Pilkada DKI 2024

Pertimbangan PDIP Usung Bacagub untuk Pilkada Jakarta 2024, Peluang Andika Perkasa Makin Besar?

Sekretaris Tim Pemenangan Pilkada PDIP Aria Bima bicara peluang partainya memilih sosok bacagub untuk diusung di Pilkada Jakarta 2024.

Istimewa
Mantan Panglima TNI Jenderal Purn Andika Perkasa(Dok. Tim Media Andika Perkasa) 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Pemenangan Pilkada PDIP Aria Bima bicara peluang partainya memilih sosok bacagub untuk diusung di Pilkada Jakarta 2024.

Sejumlah nama-nama besar dari PDIP, sejauh ini memang disebut-sebut berpeluang untuk diusung di Pilkada Jakarta.

Salah satunya, termasuk sosok Andika Perkasa.

Aria pun menyebut, beberapa hal jadi pertimbangan sebelum PDIP menentukan sosok yang akan dimajukan.

"Di PDI Perjuangan itu ada proses penjaringan dan penyaringan. Penjaringan hari ini belum selesai," kata Aria Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/5/2024) dikutip dari Tribunnews.

Kata Aria, untuk menentukan sosok bakal calon gubernur yang diusung PDIP melakukan penjaringan dan penyaringan.

Proses tersebut masih terus berlangsung hingga saat ini untuk mencari sosok terbaik.

Adapun dalam proses itu, ada tiga hal yang menjadi standar dalam penilaian yakni kapabilitas dan kapasitas, juga peluang kemenangan.

"Penyaringan inilah akan didetailkan tentang standar kapabilitas dan kapasitas dengan problem DKI yang saat ini dan tentunya adalah elektabilitas," katanya.

Sebelumnya diberitakan, ada dua nama pensiunan jenderal bintang empat TNI masuk radar di Pilkada Jakarta 2024.

Kedua nama itu yakni mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan mantan KSAD, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman.

Pengamat politik dari Universitas Nasional, Selamat Ginting menilai, bukan hal baru jika para pensiunan jenderal ini ikut bertarung di Jakarta.

"Dulu kan sebenarnya diusulkan Gubernur Jakarta setingkat menteri. Dan itu sudah dilakukan di era Sukarno, Soemarno Sosroatmodjo (periode 1960-1966) dia merangkap menteri Gubernur Jakarta," kata Ginting saat dihubungi, Kamis (30/5/2024).

Hal itu, kemudian terus berlanjut ke era Orde Baru hingga awal Reformasi dimana Jakarta dipimpin oleh Sutiyoso.

"Itu praktis sejak era presiden Soeharto memimpin dimulai dari Ali Sadikin kemudian terus terakhir Sutiyoso semuanya Letjen," kata Ginting.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved