Jelang Iduladha, Dinas KPKP Pastikan 68 Ribu Hewan Kurban yang Masuk Jakarta Bebas Antraks dan PMK

Pemprov DKI melalui Dinas KPKP memastikan seluruh hewan kurban yang dijual di Jakarta bebas antraks hingga PMK.

Tribunjakarta/Gerald Leonardo
Suasana di Kampung Domba, Jakarta Utara, di mana harga dan penjualan hewan kurban mulai mengalami peningkatan meski Iduladha masih tiga pekan lagi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) memastikan seluruh hewan kurban yang dijual di Jakarta bebas antraks hingga penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Insyaallah enggak ada (ditemukan penyakit pada hewan kurban). Kita doa sama-sama mudah-mudahan sampai hari H plus tiga hari tasyrik insyaallah aman,” ucap Kepala Dinas KPKP DKI Suharini Eliawati saat dikonfirmasi, Sabtu (15/6/2024).

Hingga Jumat (14/6/2024) kemarin atau H-3 Iduladha, Dinas KPKP mencatat jumlah hewan kurban yang sudah masuk Jakarta mencapai 68 ribu.

Jumlah ini disebut Eli sudah melebihi kebutuhan pokok warga Jakarta akan hewan kurban.

“Jadi bisa saya pastikan ketersediaan hewan kurban di Jakarta aman, mengingat di tahun lalu angka 61 ribu sekian itu kebutuhan pokoknya dan saat ini sudah 68 ribu,” ujarnya.

Eli menyebut, jumlah ini bisa terus meningkat mengingat masih ada pedagang yang mengajukan izin untuk berjualan hewan kurban di aplikasi Jakevo.

Dari puluhan ribu hewan kurban tersebut, Eli menyebut, pihaknya tak menemukan adanya hewan kurban yang sakit parah.

Sejauh ini Dinas KPKP DKI hanya menemukan 20 ekor hewan kurban yang matanya memerah akibat mengalami stres dalam perjalanan.

“Biasanya untuk pemulihan kami berikan dua sampai tiga tetes obat mata juga sudah sembuh,” tuturnya.

Dari hari pemeriksaan di 1.061 tempat penampungan hewan kurban, Dinas KPKP DKI juga menemukan adanya sembilan ekor hewan yang tak cukup umur.

Sehingga petugas KPKP mengambil tindakan dengan menandai sembilan hewan tersebut.

“Kami tandai menggunakan pilox. Jadi, hewan-hewan kru boleh dijual, tapi bukan untuk kurban,” kata Eli.

Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini pun memastikan, pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh terhadap hewan kurban yang masuk Jakarta.

Hal ini dilakukan guna memastikan seluruh hewan kurban yang dijual di Jakarta dalam kondisi sehat dan memenuhi syariat Islam untuk dikurbankan.

“Untuk menyakinkan masyarakat, kami di Jakarta melakukan ulas darah untuk tes Antraks dan alhamdulillah negatif juga,” tuturnya.

Eli pun menegaskan, pihaknya bakal terus melakukan pengawasan terhadap peredaran hewan kurban di Jakarta sampai Hari Raya Iduladha yang jatuh pada 17 Juni 2024 mendatang.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved