebon: Ada yang Akui Eky Simpatisan

Klub motor Monnraker dan XTC akhirnya berbicara mengenai kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Kolase Foto TribunJakarta
Kolase Foto Ketua XTC Kota Cirebon, Alfian dan Ketua Moonraker Cirebon, Indra Budi Lesmana. Klub motor Monnraker dan XTC akhirnya berbicara mengenai kasus pembunuhan Vina Cirebon. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Klub motor Monnraker dan XTC akhirnya berbicara mengenai kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Kedua klub motor yang memiliki nama besar di Bandung itu terseret dalam kasus Vina Cirebon.

Pasalnya, dua nama itu masuk dalam putusan banding terdakwa di Pengadilan Tinggi Jawa Barat 2017 lalu.

Kronologi kasus itu tertulis berawal adanya masalah antargeng motor XTC dan Moonraker.

Diketahui, para terpidana yakni Andika dan Koplak bersama kawan-kawannya mengaku sedang mencari kelompok geng motor XTC.

Andi meminta bantuan geng motor Moonraker untuk mencari kelompok geng motor XTC.

Para terpidana lalu menyerang Muhamad Rizky Rudiana alias Eky dan Vina yang melintas di depan SMPN 11, Jalan Perjuangan Majasem, Kota Cirebon pada 27 Agustus 2016 sekira pukul 21.00 WIB.

Saat itu, Eky yang sedang membonceng Vina memakai jaket bertuliskan XTC hendak pulang ke rumahnya. Akhirnya, Vina dan Eky tewas di tangan para terpidana di Fly Over Talun pada Sabtu 27 Agustus 2016 malam.

Kini, kedua klub motor tersebut XTC dan Moonraker berbicara mengenai kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Moonraker Cirebon Bereaksi

Ketua Moonraker Cirebon, Indra Budi Lesmana.
Ketua Moonraker Cirebon, Indra Budi Lesmana. (Tribun Cirebon/Eki Yulianto)

Ketua Moonraker Cirebon, Indra Budi Lesmana, menyampaikan, para pelaku dan terpidana dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki bukanlah anggota dari komunitas motor Moonraker.

Pernyataan ini menanggapi isu yang beredar di masyarakat mengenai keterlibatan organisasi tersebut dalam kasus tersebut.

"Kalau saya sendiri menolak keras dengan adanya pernyataan tersebut (perseteruan antara XTC dan Moonraker), karena pada dasarnya kami sudah menjaga kondusivitas setelah bertransformasi menjadi ormas atau organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), seperti XTC, GBR, Konack, dan Moonraker," ujar Indra saat dikonfirmasi, Jumat (31/5/2024).

Indra menjelaskan, Moonraker masih terdaftar sebagai komunitas motor yang diakui oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan tidak akan mengubah legalitasnya menjadi ormas atau OKP.

"Karena kita semua bermainnya di motor," ucapnya.

Sehingga, menurut data yang dimiliki oleh Moonraker, baik dari pengurus kota maupun Kabupaten Cirebon, tidak ada anggota mereka yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Dari delapan terpidana dan satu tersangka yang terlibat dalam kasus Vina dan Eki, mereka bukan anggota Moonraker. Kita (sudah melihat) by data dari ketua kota dan Kabupaten Cirebon dan atas nama tersebut tidak ada, baik di dewan pimpinan pusat pun tidak ada atas nama tersangka dan terpidana tersebut," jelas dia.

Indra juga menambahkan, kemungkinan pelaku hanya menggunakan nama Moonraker tanpa benar-benar menjadi anggota.

"Jadi, ini bisa dikatakan oknum atau hanya simpatisan, mungkin hanya membawa nama (Moonraker) biar gimana gitu," katanya.

Menutup pernyataannya, Indra mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah memercayai informasi yang belum terverifikasi.

"Jadi, jangan sampai ada pihak yang dirugikan," ujarnya.

Ia juga menegaskan kepercayaannya kepada aparat kepolisian untuk menangani kasus ini dengan baik.

XTC Cirebon Tegas

Empat kelompok motor di Cirebon, yaitu XTC, Moonraker, Konack, dan GBR, menggelar pembacaan petisi terkait kasus Vina dan Eki yang menyangkutpautkan dengan geng motor di sebuah halaman Gedung Kesenian Kota Cirebon, Kamis (30/5/2024).
Empat kelompok motor di Cirebon, yaitu XTC, Moonraker, Konack, dan GBR, menggelar pembacaan petisi terkait kasus Vina dan Eki yang menyangkutpautkan dengan geng motor di sebuah halaman Gedung Kesenian Kota Cirebon, Kamis (30/5/2024). (Tribun Jabar/Eki Yulianto)

Ketua XTC Kota Cirebon, Alfian menegaskan bahwa delapan terpidana dan satu tersangka dalam kasus pembunuhan Vina bagian dari komunitas mereka.

Hal itu dikatakan Alfian saat ditemui di sebuah gedung kesenian di kawasan Stadion Bima, Kota Cirebon, Kamis (30/5/2024).

Saat itu, empat kelompok motor di Cirebon, yaitu XTC, Moonraker, Konack, dan GBR mengeluarkan petisi terkait kasus itu.

"Sampai saat ini, anggota dan organisasi pun tidak ada permasalahan. Teman-teman media bisa menyaksikan tidak ada pembatas dan kami kerap nongkrong bareng di beberapa kesempatan. Oleh karena itu, bahwa yang kemarin katanya salah satunya organisasi kami terlibat dalam kasus Vina dan Eki, bukan unsur dari organisasi kita (XTC, Moonraker, Konack, dan GBR) semua," ujar Alfian.

Alfian mengakui Eky yang disebut-sebut pacar Vina Cirebon merupakan anggota XTC wilayah Kabupaten Cirebon.

"Kalau Vina saya kurang tahu, mungkin dia bisa disebut pacarnya Eki, tapi kalau untuk lebih jauhnya simpatisan lah," ucap dia.

Mengenai para pelaku, Alfian menegaskan bahwa pihaknya tidak mengenal para pelaku.

"Kalau para pelaku (8 terpidana dan 1 tersangka kasus Vina), kami gak ada yang kenal. Artinya, mereka juga bukan anggota komunitas motor di antara kami," jelas Alfian.

Kendati sempat bagian dari kelompok bermotor, Alfian juga menyampaikan bahwa tidak ada konflik yang melatarbelakangi pembunuhan Eki.

"Intinya yang kami tahu tidak ada konflik yang melatarbelakangi Eki menjadi korban pembunuhan, karena pada saat itu pun XTC mengetahui kejadian tersebut, kami langsung mempercayakan ke pihak berwajib," katanya.

XTC sendiri, menurut Alfian, telah bertransformasi menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) pada tahun 2012 dan menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas) pada tahun 2014-2015.

Transformasi ini juga berlaku bagi kelompok motor lainnya.

"Kalau Pegi juga sampai saat ini kami rasa bukan dari anggota kami karena saya sendiri sudah menanyakan ke kelompok bermotor lainnya, Pegi bukan dari anggota," ujarnya.

Alfian menegaskan kembali bahwa para pelaku dalam kasus Vina dan Eki tidak ada kaitannya dengan kelompok motor mereka.

"Artinya, bukan anggota. Dari Moonraker bukan, dari Konack bukan, dari XTC kota/kabupaten bukan, dan dari GBR juga bukan," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Alfian dan ketua kelompok motor lainnya membawa ratusan anggota kelompoknya membacakan petisi untuk meredakan kegaduhan.

Berikut petisi yang dibacakan secara gamblang oleh ratusan anggota empat kelompok bermotor di wilayah Cirebon.

1. Bahwa Kota Cirebon dalam situasi yang kondusif aman dan nyaman.

2. Bahwa sampai dengan saat ini tidak ada perselisihan atau masalah keributan antar organisasi bermotor dan lainnya.

3. Terkait dengan peristiwa tragedi Vina Cirebon, tidak ada sama sekali keterkaitan dengan organisasi kami.

4. Kami juga memiliki tanggung jawab atas terciptanya iklim kondusivitas di Cirebon.

5. Kami meminta kepada bapak Presiden RI dan Kapolri untuk menuntaskan proses hukum kasus Vina Cirebon secara transparan dan profesional. (TribunJabar/TribunJabar)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved