4 Fakta Mahasiswa Bekasi Tewas di Gunung Cakrabuana Tasikmalaya: Korban Kelelahan Alami Kram

Terkuak deretan fakta Raffha Al-Ayyubi Adhinegoro (20), mahasiswa Universitas Siliwangi asal Bekasi yang tewas di Gunung Cakrabuana, Tasikmalaya.

Kolase Foto Tribun Jakarta/TribunPriangan
Kolase Foto ibunda Raffha Al-Ayyubi Adhinegoro (20) dan suasana di RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya pada Minggu (9/6/2024). Terkuak deretan fakta Raffha Al-Ayyubi Adhinegoro (20), mahasiswa Universitas Siliwangi asal Bekasi yang tewas di Gunung Cakrabuana, Tasikmalaya. 

"Saat itulah pihak panitia memutuskan untuk turun gunung mencari pertolongan. Nah, panitia baru tiba di jalan raya kurang lebih (perlu waktu) dua sampai tiga jam. Kemudian menuju Polsek Malangbong, Polsek Pagerageung, dan Tagana Garut," ucap Fetrizal.

Anggota tim rescue yang melakukan penyelamatan, Saepul Pahmi (31) mengungkapkan hal yang sama.

"Menjelang sore, sekira pukul 14.00 WIB, mendiang (Raffha) mulai lelah, dia juga bilang kakinya kram. Akhirnya istirahat, diberi pertolongan juga. Lokasinya itu sudah setengah perjalanan menuju lokasi diklatsar," ucap Saepul kepada TribunPriangan.com saat ditemui pada Senin (10/6/2024).

3. Tim Gabungan Datang Malam

Tiga lokasi tersebut berjauhan, sehingga mereka baru bisa mendapatkan tim gabungan untuk dimintai pertolongan sekira pukul 20.30 WIB.

Keterangan itu, kata Fetrizal, didapat Warek Kemahasiswaan dan Alumni Unsil Tasikmalaya, Asep Suryana Abdurrahmat.

Selanjutnya, tambah Fetrizal, tim tersebut sampai titik lokasi sekitar pukul 23.00 WIB.

"Setelah dicek oleh tim evakuasi, diperkirakan denyut nadi sudah tidak ada. Akhirnya, mereka melakukan evakuasi korban yang memakan waktu sekira tujuh jam untuk menuju jalan raya," terang Fetrizal.

Anggota tim rescue yang melakukan penyelamatan, Saepul Pahmi (31) menuturkan Raffa bersama 19 calon anggota lainnya melakukan long march sebagai latihan kesiapan diri mereka yang kelak terjun ke lokasi bencana setelah mereka semua menjadi anggota penuh.

Long march tersebut dilakukan mulai dari Polsek Malangbong Garut hingga ke Gunung Cakrabuana dengan lintasan berupa jalanan beraspal, permukiman warga, sawah, sampai hutan belantara.

Di tengah hutan dan jalan setapak Gunung Cakrabuana tersebut, posisi mereka sudah cukup jauh dari titik awal pendakian.

"Kalau diteruskan (ke lokasi Diklatsar), itu masih jauh. Kalau balik lagi ke bawah, jauh banget juga," ujarnya.

Akhirnya, untuk meminimalisir risiko yang tidak diinginkan, pihaknya memutuskan untuk melakukan evakuasi terhadap Raffha.

Panitia pun berupaya menghubungi sejumlah pihak yang berada di bawah, namun sinyal ponsel tidak bersahabat di lokasi seperti itu sehungga menjadi kendala untuk berkomunikasi.

"Mau tidak mau, memang harus dievakuasi. Akhirnya, sekira pukul 16.00 WIB, saya turun menuju Puskesmas Pagerageung untuk meminta bantuan evakuasi," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved