Gedung Balaikota Pertama Jakarta dari Abad 17 Terbengkalai, Kini Jadi WC dan Tempat Tidur Pemulung

Gedung Balaikota Pertama Jakarta dari abad 17 terbengkalai. Kini jadi WC dan tempat tidur pemulung.

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Gedung usang di kawasan Kota Tua, Jalan Kali Besar Timur, Taman Sari, Jakarta Barat dijadikan toilet umum dan tempat tidur pemulung. Gedung ini, menurut tenaga ahli pemandu wisata UPK Kota Tua, pernah menjadi balaikota pertama Jakarta. 

Gedung tersebut dahulunya dibangun oleh Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterszoon Coen pada abad ke-17, sekitar tahun 1620-an.

Diceritakan Pamela, ada sebuah insiden kebakaran yang melanda gedung tersebut, sehingga singkat cerita, balaikota akhirnya dipindahkan ke bangunan yang saat ini dikenal sebagai Museum Fatahillah alias Museum Sejarah Jakarta.

"Jadi kalau kita bilang di Taman Fatahillah itu adalah Stadhuis (balai kota) Batavia yang pertama, bukan," kata Pamela.

Pesona Peradaban Awal Jakarta di Kota Tua

Kondisi Kota Tua sisi dekat Kali Besar, Jakarta Barat.
Kondisi Kota Tua sisi dekat Kali Besar, Jakarta Barat. (Wahyu Septiana/TribunJakarta.com)

Kali Besar adalah koridor utama kota Batavia yang membentang dari kanal sisi selatan hingga ke tepi laut di pesisir utara.

Kawasan ini satu aliran dengan Kali Ciliwung, dan dulunya memiliki peran besar sebagai jalur perdagangan dan permukiman elit ketika Kota Batavia masih dikuasai Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

"Di pinggir-pinggir Kali Besar ini, ada berbagai jenis tempat perusahaan, dahulu Belanda ingin menargetkan perdagangannya jauh lebih besar kepada Indonesia. Terutama targetnya mereka ingin menjual rempah-rempah kita," kata Pamela.

Salah satu ikon dari kawasan Kota Tua, terutama area Kali Besar, ialah Jembatan Kota Intan.

Jembatan ini dibangun pada tahun 1628 dan merupakan satu-satunya jembatan jungkit yang masih tersisa di Indonesia.

Jembatan Kota Intan didirikan VOC sebagai gerbang masuk ke Kota Batavia dari Pelabuhan Sunda Kelapa.

Jembatan ini juga punya nama lain yakni Jembatan Pasar Ayam, karena dahulu di sekitarnya banyak pedagang ayam.

"Jadi dari Sunda Kelapa, mereka masuk ke Kota Batavia, itu mereka harus yang namanya mempunyai visa on arrival, yaitu gerbang (masuknya) Jembatan Kota Intan ini," kata Pamela.

Dari Jembatan Kota Intan, bergeser sekitar 500 meter ke utara, terdapat Menara Syahbandar di Jalan Pasar Ikan Nomor 1, Penjaringan, Jakarta Utara.

Menara berusia ratusan tahun ini berdekatan dengan Museum Bahari, dan menjadi salah satu bangunan awal yang menandai peradaban Jakarta.

Keunikan menara setinggi 18 meter ini ada pada struktur bangunannya yang terlihat miring.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved