DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap
2 Artis Tanah Air Ini Ikut Nimbrung di Kasus Vina Cirebon, Satunya Sampai Nantangin Iptu Rudiana
Dua artis Tanah Air terpantau ikut nimbrung dalam kasus Vina Cirebon yang belum juga kelar. Mereka adalah Nikita Mirzani dan Uya Kuya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Dua artis Tanah Air terpantau ikut nimbrung dalam kasus Vina Cirebon yang belum juga kelar. Mereka adalah Nikita Mirzani dan Uya Kuya.
Nikita Mirzani menjadi artis Indonesia yang bersuara di kasus Vina sampai berani menggelar sayembara dengan hadiah uang tunai setengah miliar.
Nikita Mirzani berjanji memberikan Rp 500 juta bagi siapapupun yang berhasil menemukan Aep, saksi kunci kasus Vina yang kini semakin tersudut usai kejujuran Dede Riswanto.
Dede diketahui mengakui sudah bersaksi palsu pada 2016 lalu dan membuat delapan terpidana kasus Vina dibui. Kesaksiannya saat itu disebutnya berdasarkan skenario yang dibuat oleh ayah Eky, Iptu Rudiana dan Aep.
Oleh sebab itulah Nikita Mirzani rela merogoh kocek ratusan juta bagi siapapun yang bisa menemukan keberadaan Aep.
Nikita menuturkan, Aep telah memberikan kesaksian yang membuat pihak lain berpikir kasus Vina merupakan pembunuhan.
"Kasih tahu gue, Rp500 juta, buat siapa aja, mau orang miskin, SDM rendah, mau pengangguran, orang kaya siapa pun yang bisa tahu persembunyian Aep, tolong kasih tahu," ucapnya dikutip dari Bangkapos.com, Jumat (26/7/2024).
Lebih lanjut, Nikita menguak alasan dibalik sayembara yang diadakannya ini.
"karena dia lah yang mengarang-ngarang cerita ini jadi kemana-mana dan buat orang lain berspekulasi kasus ini pembunuhan," ucapnya.
"Buat semuanya siapa pun yang bisa menemukan persembunyian Aep karena Aep itu yang lagi di cari, negara pemerintahan pun saya kasih Rp500 juta," imbuhnya.

Kendati begitu, Nikita meminta untuk segera menghubunginya.
"Kalian bisa DM gue, bisa WhatsApp nomor bio yang ada di Instagram," jelasnya.
"Rp500 juta gak halu-halu, biar pada diem tu mulut-mulut orang," ujarnya.
Sementara, Uya Kuya diketahui mulai nimbrung di kasus Vina lantaran narasumber yang diundang dalam acara Youtube pribadinya.
Diketahui, ia sempat mengundang eks terpidana kasus Vina Cirebon, Saka Tatal menjelang sumpah pocong yang dilakukannya.
Anggota DPR Terpilih 2024-2029 ini turut menyambut positif sumpah pocong yang dilakukan Saka Tatal.
Kini, Uya Kuya menantang ayah almarhum Eky, Iptu Rudiana untuk mengikuti jejak Saka Tatal.
Pasalnya, Iptu Rudiana diketahui tak hadir dalam tantangan sumpah pocong yang dilayangkan kubu Saka Tatal.
"Kita tanya Rudiana kenapa gak nongol gitu kan. Rudiana kan kemarin bilang dia berani sumpah tapi dia bilang sumpahnya kan dia berani sumpah mengakui bahwa yang meninggal itu anaknya," kata Uya dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Intens Investigasi, Minggu (11/8/2024).
"Berani enggak dia sumpah bahwa tidak ada rekayasa sama sekali di kasus itu," sambungnya.
Alhasil, Uya Kuya pun mempertanyakan sikap Iptu Rudiana yang berani disumpah pocong tetapi tidak muncul menerima tantangan Saka Tatal.
Sehingga Uya Kuya percaya Saka Tatal tidak terlibat dalam kasus Vina Cirebon. Apalagi, Saka Tatal berani melakukan sumpah pocong.
Seharusnya, Kapolsek Kapetakan itu muncul di publik untuk berbicara ketidakhadirannya dalam sumpah pocong.
Selain itu, ia yakin kasus Vina Cirebon dapat terungkap. Caranya, Mabes Polri memanggil seluruh pihak yakni Iptu Rudiana, Mega, Widi, Suroto dan tujuh terpidana kasus Vina Cirebon.
"Terus sudah gitu semua ditemuin diambil keterangan," kata Uya.
Selain itu, Uya Kuya mengungkapkan jika Mabes Polri harus memanggil dan memeriksa seluruh penyidik yang mengusut kasus ini di tahun 2016 silam.
Hal ini bertujuan untuk menyelidiki kasus dugaan penyiksaan kepada para terpidana.
Tak hanya Suroto, Uya juga meminta kepolisian memanggil Linda, Aep dan Dede.
"Linda itu benar kesurupan? yang gua takut jangan-jangan ini peristiwa kecelakaan berubah gara-gara percaya sama kesurupan Linda," kata Uya.
Uya pun menyakini kedua sejoli tersebut tewas karena kecelakaan, dengan merujuk pada hasil ekstraksi data di HP Vina.
Di mana Vina, kata Uya Kuya, sempat menghubungi dan melayangkan pesan singkat kepada temannnya yakni Widi pada malam maut Sabtu, 27 Agustus 2016 sekira pukul 22.15.
Sementara dalam dakwaan, sejoli tersebut menjadi korban penyiksaan sekira pukul 21.00 WIB lalu ditemukan di FLyover Talun sekira pukul 22.30 WIB.
"Artinya kan enggak mungkin dia lagi disiksa, ditelepon, dia SMS, iya kan dan pengakuan Widi dan Mega itu dibuktikan dari bukti handphone Vina ada, bukan asal-asalan ngomong emang ada bukti ekstraksi teleponnya terus pertanyaan juga gitu kan apa iya mereka diperkosa dan disiksa tujuh orang sambil dipindahkan butuh waktu cuman 15 menit," jelas Uya Kuya.
Oleh karena itu, Uya meyakini kasus tewasnya Vina dan Eky merupakan peristiwa kecelakaan bukan pembunuhan disertai pemerkosaan.
"Kalau gua ngelihat dari bukti-bukti terakhir yang bukti-buktinya bisa dibilang bukti bukan cuman sekedar omongan, gua yakin enggak ada pembunuhan dan enggak ada pemerkosaan tapi gua yakinnya bisa jadi 90 persen adalah kecelakaan," ujar Uya.
"Yang kita gak tahu kecelakaannya akibat kecelakaan tunggal apa kecelakaan yang dikejar-kejar orang atau kecelakaan karena diapain orang kita enggak tahu," pungkasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.