Bocah Terbungkus Karung di Bekasi

2 Misteri Kasus Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Bekasi, Motif Perdukunan Pelaku Menguat

Kasus pembunuhan bocah perempuan berinisial GH di Bekasi menyimpan misteri.

|

Satu lubang masih dalam keadaan utuh, belum ditutup rapat sementara satu lubang lagi sudah tertutup semen. 

Polisi melakukan pembongkaran lubang ditutup semen, hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada korban lain. 

Polisi bahkan sampai menggelar olah TKP dua kali

"Satu titik lagi kami duga mungkin ada korban lainnya, tapi kami sudah lakukan penggalian sedalam satu meter namun tidak ditemukan," tegasnya. 

Dugaan khawatir ada korban lain bukan tanpa alasan, galian semen di lantai rumah pelaku mencurigakan karena terlihat baru. 

"Dari hasil pengamatan diduga ada satu titik yang kami lihat secara fisik itu ada lokasi tempat semen yang masih baru," tegasnya. 

Kronologi

Setelah melapor kehilangan anak, orang tua korban bersama warga terus mencari sampai esoknya.

Sekian lama mencari, warga mencurigai Didi sebagai terduga pelaku. Namun mereka belum punya cukup bukti.

Barulah warga didampingi pengurus RT setempat berani mendatangi rumah terduga pelaku berbarengan dengan kedatangan polisi yang menindaklanjuti laporan orang tua korban.

"Waktu Sabtu sore belum berani dobrak. Pas malamnya sudah ada polisi, baru didobrak," kata Umah warga setempat.

Polisi langsung menggeledah secara menyeluruh rumah terduga pelaku, tapi tak menemukan korban di dalam rumah.

TKP Penemuan jasad bocah perempuan berinisial GH (9) di lubang sumur rumah RT 03 RW 07, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
TKP Penemuan jasad bocah perempuan berinisial GH (9) di lubang sumur rumah RT 03 RW 07, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. (Tribunjakarta/Yusuf Bachtiar)

 

Barulah keberadaan korban berhasil ditemukan di dalam lubang pompa air sudah tewas. Mayat korban terbungkus karung.

"Ditemuinnya di sumur, dibungkus karung, masih seger (jasadnya, red) kayaknya belum lama meninggalnya," Umah menambahkan.

Posisi lubang pompa air di belakang rumah terduka pelaku, berdiameter 60 x 60 sentimeter dengan kedalaman sekitar dua meter.

Didi Orang Terakhir Bareng Korban

Sobirin (52), warga setempat menceritakan kecurigaan terhadap Didi bukan tanpa alasan.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved