Pria Misterius Kebingungan Lalu Akhiri Hidup dari Lantai 12 Gedung di Palmerah Jakarta Barat
Seorang pria tanpa identitas diduga mengakhiri hidup dengan terjun bebas dari lantai 12 ke lantai 2 gedung Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (4/8/2024).
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pria tanpa identitas diduga mengakhiri hidup dengan terjun bebas dari lantai 12 ke lantai 2 gedung di Jalan S Parman, Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (4/8/2024) kemarin.
Pria tersebut sempat kebingungan karena suasana ramai di gedung tersebut.
Pasalnya, terdapat jamaah misa sehingga pria itu berusaha naik ke lantai paling tinggi dengan masuk ke Rooftop lantai 27.
Kanit Reskrim Polsek Palmerah, AKP Ronny mengungkapkan sekuriti gedung berinisial R sempat bertemu dengan korban didalam dilift dan keluar ke lantai 26 gedung tersebut.
"Dalam rekaman CCTV, korban memakai baju hitam, celana pendek hitam dan memakai kacamata. Pafa pukul 08.48 WIB almarhummasuk lift loby seorang diri menuju lantai 26 (CCTV Lift)," kata Ronny melalui keterangan tertulis, Senin (5/8/2024).
Namun ketika menuju rooftop ke lantai 27 ternyata pintu tersebut dikunci dan pukul 08.52 detik 40 WIB (rekaman CCTV) korban balik lagi masuk ke lift loby lantai 26 seorang diri turun kelantai 5.
Sekira pukul 08.53 detik 50 WIB, lanjut Ronny korban keluar lift terpantau naik jalan kaki lewat ram parkiran ke lantai 6 parkiran gedung.
"Selanjutnya korban berjalan kaki menaiki mobil dari parkiran lantai 5 naik ke parkiran lantai 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12. Keadaan parkiran kosong karena tak digunakan dan tida ada satupun security yang ada di Parkiran lantai 12," tegasnya.
Di parkiran tersebut, lanjut Ronny, ada 2 CCTV namun ada bbrpa sudut yang tidak tercover terlihat rekaman pengawas kamera.
Terakhir korban terpantau CCTV ketika naik jalan kaki seorang diri dari parkiran lantai 11 ke lantai 12.
"Pada pukul 09.22 detik 50 WIB korban terlihat terjatuh mengenai aspal jalan turunan di parkiran lantai 2 yang mana korban terlihat membentur aspal dengan keras dan tidak bergerak lagi," tegsnya.
Hasil olah TKP, masih kata Ronny, tim identifikasi tidak di temukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.
Luka yang ada pada tubuh korban berupa muka remuk, kaki kiri patah, dada lebam diduga akibat benturan tubuh korban dengan aspal.
Ronny menambahkan, dari keterangan pengelola maupun security dan juga jamaah gereja di gedung tersebut, bahwa tidak ada satupun yang mengenali korban.
"Pada diri korban juga tidak ditemukan identitas sama sekali. Kesimpulan sementara yang didapat adalah korban meninggal diduga karena bunuh diri melompat dari lantai 12 Gedung," imbuhnya.
Sementara Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan awalnya saksi melihat korban sudah tergeletak di jalan sekitar gedung tersebut.
"Kemudian saksi sekuriti langsung mengecek ke lokasi ternyata benar bahwa ada seorang laki-laki yang tergeletak dan sudah tidak bernyawa," ujarnya.
Ade Ary menyebut sejauh ini pihaknya tak menemukan adanya kekerasan pada tubuh korban. Hanya saja ada luka serius diduga karena membentur aspal usai melompat.
"Setelah melakukan pengecekan awal tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Luka kaki sebelah kiri patah, wajah remuk terhantam aspal, dada lebam," ujarnya.
Korban sudah dievakuasi untuk diproses lebih lanjut. Kasus tersebut kini sudah ditangani Polsek Palmerah.
*) DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Apabila Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Seperti Kemenkes menyediakan Call Center 24 jam Halo Kemenkes di nomor 1500-567.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id. (Tribunnews.com/TribunDepok)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.