Pilkada DKI 2024

Pengamat Sebut Terbuka Peluang PDIP & Gerindra Koalisi di Pilkada Jakarta,Jadi Pil Pahit Bagi Jokowi

Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti sebut masih terbuka peluang bagi Partai Gerindra dan PDIP berkoalisi di Pilkada Jakarta.

Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Pengamat politik Ray Rangkuti. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menyebut masih terbuka peluang bagi Partai Gerindra dan PDIP berkoalisi di Pilkada Jakarta 2024.

Ray meyakini kemungkinan Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan memilih jalannya masing-masing di Jakarta.

Terlebih berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas menyebut hanya dua nama yang memiliki peluang besar di Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sementara Ridwan Kamil nampaknya akan dimajukan Golkar di Jawa Barat bukan untuk di Jakarta.

Dengan hanya dua nama yang memiliki elektabilitas sengit di Jakarta, nampaknya Gerindra lebih memungkinan untuk mengusung Ahok ketimbang Anies.

Hal itu terkait hubungan Anies dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang sempat memanas saat kontestasi Pilpres 2024.

"Saat ini hanya dua calon kuat yakni Ahok dan Anies. KIM di Jakarta sudah selesai (tak mungkin koalisi) dan saya rasa Gerindra enggak mungkin kasih rekomendasi ke Anies," kata Ray, Selasa (23/7/2024).

Karenanya, menurut Ray, jika Gerindra ingin ada kadernya yang setidaknya menjadi posisi cawagub di Pilkada Jakarta mendampingi Ahok, cukup realistis jika berkoalisi dengan PDIP.

Hubungan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo sejauh ini juga tak ada masalah sehingga opsi tersebut masih mungkin terwujud.

lihat fotoPKS masih yakin pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman akan maju di Pilkada Jakarta 202. Muncul opsi Sandiaga Uno. Bagaimana pendapat Tribunners?
PKS masih yakin pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman akan maju di Pilkada Jakarta 202. Muncul opsi Sandiaga Uno. Bagaimana pendapat Tribunners?

Menurutnya, jika koalisi Gerindra dan PDIP terjadi di Jakarta maka akan menjadi pil pahit bagi Presiden Joko Widodo karena membuat putra bungsunya yang juga Ketum PSI, Kaesang Pangarep berlaga.

"Kemana kira-kira Kaesang dan PSI kalau dua calon ini tersedia, berat bagi Jokowi karena dua-duanya calon ini enggak kena. Pil pahit bagi Jokowi di Jakarta," kata Ray.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved