Pimpinan BKSAP DPR Bicara Indonesia Menjadi Leader Percepatan Transformasi Digital
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Putu Supadma Rudana bicara mengenai Indonesia menjadi leader percepatan tranformasi digital.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana bicara mengenai Indonesia menjadi leader percepatan tranformasi digital.
Anggota Komisi VI DPR RI itu mengungkapkan Indonesia adalah posisi di negara Asia Tenggara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, dan terbesar di kawasan Asean.
Sehingga, lanjut dia, sangat penting dan Indonesia biasanya menjadi market dalam digital economy.
“Bagaimana membangun digital economy yang berkembang pesat di kawasan Asean, dan bagaimana strategi untuk membangun ketahanan siber kita serta memberikan konstribusi kepada kesejahteraan yang komprehensif kepada seluruh masyarakat di kawasan Asean,” kata Putu dalam keterangan tertulis, Senin (24/6/2024).
Â
Â
Putu Rudana menyampaikan saat bertemu dengan Parlemen dan Pemerintah Brunei Darussalam di Brunei Darussalam pada 10 Juni 2024.
Saat itu, Putu menjadi pembicara dalam forum Tripartite, yang diselenggarakan Pemerintah Brunei Darussalam terkait membangun ekonomi digital di kawasan Asean.
Adapun, forum dengan tema 'Building a Vibrant Digital Economy in ASEAN: Strategies for Cyber Resilience and Shared Prosperity', dibuka langsung oleh H.E. Dato Seri Setia Dr. Awang Haji Mohd Amin Liew Abdullah, Minister at The Prime Minister's Office and Minister of Finance and Economy II.
Pada kesempatan itu, Putu Rudana bersanding dengan narasumber lainnya seperti H. E. Paul Thoppil selaku Indo Pacific Trade Representative for Canada; Jerome Saniez selaku General Manager and Country Chair, TotalEnergies Brunei;
Kemudian Arnold Consengco selaku Regional Vice President, Sales for South East Asia and Greater China, OutSystems; Adeleye Falade selaku Managing Director and CEP Brunei LNG; Dr. Ryan Manuel selaku Founder and CEO Bilby (one of Hong Kong’s hottest start-ups in 2023).
“Begitu diverse-nya dan berbedanya posisi bagaimana akses terhadap digital access di Indonesia, baik perhubungan dengan internet connection, atau literasi tentang digital, atau bagaimana masyarakat mengalami tantangan, di mana mungkin koneksi internet juga mengalami permasalahan. Tapi penggunaan internet, penggunaan sosial media, dan dalam posisi bagaimana digital transformasi ini berjalan di Indonesia secara mau tidak mau, mungkin terpaksa dan memang bisa hadir,” jelas dia.
Contohnya, Putu menyampaikan bahwa di Indonesia kira-kira 10 tahun lalu tidak berpikir bagaimana UMKM, usaha mikro kecil menengah, atau Micro Small Medium Enterprises (MSME) itu bisa melakukan transformasi digital.
“Ini memang tentu bila dilihat di berbagai tempat, mereka sudah bisa menggunakan melalui aplikasi platform Unicorn, itu baik menggunakan aplikasi Gojek, Tokopedia, aplikasi yang berhubungan dengan aplikasi platform digital lainnya, dan memang mereka sudah menerapkan itu dan transformasi terjadi,” ujar Legislator asal Bali ini.
Kedua, Putu menyampaikan bahwa saat ini sudah ada mekanisme pembayaran digital yaitu QR atau QRIS, dan QR ini sudah berjalan di Indonesia. Mungkin, kata dia, banyak negara lainnya belum. Menurut dia, QRIS ini justru menguntungkan usaha mikro kecil menengah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Pimpinan-BKSAP-Putu-Supadma-Rudana-n.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.