Diusulkan Jadi Wakil Kaesang di Jakarta, Pengusaha Tol Mundur dari Golkar Hari Ini: Punya Cucu

Pengusaha Tol Jusuf Hamka mundur dari Golkar pada hari ini, Senin (12/8/2024). Ia sempat diusulkan jadi wakil Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta.

TRIBUNJAKARTA.COM - Kader senior Golkar Jusuf Hamka mengikuti sikap Airlangga Hartarto pada hari ini, Senin (12/8/2024).

Airlangga Hartarto memutuskan mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum Golkar.

Sedangkan Pengusaha Jalan Tol, Jusuf Hamka menyatakan mundur sebagai kader partai berlambang pohon beringin.

Padahal, Jusuf Hamka sempat diusulkan Golkar sebagai pendamping Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta 2024.

Alasannya, kader senior Golkar itu ingin mengurus keluarga. Apalagi, ia akan mamiliki cucu pada bulan September nanti.

Jusuf Hamka akan menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Sekjen Golkar, Letjen (Purn.) Lodewijk Paulus, di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, pada hari ini, tepatnya pukul 10.00 WIB.

Selain itu, Jusuf Hamka juga mundur dari kontestasi Pilkada Serentak 2024.

Jusuf Hamka mengakui sikap Airlangga Hartarto yang mundur dari kursi Ketum Golkar ikut mendorong Jusuf Hamka untuk membuat keputusan ini.

Selain itu, Jusuf Hamka juga ingin berfokus mewujudkan permintaan keluarganya, yakni membangun masjid si seluruh provinsi.

"Saya dicalonkan di DPP Golkar kan waktu itu kan juga demi DPP Golkar dan teman-teman semua, termasuk Pak Airlangga. Terus kebeneran saya juga September ini mau punya cucu. Terus padahal saya baru dari (blusukan di) Jabar. Terus begitu saya dengar Pak Airlangga mundur, ah momentumnya sama kali."

"Saya mendingan mengurus keluarga karena keluarga saya minta saya bikin masjid di seluruh provinsi. Masjid Babah Alun," kata Jusuf Hamka.

lihat fotoAirlangga menugaskan Ridwan Kamil maju Pilkada Jakarta sebelum menyatakan mundur dari Golkar.
Airlangga menugaskan Ridwan Kamil maju Pilkada Jakarta sebelum menyatakan mundur dari Golkar.

Lebih lanjut, Jusuf Hamka menegaskan dirinya mundur dari Golkar dan tidak akan berpindah ke partai lain. Pengusaha jalan tol itu menyebut ia ingin menjadi orang yang bebas.

Ke depannya Jusuf Hamka ingin lebih fokus menjadi pekerja sosial saja.

"Saya menyatakan mundur dari partai politik siapa pun juga. Tidak berpindah ke parpol, saya ingin jadi orang bebas, saya akan jadi pekerja sosial," ujar Jusuf Hamka.

Selain itu, Jusuf juga menilai bahwa Airlangga sudah mengalami banyak hal yang kasar dan keras selama berpolitik.

Hal tersebut juga menjadikan Jusuf khawatir akan mengalami hal serupa jika terus beraktivitas di dunia politik.

"Apalagi saya lihat Pak Airlangga itu memimpin partai politik mengalami hal-hal yang kasar dan keras, sehingga saya sendiri takutnya saya enggak bisa mengikuti cara-cara kasar dan keras. Saya kan orang pekerja yang baik-baik saja, yang lembut-lembut saja," kata dia.

Jusuf Kalla Lihat Tekanan

Sedangkan, Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan ada tekanan terkait dengan keputusan Airlangga Hartarto yang mendadak mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Jusuf Kalla menyebutkan mundurnya Airlangga sebagai orang nomor satu di partai beringin bukan lantaran karena ada kisruh di internal Partai Golkar.

Jusuf Kalla yang juga politisi senior Partai Golkar meyakini tekanan kuat tersebut berasal dari luar partai meski menjelaskan siapa sosok itu.

"Pasti ada tekanan lebih kuat (terkait mundurnya Airlangga) karena kalau dari unsur internal, saya yakin tidak ada (tekanan ke Airlangga) karena semua sudah setuju (Munas) Desember," katanya dikutip dari program Metro Hari Ini di YouTube Metro TV, Minggu (11/8/2024).

Keyakinan tersebut dilandasi agenda Musyawarah Nasional (Munas) yang tetap digelar Desember 2024 mendatang sesuai keinginan internal partai.

Selain itu, Jusuf Kalla menyebutkan adanya tekanan dari internal partai membuat agenda rapat pimpinan nasional (rapimnas) hingga musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) perlu digelar.

Hal ini dikarenakan mundurnya Airlangga sebagai ketua umum membuatnya perlu dilakukan agenda besar yang diluar jadwal.

"Tidak bisa orang per orang menyatakan itu. Dan juga tidak bisa internal diturunkan di tengah-tengah (kepengurusan) tanpa munas," jelas Jusuf Kalla. 

Sebelumnya, Airlangga Hartarto secara resmi menyatakan mundur sebagai Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya (Golkar).

Diakui Airlangga, dirinya sudah mengundurkan diri sejak Sabtu (10/8/2024) lalu.
Pertimbangan Airlangga mengambil keputusan itu adalah demi menjaga stabilitas transisi pemerintahan ke depannya dan untuk menjaga keutuhan Golkar.

"Saya Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan datang terjadi dalam waktu dekat."

"Maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua Umum DPP Partai Golkar," ujar Airlangga, dilansir Kompas.com, Minggu (11/8/2024).

Setelah pengunduran dirinya ini, kata Airlangga, Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART yang berlaku.

Semua proses itu akan dilakukan dengan tertib dan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar sebagai partai yang besar, matang, dan dewasa.

"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar. Demokrasi harus kita kawal dan kita kembangkan terus menerus," katanya

"Partai politik adalah pilar demokrasi kita. Indonesia adalah negeri besar. Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya," imbuh Airlangga. (Wartakota/Tribunnews)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved