Parenting

Kebiasaan Buruk Ini Bikin Anak Speech Delay, Salah Satunya Terlalu Banyak Screen Time

Ada banyak faktor penyebab anak mengalami speech delay, salah satunya terlalu banyak screen time.

Editor: Siti Nawiroh
Istimewa via Kompas.com
Ilustrasi. Ada banyak faktor penyebab anak mengalami speech delay, salah satunya terlalu banyak screen time. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ada banyak faktor penyebab anak mengalami speech delay, salah satunya terlalu banyak screen time.

Tak hanya itu, kurang eye contact dengan orangtua ketika berbicara juga menjadi penyebab salah satunya.

Umumnya, pada usia 2 tahun anak sudah bisa memahami dan mengetahui beberapa kosa kata yang sering digunakan sehari-hari.

Namun sebagian anak ada yang kurang memahami, tidak banyak  kosakata yang diketahui, atau bahkan tidak mengetahui sama sekali.

Simak beberapa penyebab anak speech delay dibeberkan oleh Dokter Spesialis Anak, dr Dimple Nagrani:

1. Anak nunjuk, mama papa langsung memberikan

Mama papa, jangan langsung memberikan apa yang anak mau si kecil menunjuk.

Biasanya, anak yang belum bisa bicara akan menunjuk sesuatu ketika menginginkannya.

Jangan langsung beri apa yang diinginkan anak, tetapi bertanya lebih dulu.

"Tanya 'Dede kamu bola ya?' Kita tidak berharap anak menjawab dengan kata-kata bola, tetapi setidaknya dia mengeluarkan kata-kata, atau ngomong iya," katanya dikutip dari YouTube channel HappyKids Parenting.

2. Mama Papa sering memenggal kata-kata

"Contohnya 'Ehsa, Ehsa pake baju warna pu???' lalu anak jawab 'Tihh',"

KLIK SELENGKAPNYA:Pengin Berat Badan Si Kecil Naik Optimal? Mama Papa Coba Deh Pijat Bayi
KLIK SELENGKAPNYA:Pengin Berat Badan Si Kecil Naik Optimal? Mama Papa Coba Deh Pijat Bayi

"Kalau kita melakukan seperti ini, anak akan mengenal warna tersebut adalah Tih, bukan putih," ucap dr Dimple.

Cara mama papa seperti itu akan menyebabkan salah pemahaman kepada anak.

3. Terlalu banyak screen time

dr Dimple mengatakan, saat ini banyak anak-anak yang sangat sering screen time.

Bahkan ada yang dua jam sehari hingga delapan jam sehari.

"Ini kebiasaan yang sangat buruk. Bisa kita lihat fokus matanya si kecil jadi terganggu, dia taakan bisa diajak ngobrol," kata dr Dimple.

Seharusnya, mama dan papa melakukan stimulasi dua arah yakni mengobrol eye to eye.

"Jadi anak kita harus mengajak kita ngobrol, atau kita yang harus mengajak anak mengobrol. Bukan dia hanya menonton tv saja," sambungnya.

4. Kurang eye contact dari kita

Mama papa, jangan ajak anak mengobrol ketika si kecil sedang bermain.

dr Dimple mengatakan, anak belum memiliki kemampuan multitasking.

"Anak kita hanya bisa fokus dengan satu hal," ucap dr Dimple.

Lebih lanjut dr Dimple mengatakan, orangtua bisa mengajak anak berbicara di ruangan hening dan membosankan.

Sehingga fokus anak hanya kepada kita saja.

Lakukan selama 60 menit per hari.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved