Persija Jakarta

2 Tahun Bersama Kini Malah Dibuang, Thomas Doll Ungkap Momen Krusial Saat Tangani Persija di Liga 1

Kebersamaan pelatih Thomas Doll dengan Persija Jakarta harus berakhir di tahun kedua, segudang momen krusial tak bisa dilupakan sang pelatih.

Editor: Wahyu Septiana
Media Persija/Kolase TribunJakarta
Foto pelatih Persija Jakarta Thomas Doll dan pemain Persija Jakarta di Liga 1. Kebersamaan pelatih Thomas Doll dengan Persija Jakarta harus berakhir di tahun kedua, segudang momen krusial tak bisa dilupakan sang pelatih. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kebersamaan pelatih Thomas Doll dengan Persija Jakarta harus berakhir di tahun kedua, segudang momen krusial tak bisa dilupakan sang pelatih.

Persija Jakarta memutuskan mengakhiri kerja sama dengan Thomas Doll di akhir musim ini.

Pelatih berkebangsaan Jerman itu dipastikan tidak akan menahkodai Persija Jakarta di Liga 1 musim depan.

Perpisahan Persija Jakarta dengan Thomas Doll diumumkan secara resmi pada hari kemarin, Jumat (14/6/2024).

Dalam pengumumannya, Manajemen tim Macan Kemayoran telah bersepakat mengakhiri kerja sama dengan Thomas Doll secara baik-baik.

Sejatinya, pelatih berkebangsaan Jerman itu masih memiliki ikatan kerja sama di Persija Jakarta hingga musim depan.

Namun, Thomas Doll memilih tidak melanjutkan masa baktinya menahkodai tim kebangaan The Jakmania tersebut.

Perpisahan dengan Thomas Doll membuat Persija Jakarta menjalani momen sulit.

Sebab, banyak hal positif yang terlahir berkat kinerja Thomas Doll.

Kecakapan pelatih berusia 58 tahun itu dalam membentuk tim langsung terbukti di musim perdananya.

Persija sukses mengakhiri jalan panjang musim 2022/2023 dengan status runner up.

Macan Kemayoran berhasil meraih 20 kemenangan, enam hasil imbang, dan menelan delapan kekalahan.

Kolase foto logo Persija Jakarta dan pemain, pelatih tim Macan Kemayoran berpose di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali.
Kolase foto logo Persija Jakarta dan pemain, pelatih tim Macan Kemayoran berpose di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali. (Kolase Tribun Jakarta/Media Persija)

Hebatnya, Andritany Ardhiyasa dkk. menjadi tim paling kukuh dalam menggalang pertahanan, yaitu hanya kebobolan 27 gol.

Memasuki musim keduanya, statistik angka kemenangan memang tak sebaik musim sebelumnya.

Persija finis di posisi kedelapan dengan 12 kemenangan, 12 imbang, dan 10 kali kalah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved