Pilkada DKI 2024
Parpol Diprediksi Tak Mau Usung Heru Budi di Pilkada Jakarta, Kinerja Sang Pj Gubernur Jadi Penyebab
Nama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono diprediksi tak akan mendapat tempat di Pilkada Jakarta 2024 mendatang.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Nama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono diprediksi tak akan mendapat tempat di Pilkada Jakarta 2024 mendatang.
Hal ini diungkapkan Pengamat Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga yang menyebut Heru Budi tak punya prestasi mentereng selama hampir dua tahun terakhir ini memimpin Jakarta.
“Prestasi Heru selama menjadi Pj Gubernur Jakarta tidak ada yang menonjol. Pembangunan di Jakarta relatif datar-datar saja, sehingga tidak ada nilai plusnya,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (20/6/2024).
Oleh sebab itu, Heru Budi dinilai tak mempunyai nilai jual sehingga sampai saat ini tak ada satupun partai politik yang menawarinya untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Minimnya prestasi Heru Budi di Jakarta juga dibuktikan dengan elektabilitasnya yang cenderung stagnan.
Hasil jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survei Jakarta (LSJ) menunjukkan elektabilitas Heru Budi hanya berkisar di angka 5,5 persen.
Sedangkan, hasil jajak pendapat Arus Survei Indonesia (ASI) menunjukkan elektabilitas Heru di angka 7 persen.
Angka 7 persen ini memang menempatkan Heru Budi di peringkat ketiga, namun elektabilitasnya kalah jauh dibandingkan Ridwan Kamil dan Anies Baswedan yang bertengger di puncak.
Ridwan Kamil diketahui memiliki elektabilitas sebesar 30,5 persen, sedangkan Anies di angka 29 persen.
Tak hanya itu, nama Heru Budi belakangan juga kerap jadi bahan olok-olokan di media sosial lantaran kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya dianggap tak memihak rakyat.
“Rendahnya elektabilitas Heru membuat dirinya tidak seksi. Partai politik tidak akan meliriknya, apalagi untuk mengusungnya menjadi calon gubernur,” ujarnya.
Posisi Heru yang bukan merupakan seorang kader partai disebut Jamiluddin semakin menyulitkan Heru untuk ikut berkontestasi Pilkada Jakarta 2024.
“Karena itu, tidak ada partai yang coba meloni partai lain untuk mengusung Heru. Sebab, partai politik hanya mengusung seseorang bila berpeluang menang,” tuturnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.