Parenting

Ciri-ciri Tantrum yang Sudah Tidak Normal Pada Anak, Perhatikan 5 Tanda-tandanya

Tantrum ini biasanya terjadi pada anak dengan usia 1-3 tahun. Namun demikian, ada sejumlah tanda-tanda tantrum yang perlu diwaspadai mama papa.

Editor: Siti Nawiroh
Freepik
Ilustrasi tantrum. Tantrum ini biasanya terjadi pada anak dengan usia 1-3 tahun. Namun demikian, ada sejumlah tanda-tanda tantrum yang perlu diwaspadai mama papa. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Mama papa, kenali ciri-ciri tantrum yang sudah tidak normal pada si kecil.

Tantrum merupakan kondisi ketika anak menunjukkan ledakan kemarahan dan frustrasi yang tidak terkendali.

Anak bisa saja berteriak, menendang, hingga berguling-guling di lantai ketika tantrum.

Tantrum ini biasanya terjadi pada anak dengan usia 1-3 tahun.

Namun demikian, ada sejumlah tanda-tanda tantrum yang perlu diwaspadai mama papa.

Dokter Spesialis Anak, DR. Dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani, Sp.A(K) dalam Seminar bertajuk ‘Tantrum: Bagaimana Mencegah dan Mengatasinya?’ oleh Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan, tantrum berpotensi menjadi abnormal jika berlanjut hingga remaja.

Kondisi inilah yang perlu diwaspadai oleh orangtua.

Trisna yang juga merupakan anggota Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial IDAI, mengatakan orangtua perlu mengetahui ciri-ciri atau gejala tantrum normal (tipikal) dan tantrum abnormal (atipikal).

Berikut ciri-ciri tantrum yang sudah tidak normal:

1. Tantrum di usia lebih dari 4 tahun

Trisna mengatakan, tantrum disebut abnormal apabila berlanjut setelah anak umur empat tahun bahkan hingga remaja.

“Ketika tantrum berlanjut setelah usia empat tahun, nah hati-hati, ini termasuk temper tentrum yang abnormal,” ujarnya.

KLIK SELENGKAPNYA:Berat Badan Anak Susah Naik Padahal Makan Banyak? Jangan-jangan Si Kecil Alami 4 Hal Ini
KLIK SELENGKAPNYA:Berat Badan Anak Susah Naik Padahal Makan Banyak? Jangan-jangan Si Kecil Alami 4 Hal Ini

Sementara itu, tantrum normal terjadi pada anak usia 18 bulan hingga empat tahun.

Sejalan dengan bertambahnya usia anak, persentase kejadian tantrum semakin berkurang. Rinciannya, usia anak dua tahun pada umumnya mengalami kejadian tantrum sebesar 20 persen.

Kemudian, berkurang saat anak menginjak tiga tahun yakni 18 persen dan 10 persen saat berumur empat tahun.

2. Tantrum lebih dari 15 menit

Selain itu mama papa juga harus waspada ketika tantrum anak melebihi 15 menit.

Hal ini kemungkinan terjadi kondisi yang abnormal.

Trisna mengatakan, tantrum anak yang normal biasanya berlangsung sampai dengan 15 menit.

3. Tantrum lebih dari 5 kali sehari

Perbedaan tantrum normal dan abnormal juga terlihat dari frekuensinya.

Tantrum yang normal terjadi kurang dari lima kali per hari.
Sedangkan, kondisi tantrum abnormal bisa berlangsung lebih dari lima kali per hari.

4. Disertai melukai diri sendiri atau orang lain

Orangtua perlu waspada ketika si kecil mulai tantrum dengan melukai diri sendiri atau orang lain.

Biasanya, si kecil yang normal tantrum melakukan tindakan seperti menangis, menjatuhkan kaki dan tangan, hingga menjatuhkan diri ke lantai.

Namun Trisna menyebut, jika sampai melukai diri atau orang lain sudah termasuk tidak normal.

5. Anak tidak mood selama jeda tantrum

Mood atau suasana hati anak juga bisa menjadi indikasi tantrum normal dan abnormal.

Trisna mengatakan apabila mood anak kembali normal antara kejadian tantrum, maka masih masuk kategori tantrum normal.

“Namun, kalau tantrum yang abnormal, maka mood anak tetap negatif di antara kejadian berikutnya, jadi cenderung menetap,” jelas Trisna.

Itulah beberapa ciri tantrum yang tak normal, mama papa coba cek ya tantrum si kecil!

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved