DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap
Dibuat Hampir Nangis dengan Sikap AKBP Berinisial R, Susno Duadji: Kok Saya Ternyata Diuntit
Komjen Pol Purn Susno Duadji sejujurnya sedih melihat masih ada juniornya yang berpikir kolot di institusi Polri, tempatnya dulu berdinas.
TRIBUNJAKARTA.COM - Komjen Pol Purn Susno Duadji sejujurnya sedih melihat masih ada juniornya yang berpikir kolot di institusi Polri, tempatnya dulu berdinas.
Eks Kabareskrim periode 2008-2009 tersebut melihat pemikiran juniornya itu ternyata menjadi cerminan bagaimana kondisi Polri di level bawah.
Seharusnya, kata Susno, juniornya itu berpikir reformis demi kebaikan Polri ke depan.
Sosok yang dimaksud Susno itu AKBP berinisial R. Dugaan kuat mengarah kepada Kapolres Cirebon Kota AKBP Rano Hadiyanto.
Pasalnya, Susno sempat menyinggung bahwa kasus Vina dan Eky terjadi di wilayah tempat si Kapolres itu berdinas.
"Untuk level bawah itu yang saya sedih, kok enggak berubah ya. Kenapa enggak berubah? Masa saya diuntit atas perintah AKBP R," ujar Susno seperti dikutip dari Rasis Entertainment di Youtube yang tayang pada Kamis (15/8/2024).
Susno menceritakan bahwa ketidaksukaan R berawal ketika Susno menjadi ahli di sidang Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal di Pengadilan Negeri Cirebon, Jawa Barat.
Saat waktu jam istirahat di tengah sidang, Susno meminta seorang anggota polisi untuk menunjukkan di mana rumah makan empal gentong di Cirebon yang enak.
Ia lalu mengajak anggota polisi itu untuk makan bareng.
Namun, ternyata Susno merasa diuntit oleh Kapolres berinisial R itu.

"Tidak semua anggota Polri bisa jadi ahli dan keterangan saya mengangkat Polri, saya jelaskan masalah penyidikan, penyelidikan."
"Eh, kok saya ternyata diuntit, polisi yang saya tanya di mana rumah makan empal gentong dan ngantar saya ke rumah makan empal gentong, habis ngantar saya diperiksa oleh Propam, setelah diperiksa dia lapor ke saya, saya bilang atas perintah siapa? Atas perintah AKBP R," katanya.
Susno mengaku sedih dan nyaris nangis melihat masih adanya polisi yang mencurigainya.
Menurutnya seharusnya angkatan Polri yang masih muda tak berpikir kolot seperti angkatan terdahulunya.
"Kalau polisi yang muda-muda itu harusnya berpikir seorang reformis, penegak hukum, mencari keadilan dan kebenaran di sidang PK itu. Bukan mencari pembenaran, tapi mencari kebenaran untuk mendapatkan keadilan," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.