Pilkada DKI 2024

TOK! PKS Resmi Usung Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Arah Koalisi di Tangan PDIP

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mengusung Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024.

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mengusung Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024.

Kini, PDI Perjuangan bakal menjadi penentu arah koalisi partai politik di Pilgub Jakarta.

Sebelum PKS meresmikan pasangan Anies -Sohibul, eks Gubernur DKI Jakarta itu telah mendapatkan surat tugas dari DPW PKB DKI.

 

Nama Anies Baswedan juga masuk pertimbangan PDI Perjuangan dan Partai NasDem.

Anies Baswedan resmi diusung DPP PKS di Pilkada Jakarta 2024 setelah diumumkan langsung oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Syaikhu menjelaskan alasan DPP PKS akhirnya mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman.

DPP PKS, kata Syaikhu, mempertimbangkan usulan DPW PKS DKI Jakarta.

Selain itu mereka juga mendengarkan dari berbagai masukan para tokoh, ulama, habib, tokoh tokoh lintas agama yang datang ke DPP PKS.

"Maka dewan pimpinan pusat (DPTP) PKS pada rapat di hari Kamis 20 Juni 2024, telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon gubernur dan bapak Mohammad Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur. Siap berjuang memenangkannya? Allahuakbar, merdeka," ucap Syaikhu saat memberikan sambutan acara Sekolah Kepemimpinan Partai (SKP) DPP PKS sebagai pembekalan kepada seluruh Calon Anggota Dewan Terpilih DPR RI dan DPRD Provinsi se-Indonesia di Hotel Sahid, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024).

Ia pun juga sempat mengungkap singkatan yang pas untuk duet Anies dan Sohibul Iman. Singkatan itu tidak lain adalah AMAN.

"Kami meyakini pasangan Anies-Sohibul Iman, ada yang sudah mereka-reka juga singkatannya. AMAN katanya. Nanti terserah lah apa namanya. Yang memiliki kualifikasi yang mumpuni, serasi dan bisa saling melengkapi untuk memimpin DKI Jakarta," ungkapnya.

lihat fotoLangkah Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024 terganjal syarat yang diberikan PKS. NasDem minta Anies sabar.
Langkah Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024 terganjal syarat yang diberikan PKS. NasDem minta Anies sabar.

Syaikhu juga mengungkap alasan mendukung pasangan AMAN. Ia menjelaskan pasangan ini dianggap saling melengkapi satu sama lainnya untuk bisa memenangkan Pilkada Jakarta 2024.

"Bapak Anies Rasyid Baswedan sukses menjadi gubernur DKI Jakarta 2017-2022 dengan berbagai torehan prestasi di berbagai sektor pembangunan. Berhasil memajukkan kota dan membahagiakan warganya," jelasnya.

"Sementara bapak Sohibul Iman seorang teknokrat juga cendikiawan yang pernah menjadi rektor univesitas paramadina. Berpengalaman di legislatif sebagai wakil Ketua DPR RI 2013-2014. Serta pernah menjadi presiden PKS periode 2015-2020," sambungnya.

"Siap berjuang memenangkannya?" kata Syaikhu, disambut semangat para kader PKS

Arah Koalisi di Tangan PDIP

PDI Perjuangan diprediksi menjadi penentu arah koalisi partai politik di Pilkada Jakarta 2024.

Analisis Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago melihat peluang Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bakal bertemu di Pilkada Jakarta.

Arifki melihat PDIP dan Anies sedang berada pada posisi yang sama dalam pilkada kali ini, yakni jadi oposisi dalam pemerintahan dan akan sangat rugi bagi keduanya jika tidak sejalan nantinya.

"PDIP butuh menang di Jakarta dan jika beroposisi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, PDIP sudah punya figur yang mewakilinya (Ahok). Jika Anies dan Ahok berlawanan di Jakarta tentu merugikan jika Prabowo-Gibran punya figur lain di Jakarta," ujar Arifki dalam keterangannya, Selasa (25/6/2024).

Namun di satu sisi, jika PDIP menaruh dukungan pada Ahok, terbuka kemungkinan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto bakal mendukung Anies seandainya eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) batal maju di Jakarta.

"Sikap PDIP terhadap Ahok dan Anies bakal menentukan kemana arah koalisi politik di Pilkada Jakarta," jelas Arifki.

Arifki melihat Ahok sepertinya lebih memilih kembali bertarung di Jakarta dibandingkan mengingat peluangnya untuk menang lebih besar.

Sikap Ahok ini bakal mempersulit PDIP dalam Pilgub DKI Jakarta sebab apakah harus mendukung kadernya atau Anies selaku figur yang identik jadi oposisi terhadap pemerintah pusat.

Arifki juga menyinggung beberapa pendapat di mana Ahok sepertinya lebih memilih bertarung di Jakarta dibandingkan Sumut.

"Ahok membaca bahwa peluangnya menang lebih besar di Jakarta dibandingkan Sumut. Sikap Ahok ini bakal mempersulit PDIP mendukung kadernya atau figur yang identik oposisi terhadap pemerintah pusat," kata dia.

"Pilkada Jakarta ini menarik, bisa menjadi momentum Anies didukung oleh PDI-P. Atau pada sisi lainnya, Anies didukung lagi oleh Prabowo. Kemungkinan tersebut masih terbuka saja," kata Arifki.

Respon PDI Perjuangan

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan, pihaknya telah bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk membicarakan hal terkait dengan dinamika Pilkada termasuk pengusungan Anies Baswedan di Jakarta.

Kata dia, sejauh ini DPP PDIP belum menetapkan siapa sosok yang akan diusung untuk maju Pilkada Jakarta, meski sudah bertemu dan berdiskusi dengan Cak Imin.

"Kami berbicara hati ke hati ya namanya komunikasi pasti terbangun di antara elite elite, saling berbicara, pandangannya seperti apa kami berbagi pandangan. Bahwa keputusan akhir, kembali pada kedaulatan partai masing-masing," kata Said kepada awak media saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/6/2024).

Saat disinggung soal sikapnya atas keputusan PKB yang mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, Said menyebut, pihaknya setuju dengan hal tersebut.

"Kalau PKB insyaallah sepengetahuan saya kalau tidak keliru pendengaran saya, Insyaallah, Anies Rasyid Baswedan," tutur Said.

Hanya saja, perihal apakah PDIP akan bersama dengan PKB menjalin koalisi di Pilkada Jakarta dalam mengusung Anies Baswedan, hal itu belum dapat dipastikan oleh Said.

Pasalnya kata dia, keputusan untuk mengusung sosok maju di Pilkada, ada pada kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Belum tentu dengan PDIP, kan kami saling berbagi pandangan, bukan kami cari kesepakatan," kata dia.

"Nanti mungkin ada pertemuan kemudian dengan Ibu Ketua Umum hasil-hasil dari setiap lobi-lobi atau saling silaturahmi di antara para elite," sambung Said.

Kendati demikian, anggota Komisi III DPR RI itu menyatakan, sepakat dengan apa yang menjadi keputusan PKB dalam mendukung Anies Baswedan.

Pasalnya, hal itu merupakan kewenangan setiap partai politik dalam mengusung siapapun yang dianggap berpotensi di kontestasi pemilu.

"Setuju terhadap pilihan PKB, ya masa PKB milih Anies saya nggak setuju kata PKB emang siapa," ujar dia.

Terkait dengan keputusan PDIP terhadap Pilkada Jakarta dan beberapa Provinsi, Said menyatakan, akan dilakukan paling lambat akhir Juli 2024.

Di bulan tersebut, Said bisa memastikan seluruh sosok yang akan diusung PDIPsudah diumumkan kepada publik.

"Akhir Juli Insyaallah DPP PDIP akan berupaya untuk menyelesaikan seluruh pencalonannya baik di PIlkada Provinsi, Kabupaten/Kota," kata Said. (TribunJakarta/Tribunnews.com/Wartakota)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved