DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Linda dan Kubu Rudiana Kompak Serang Widi & Mega,Padahal Kesaksiannya Terbukti Lewat Chat di HP Vina

Andi Malinda Putri alias Linda, perempuan yang sempat viral karena kerasukan arwah Vina dan kubu Iptu Rudiana kompak menyerang dua sahabat Vina.

TRIBUNJAKARTA.COM - Andi Malinda Putri alias Linda, perempuan yang sempat viral karena kerasukan arwah Vina dan kubu Iptu Rudiana kompak menyerang dua sahabat Vina, Mega Lestari dan Widia Sari (Widi). 

Linda meyakini jika pertemanan Vina, Mega dan Widi lebih dekat dari pengakuan mereka.

Hal itu menyinggung pernyataan Widi yang mengaku bahwa dia hanya sebatas kenal dengan Vina sewaktu di bangku SMK. 

Widi kemudian dikenalkan Vina oleh temannya. 

Sampai kemudian, Vina tiba-tiba mampir ke rumah Widi dan bertemu dengan Mega Lestari. 

Satu atau dua tahun kemudian, Widia Sari dikenalkan oleh temannya pada Vina.

Lalu keduanya menceritakan sangat detail tentang runutan kegiatan pada Sabtu 27 Agustus 2016, hari di mana Vina dan Eky tewas di Jembatan Talun Cirebon.

"Kamu percaya, Widi - Mega baru kenal 1 minggu atau 1 tahun lah udah punya panggilan sayang, dan Vina sering tdur di situ? Pakai akal logika mu beb."

"Posisikan dirimu Vina apa iya gak deket bisa senyaman itu," tulis Linda di kolom komentar akun TikToknya.

Sebelumnya, kesaksian Widia Sari dan Mega Lestari sempat mematahkan hasil putusan sidang yang menyatakan Eky dan Vina dikejar pelaku depan SMP 11 Cirebon pukul 21.00 WIB.

lihat fotoKuasa hukum Saka Tatal, Farhat Abbas mengungkapkan detik-detik keanehan yang terjadi saat kliennya melakukan sumpah pocong di Padepokan Agung Amparan Jati Cirebon selepas pelaksanaan ibadah salat Jumat (9/8/2024). Ia mengatakan suasana panas berubah menjadi dingin
Kuasa hukum Saka Tatal, Farhat Abbas mengungkapkan detik-detik keanehan yang terjadi saat kliennya melakukan sumpah pocong di Padepokan Agung Amparan Jati Cirebon selepas pelaksanaan ibadah salat Jumat (9/8/2024). Ia mengatakan suasana panas berubah menjadi dingin

Pasalnya Widia Sari menyatakan masih berkomunikasi dengan Vina pukul 22.00 WIB.

Vina lalu masih membalas pesan tersebut di pukul 22.14 WIB

Lengkapnya, saat itu, Vina mengirimkan pesan singkat kepada Widi untuk menjemput di depan gang rumahnya di Cirebon.

Widi dan Mega lalu menjemput Vina di lokasi yang telah ditentukan. Sesampainya di rumah Widi, Vina meminjam uang Rp 50 ribu untuk membeli mie instan serta pembalut.

Vina berjanji akan mengganti uang tersebut pada malah hari. 

Kekasih Eky itu akan mendatangi rumah kakaknya Marliyana untuk meminta uang.

Tak lama kemudian sekira pukul 15.00 WIB, Vina dibonceng Mega mendatangi kontrakan Marliyana.

Sepulang dari kontrakan sang kakak, sepeda motor Mega dan Vina dipepet oleh Eky. 

Vina dan Eky lalu menjauh dari Mega untuk mengobrol. Mega sempat mendengar ucapan Vina.

"Sekelebat ada kata-kata kenapa kamu selingkuh," kata Mega.

Kemudian, Vina meminta izin kepada Mega untuk pulang bersama Eky.

Mega akhirnya pulang sendirian ke rumah Widi. Sekira pukul 17.30 WIB, Vina ditemani Eky tiba di rumah Widi.

Eky lalu kembali pergi. Sementara Vina mandi dan meminjam pakaian Widi. Alasannya, Vina ingin malam mingguan bersama Eky.

"Aku mau minjam baju kamu dong yang ini dia bilang kayak gitu. Emang baju yang mana? aku juga agak gimana maksudnya pemberian dari mantan pacar saya dulu nanti marah dianya," kata Widi.

Namun Vina mengaku hanya meminjam sebentar. Tak hanya pakaian. Vina juga meminjam sandal dan celana pendek.

Vina juga berpesan kepada Widi agar tidak tidur karena akan pulang pada pukul 22.00 WIB.

Sekira pukul 22.00 lebih, Vina sempat SMS kemudian menelpon. Dia mengajak Widi untuk keluar rumah. 

Widi bakal dibonceng oleh rekan Eky. Namun, Widi menolak ajakan tersebut. Selain itu, Mega juga telah berada di rumah Widi.

Sekira pukul 22.30 WIB,  Widi dan Mega membuka Facebook. 

"Buka Facebook rame banget RIP Eky RDN dan Vina DA, aku enggak percaya dong. Tapi kabar (kematian) semakin kenceng banget," kata Widi.

Widi lalu mencoba menghubungi nomor Vina. Tetapi tidak ada jawaban.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara seorang pria dari nomor telepon Vina.

Pria yang mengaku anggota Polsek Talun itu mengabarkan kepada Widi dan Mega bahwa Vina dan Eky mengalami kecelakaan tunggal dan kini berada di RSUD Gunung Jati.

Widi dan Mega lalu mendatangi RSUD Gunung Jati. Mereka lalu bertemu Vina terbaring di UGD RSUD Gunung Jati. Keduanya tidak melihat Eky.

Widi dan Vina lalu dihampiri seorang perawat laki-laki. Perawat tersebut bertanya kepada Mega dan Widi hubungannya dengan Vina.

"Aku temannya, aku bilang kayak gitu. Ya sini mbak dibantu temannya biar cepat. kondisinya tuh kayak gimana ya, syahadat. Jadi kayak sakaratul banget," ujar Widi.

"Nah pas aku syahadatin sama Mega, habis itu langsung enggak ada (Vina meninggal)," kata Widi.

Widi sempat melihat kondisi Vina saat itu mengeluarkan darah dari hidung.

Kini, Widi dan Mega  mengaku  belum pernah dimintai keterangan dari pihak kepolisian terkait kasus tersebut.

Selain itu, kesaksian mereka juga turut mematahkan kesaksian Suroto yang mengaku sebagai orang pertama yang menemukan Vina dan Eky tewas di Jembatan Layang Talun, Kabupaten Cirebon pada 27 Agustus 2016 sekitar pukul 22.15 WIB. 

Sehingga Linda ragu soal kesaksian keduanya jelang Vina dan Eky tewas. 

Ia langsung menyindor soal ingatan dua sahabat Vina ini.

"Bukti apa yg mereka punya, hanya ingatan, 8 tahun kok ingat detail," tulis Linda sembari memberi emoticon tertawa ngakak. 

Kemudian, jauh sebelum Linda nyinyiri dua sahabat Vina, kubu Iptu Rudiana pernah menyebut Mega dan Widi berhalusinasi atas kesaksiannya.

Widi dan Mega dituding bohong bahkan halusinasi oleh Kuasa Hukum Iptu Rudiana dan Aep, Pitra Romadoni.

Menurut Pitra, pengakuan Widi dan Mega itu tidak benar karena keduanya tidak ada di lokasi kejadian.

"Dia tidak melihat di lokasi, saya bilang keterangan dia itu tidak benar dan bohong," kata Pitra Romadoni dikutip dari Kompas TV, Jumat (9/8/2024).

Menurut Pitra, tidak mungkin Vina masih menelepon Widi pada pukul 22.05 WIB.

Sebab berdasarkan pengakuan Suroto, dirinya mengaku melihat Vina dan Eky sudah terbaring di dekat flyover Talun.

Pitra mengatakan, Suroto mengaku melihat keduanya sudah terkapar pada pukul 22.00 WIB.

"Kan enggak nyambung dengan saksi Suroto. Itu kan halusinasi dia aja," ungkap Pitra.

Bahkan menurutnya, yang melihat Vina dan Eky sudah terkapar pada pukul 22.00 WIB bukan hanya Suroto saja.

Melainkan lima orang saksi lainnya yang merupakan polisi dari Polsek Talun.

Sehingga Pitra meyakini kalau keterangan Widi itu bohong.

"Bagaimana mungkin orang yang sudah terkapar bisa nelepon, halusinasi saja," katanya lagi.

Bukti Chat di HP Vina

Ekstraksi data HP Vina dikuak kuasa hukum Saka Tatal, Edwin Partogi Pasaribu.

Percakapan yang ada di HP Vina itu ternyata sesuai dengan cerita yang disampaikan oleh dua temannya, Mega Lestari dan Widia Sari.

Pada isi HP Vina, terlihat almarhum masih mengirim pesan pada pukul 22.15 WIB.

Dalam pesan yang dikirim Vina, ia menanyakan keberadaan Mega.

Pesan ini menujukkan pada pukul 22.14 WIB, Vina masih dalam kondisi hidup dan sehat.

"Mau ga mek? Ntar di jemput sma kita," tulis Vina.

Sementara itu dari percakapan yang terungkap dari ekstraksi HP milik Vina, menunjukkan dirinya berteman dekat dengan Widi dan Mega.

"Wah ada di mana pagia. Isun udah dirumah widi," tulis Mega yang dikirim ke HP Vina.

Edwin menuturkan jika bukti tersebut sudah lama dimilikinya, namun luput gegara terlalu fokus pada putusan.

"Sebenarnya bukti itu sudah lama saya punya. Kemudian saya teringat karena ada pernyataan pengamat ahli yang mengatakan bahwa handphone dari Vina Eky harusnya diekstraksi atau dibuka kemudian saya teringat bahwa saya punya bukti itu. Ketika saya baca-baca hal yang pertama menarik buat saya adalah diangka 58 di kolom tersebut ada kata Widi," ucap Edwin Partogi.

Sehingga Edwin berani menyimpulkan jika keterangan Widi maupun Mega didukung oleh bukti ini.

Sekalipun bukti percakapan atau pesan singkat antara Vina dan dua sahabatnya ini tak pernah dihadirkan dalam persidangan.

"Sehingga saya berkesimpulan keterangan Widi dan Mega itu tidak berdiri sendiri, didukung oleh keterangan fakta adanya bukti percakapan itu. Dan yang paling mengesankan bukti percakapan ini sebagaimana juga keterangan Mega dan Widi adalah percakapan antara Vina kepada Widi kita bisa rujuk di angka 55," imbuhnya.

"Di situ kita bisa lihat bersama itu kalau di Indonesia karena waktunya waktu dunia, kalau dikonversi ke WIB itu 7 jam, itu pukulnya dalah jam 22 di menit ke 14 di detik ke 10, di situ ada sms dari Vina kepada Widi yang mengajak untuk keluar untuk jalan-jalan, untuk dijemput kalau mau. Itu menjelaskan dengan terang pukul 22.14.10 detik Vina masih hidup. Ini berbeda jauh dengan putusan di tiga berkas perkara ini," pungkasnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved