DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap
Razman Akui Bukti Chat di HP Vina Bikin Suroto Terpojok,Pengacara Saka: Ingatan Manusia Jadi Problem
Kuasa hukum Suroto, Razman Arif Nasution terang-terangan menyebut ekstraksi data HP Vina yang baru terkuak membuat kliennya terpojok.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kuasa hukum Suroto, Razman Arif Nasution terang-terangan menyebut ekstraksi data HP Vina yang baru dikuak kuasa hukum Saka Tatal, Edwin Partogi Pasaribu membuat kliennya terpojok.
Pasalnya setelah delapan tahun berlalu dan berjalannya sidang Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal, isi chat di HP kekasih Eky itu justru baru dikuak.
Padahal, Edwin Partogi sempat menyebut jika bukti ini sudah lama dimiliki pihaknya.
Sebab, dari ekstraksi data dari ponsel Vina ini mendukung kesaksian dua sahabat Vina, yakni Mega Lestari dan Widia Sari (Widi), sekaligus mematahkan kesaksian Suroto pada malam maut 27 Agustus 2016 silam.
Sebagai informasi, hadir sebagai narasumber di YouTube Diskursus Net, Widi dan Mega bercerita tentang detik-detik Vina dan Eky ditemukan tewas.
Dua wanita asal Cirebon itu rupanya adalah orang terakhir yang berkomunikasi dengan Vina.
Sebab di tanggal 27 Agustus 2016 itu, Mega dan Widia sempat menjemput Vina di rumahnya di Desa Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat.
"Sabtu jam 12.30 kurang, si Mega ada di rumah saya karena menginap. Vina menghubungi saya lewat BBM 'jemput sih'," kata Widi.
Setelah diminta menjemput, Widia dan Mega akhirnya menjemput Vina dan kembali ke rumah Widi sekira pukul 14.15.
Selanjutnya pada pukul 15.30 Wib, Mega mengantar Vina ke kontrakan kakaknya, Marliyana.

Hal tersebut dilakukan Mega karena Vina memaksa minta diantar ke kontrakan kakaknya.
Sekira jam 17.00 WIB, Mega yang hendak kembali ke rumah Widia bersama Vina pun mendadak berhenti di pinggir jalan.
Saat itu motor Mega dicegat oleh Eky yang memberikan kode agar Vina mau mengobrol dengannya.
"Sampai By Pass Vina nepuk aku, 'mak berhenti, itu ada Eky'. Di sekitaran Mie Gacoan sekarang mah, dipalang sama Eky. (Vina) turun. Mereka ngobrol agak lama, mereka debat," pungkas Mega.
Setelah itu, Vina memutuskan untuk pergi ke rumah Widi bersama Eky, sementara Mega kembali ke rumah Widia seorang diri.
Singkat cerita, Vina pun minta izin ke Widi untuk pergi bersama Eky.
Saat itu Widi berpesan agar kekasih Eky itu kembali ke rumahnya paling malam pukul 22.00 WIB.
Sekitar pukul 22.00 WIB, Vina mengirim pesan singkat kepada Widi untuk mengajak sahabatnya tersebut untuk bermain.
Lalu sekitar pukul 22.05 WIB dan 22.15 WIB, Vina menelepon Widi.
Kala itu, Widi mengaku mendengar suara Vina tertawa.
"22.00 almarhum Vina SMS (tanya Widi) 'Kamu di mana, mau ikut main gak?'. Saya SMS 'enggak ah kamu aja, nanti saya dimarahin papa saya'. Lima menit kemudian Vina telepon, dia lagi di (antara) gerombolan ketawa haha gitu bilang lagi di Sumber," ungkap Widi.
"22.15 - 22.18 an (terakhir teleponan dengan Vina), (Vina) lagi ketawa-tawa aja, enggak minta tolong atau sedih lagi diapa-apain, dia lagi senang banget. Dia di pinggir jalan karena banyak (suara) motor mobil lewat," kata Widi.
Usai teleponan dengan Vina, Widi mengaku sempat ditelepon lagi oleh Vina sebanyak tiga kali, tapi tidak ia angkat karena kecewa.
Lalu pukul 22.30 WIB Mega SMS Vina untuk bertanya Vina mau pulang jam berapa tapi tak direspon.
Kala itu Mega dan Widi mengira Vina pulang ke rumahnya karena tak ada kabar.
Hingga keesokan harinya, Mega dan Widi syok mendengar kabar Vina ditemukan tak bernyawa di Jembatan Talun.
"Sebenarnya bukti itu sudah lama saya punya. Kemudian saya teringat karena ada pernyataan pengamat ahli yang mengatakan bahwa handphone dari Vina Eky harusnya diekstraksi atau dibuka kemudian saya teringat bahwa saya punya bukti itu. Ketika saya baca-baca hal yang pertama menarik buat saya adalah diangka 58 di kolom tersebut ada kata Widi," ucap Edwin Partogi.
Sehingga Edwin berani menyimpulkan jika keterangan Widi maupun Mega didukung oleh bukti ini.
Sekalipun bukti percakapan atau pesan singkat antara Vina dan dua sahabatnya ini tak pernah dihadirkan dalam persidangan.
"Sehingga saya berkesimpulan keterangan Widi dan Mega itu tidak berdiri sendiri, didukung oleh keterangan fakta adanya bukti percakapan itu. Dan yang paling mengesankan bukti percakapan ini sebagaimana juga keterangan Mega dan Widi adalah percakapan antara Vina kepada Widi kita bisa rujuk di angka 55," imbuh Edwin Partogi.
"Di situ kita bisa lihat bersama itu kalau di Indonesia karena waktunya waktu dunia, kalau dikonversi ke WIB itu 7 jam, itu pukulnya dalah jam 22 di menit ke 14 di detik ke 10, di situ ada sms dari Vina kepada Widi yang mengajak untuk keluar untuk jalan-jalan, untuk dijemput kalau mau. Itu menjelaskan dengan terang pukul 22.14.10 detik Vina masih hidup. Ini berbeda jauh dengan putusan di tiga berkas perkara ini," jelasnya.
Semakin merinci, dalam diwawancara Kompas TV, tayang di Youtube Kompas TV, Minggu (11/8/2024), ekstraksi chat ponsel Vina juga diperlihatkan.
Salah satunya, SMS keluar dari ponsel Vina pukul 15.14 27 Agustus 2016 (UTC), atau setara 22.14 WIB, "mau gak mek? Ntar dijemput sama kita."
"Jadi dalam putusan tiga perkara (terpidana kasus Vina) ini, itu menyatakan peristiwa sudah terjadi atau dimulai pada 21.15."
"Motor Eky dan Vina itu diuber oleh motor lainnya, sampai kemudian dipukul di Flyover Talun pakai kayu, kemudian dibawa ke lahan kosong di belakang showroom, dianiaya dibunuh si Eky, diperkosa Vinanya, dibawa lagi ke Flyover Talun diletakkan seolah kecelakaan. Sementara pukul 22.15 Vina masih hidup," kata Edwin.
Edwin menjelaskan, kesesuaian bukti SMS dengan kesaksian Widi dan Mega di persidangan menandakan kesaksian itu benar adanya dan otentik.
"Di tanggal yang sama tanggal 27 Agustus 2016, di nomor 55 itu ada kalimat yang sama persis yang disampaikan oleh Widi dan Mega ketika bersaksi di sidang PK sakat Tatal."
"Bahwa di pukul 15 lewat 14 lewat 10 detik waktu UTC ya itu Vina mengirimkan pesan teks kepada Widi ngajak Widi keluar. Nah itu sesuai dengan apa yang disampaikan Mega dan Widi ketika di persidangan gitu," jelasnya.
Sementara Suroto mengklaim jika dirinya sebagai orang yang pertama kali menolong sejoli itu saat terkapar di Flyover Talun, 2016 silam.
Suroto menyebut wajah kedua korban penuh dengan lebam seperti habis disiksa.
"Muka itu udah lebam-lebam semua, darah semua," ucap Suroto dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Dedi Mulyadi, pada Sabtu (8/6/2024).
Suroto lalu mengaku kala itu heran, apabila benar Vina dan Eky korban kecelakan tunggal, mengapa luka di tubuhnya sangat parah.
"Muka semuanya lebam," ucap Suroto.
"Saya dulu aduh kecelakaan sampai separah ini,"
"Hidung itu berdarah, banyak lah, tangan juga patah, kaki juga patah,"
"Si Eky tangannya juga patah," imbuhnya.
Oleh sebab itulah, Razman menyebut chat ini membuat Suroto terpojok.
Ia pun terus mempertanyakan alasan baru terkuaknya chat di HP Vina pada saat ini.
"Kenapa kok hari ini baru di ledakan? Dulu kenapa nggak kalian tidak tracking sampai percakapan itu kan pada waktu itu sudah ada pembahasan tentang ini ini serius karena ini menyudutkan kelainan saya Pak Suroto," jelasnya dikutip dari Youtube Cumicumi, Senin (12/8/2024).
Edwin Partogi Singgung Ingatan Manusia
Di sisi lain, Edwin Partogi menyinggung soal 'ingatan manusia'.
Sebab, ia mengaku jika kesaksian dua sahabat Vina didukung fakta lantaran memiliki bukti yang kuat.
"Tetapi waktu yang Saya tunjukkan dari ekstraksi data handphone Vina ini menunjukkan hal yang berbeda bahwa pada pukul 22.14.10 WIB Vina masih berkomunikasi Widi sebagaimana keterangan Mega dan Widi," katanya dikutip dari Youtube Official iNews.
"Jadi di situ saja kita mainnya scientific, kalau main ingatan kan jadi problem karena ingatan manusia terbatas. Tapi ini scientific bahwa ada keterangan yang bisa diuji ulang atau bisa ditampilkan ulang," pungkasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.