Tangis Tamara Tyasmara di Kelulusan Sekolah Dante, Langsung Dipeluk Teman-teman Almarhum Anaknya

TRIBUNJAKARTA.COM - Momen pilu ditunjukan artis Tamara Tyasmara di upacara kelulusan sekolah almarhum anaknya, Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante (6).

Tamara menghadiri kelulusan anaknya yang meninggal dunia pada Sabtu (27/1/2024) karena tenggelam di kolam renang daerah Duren Sawit, Jakarta Timur.

Dante meninggal karena ditenggelamkan kekasih ibunya sendiri, Yudha.

Kemarin merupakan hari kelulusan sekolah Dante.

Tamara Tyasmara hadir di acara tersebut.

Mewakili Dante, Tamara Tyasmara membawa bingkai yang berisi foto anaknya.

Momen itu pun viral di media sosial.

Di akun Instagramnya, Tamara Tyasmara membagikan momen memilukan tersebut.

"Hari ini seharusnya menjadi hari graduation Dante. Enggak pernah nyangka akan ada di posisi ini," kata Tamara Tyasmara.

Tamara Tyasmara dan eks suaminya, Angger Dimas naik ke panggung dalam rangka mewakili mendiang Dante untuk menerima sertifikat kelulusan.

"Enggak pernah menyangka akan datang ke graduation Dante tanpa Dante, hancur sekali rasanya. Happy graduation day di Surga kakak Dante, mama wakili graduation-nya di sini ya, kak," ujar Tamara Tyasmara

Di kursi orangtua siswa, Tamara Tyasmara tampak menangis menonton video Dante yang ditampilkan di layar panggung.

Saat tangis Tamara Tyasmara pecah, teman-teman Dante datang lalu memeluknya.

"Terima kasih keluarga Bina Manusa yang sudah sangat sayang sekali sama Dante. Dante pasti happy sekali lihatnya," tutur Tamara Tyasmara.

Di samping sesi foto menggunakan toga, Tamara Tyasmara mengakhiri momen kelulusan dengan agenda berziarah ke makam mendiang Dante.

Yudha tenggelamkan Dante di samping putrinya

Dante tewas usai ditenggelamkan Yudha sebanyak 12 kali dengan durasi waktu yang berbeda-beda di kolam renang dewasa sedalam 1,5 meter.

Durasi waktu saat ditenggelamkan adalah 14 detik, 24, 4, 26, 4, 21, 7, 17, 8, 26, dan 54 detik. 

Yudha diduga menahan Dante yang berusaha berenang ke tepi kolam renang. 

Dalam pengakuannya, Yudha membenamkan kepala Dante untuk melatih pernapasan. 

Pengakuan tersangka masih didalami pihak kepolisian. 

Yudha juga diketahui tak memiliki sertifikat dan kualifikasi untuk melatih berenang atau menyelam. 

Dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramatjati, Ratna, menjelaskan dari hasil otopsi dan ekshumasi setelah 10 hari kematian, kedua paru korban mulai mencair. 

Tim dokter berasumsi hal itu disebabkan banyaknya air yang masuk ke tubuh korban. 

"Pemeriksaan hasil otopsi ditemukan adanya tumpukan air dalam sumsum tulang dan organ hatinya. Kami menyimpulkan korban meninggal akibat tenggelam atau masuknya air ke dalam saluran pernapasan," ujar Ratna. 

Sebagai orang tua, Yudha yang seharusnya melindungi anak-anak malah menjadi ancaman bagi nyawa mereka. 

Ironisnya, aksi menenggelamkan kepala Dante dilakukan di hadapan sang putri Yudha yang ikut berenang. 

Yudha tergolong nekat karena dilakukan di tempat terbuka yang memiliki petugas keamanan atau kamera CCTV. 

"Tidak mudah untuk melakukan di situasi itu, apalagi untuk orang normal. Ini yang perlu dicari tahu kenapa dia nekat. Perlu diperiksa kejiwaan dan psikologi pelaku," ujar Kriminolog UI, Josias Simon seperti dilansir Kompas. 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya