Puluhan Ribu Manuskrip Terselamatkan, Upaya Pembelajaran Naskah Kuno Nusantara Ditingkatkan

Wikimedia Foundatio bersama PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta turut mengadakan acara Proofread-A-Thon (maraton uji baca).

Editor: Wahyu Septiana
ISTIMEWA
Wikimedia Foundation mengadakan acara Proofread-A-Thon (Maraton Uji Baca), yang berfokus pada manuskrip berbahasa Arab. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Komunitas Wikimedia Indonesia, Wikimedia Foundation dibantu Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berhasil menyelamatkan lebih dari 28.000 lembar manuskrip.

Puluhan ribu lembar manuskrip yang terselamatkan hasil dari digitalisasi di platform WikiSumber (Wikisource) dengan program Wikisource Loves Manuscripts (WILMA).

Upaya ini dilakukan sebagai wujud perhatian dari komunitas Wikimedia Indonesia untuk menyelamatkan manuskrip yang terancam rusak.

"Ini dilakukan agar tetap bisa dipreservasikan dalam wujud digital sehingga narasi sejarah tersebut akan dapat tetap dinikmati jutaan orang di dunia maya” ujar Sakti Pramudya, Senior Partnerships Manager Wikimedia Foundation di Asia Pasifik.

Ia menerangkan, kegiatan ini merupakan proyek preservasi digital manuskrip Nusantara.

Wikimedia Foundatio bersama PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta turut mengadakan acara Proofread-A-Thon (maraton uji baca).

Kegiatan ini berfokus pada manuskrip berbahasa Arab yang diselamatkan di provinsi Sumatera Barat.

Naskah tersebut diambil dari koleksi pribadi ahli waris Syekh Abdul Latif Syakur, seorang cendekiawan Islam progresif dari Sumatera Barat.

Naskahnya cukup unik karena ditulis oleh cendekiawan Islam asli Indonesia dalam bahasa Arab.

Kegiatan yang dihadiri mahasiswa Departemen Tarjamah Universitas Islam Negeri Jakarta dan Institut Ilmu Al-Quran Jakarta, akan mentransliterasi naskah Arab tentang Daʼwa dan Fiqh secara manual ke platform Wikisource menggunakankeyboard aksara Arab.

Para peserta berhasil mentransliterasi 50 halaman karya Syekh Abdul Latif Syakur.

“Acara ini sangat penting untuk membuka pintu pembelajaran naskah berharga Indonesia yang ditulis dalam bahasa Arab,” kata Dosen di Universitas Islam Negeri Jakarta, Abdullah Maulani.

Acara Proofread-A-Thon ini menjadi lebih istimewa dengan partisipasi Ms. Marije Plomp, pustakawan subjek untuk Asia Tenggara di Perpustakaan Universitas Leiden.

Dia mengakui WILMA sebagai gerakan organik yang muncul dari inisiatif komunitas untuk melestarikan warisan dokumenter Indonesia.

(TribunJakarta)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved