Pilkada Jakarta
Datanya Dicatut, Politikus PDIP Ini Tuntut KPU Coret Dharma Pongrekun di Pilkada Jakarta 2024
Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mengaku jadi korban pencatutan data kependudukan oleh Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mengaku jadi korban pencatutan data kependudukan oleh pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Ia menyebut, Nomor Induk Kependudukan (NIK) miliknya dan beberapa staf PDIP juga dicatut untuk meloloskan pasangan Dharma-Kun di Pilkada Jakarta 2024.
“Saya harus kritik keras masalah pencatutan untuk event pilkada ini, karena sudah tidak sesuai dengan prinsip Pemilu Luber dan Jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil),” ucapnya, Minggu (18/8/2024).
Menurutnya, tindakan yang dilakukan pasangan Dharma-Kun ini sudah masuk ranah hukum lantaran melanggar UU Nomor 27 Tahun 2002 tentang Perlindungan Data Pribadi.
“Menggunakan data pribadi tanpa sepengetahuan pribadi yang bersangkutan itu merupakan perbuatan tindak pidana,” ujarnya.
Ia pun menentang keras segala bentuk rekayasa politik yang dilakukan untuk memenangkan pasangan tertentu.
“Hal ini membuat demokrasi yang sudah susah payah kota bangun selama ini mengalami kemunduran,” ujarnya.
Atas dasar itu, ia mendesak KPU DKI untuk segera mencoret keikutsertaan Dharma-Kun di Pilkada Jakarta 2024.
“Berdasarkan hal-hal tersebut, kami meminta KPU Provinsi DKI Jakarta untuk mengeliminasi calon kepala daerah tersebut,” kata dia.
Anies Curhat Data 2 Anaknya Dicatut Dharma Pongrekun
Banjir protes ramai di media sosial dari sejumlah warganet yang merasa datanya dicatut sebagai pendukung pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto untuk maju independen di Pilkada Jakarta 2024.
Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan juga mengutarakan hal yang sama di akun X miliknya @aniesbaswedan Jumat (16/8/2024) pukul 10.50 WIB.
Dalam cuitannya itu, Anies menyebut KTP dua anaknya serta sejumlah timnya dicatut sebagai pendukung pasangan Dharma-Kun.
Anies turut mengunggah tangkapan layar dari web infopemilu KPU yang menampilkan identitas kedua anaknya tercatat sebagai pendukung Dharma-Kun untuk maju independen di Pilkada Jakarta.
Tak ayal cuitan itu mendapat banyak komentar dari pengguna X. Tak sedikit yang mengaku datanya juga dicatut sebagai pendukung bakal paslon independen itu.
TribunJakarta.com juga mendapatkan banyak laporan dari warga Jakarta yang merasa datanya dicatut untuk dukungan paslon independen ini.
"Saya tahu juga enggak Dharma Pongrekun, kaget juga pas iseng ngecek di web KPU ternyata nama saya disebut mendukung Dharma dan Kun," kata Nadya (30) warga Jakarta Selatan yang juga datanya dicatut.
Bawaslu DKI Minta Korban Pencatutan Melapor
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta meminta masyarakat yang merasa KTP-nya dicatut untuk mendukung pasangan calon (paslon) independen di Pilkada Jakarta 2024 segera melapor.
Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu DKI Benny Sabdo menanggapi banjir protes warganet di media sosial yang merasa datanya dicatut untuk mendukung pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardhana.
“Andaikata ada masyarakat merasa dicatut namanya padahal tidak memberikan dukungan, silakan melapor kepada Bawaslu DKI Jakarta,” ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (16/8/2024).
Laporan resmi disebutnya bisa langsung dilayangkan ke kantor Bawaslu DKI Jakarta.
Ia pun memastikan, laporan tersebut bakal diterima dan ditindaklanjuti.
“Laporan resmi, pelapor datang ke Bawaslu DKI. Nanti petugas kami akan melayani,” tuturnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
KPUD Jakarta: Ridwan Kamil Sibuk, Belum Tentu Hadiri Penetapan Gubernur Terpilih |
![]() |
---|
Persiapan Transisi Kepala Daerah, Pj Teguh Bakal Bahas Hal Strategis dengan Pramono |
![]() |
---|
Gelaran Pemilu dan Pilkada Jakarta 2024 Kondusif, KPU DKJ Apresiasi Sinergitas Polri |
![]() |
---|
Beda Pilihan Saat Pilkada, PKS Ungkap Alasan Tak Bakal Oposisi di Pemerintahan Pram-Rano |
![]() |
---|
Komunikasi Masih Intens, Jubir Anies Baswedan Akui Belum Ada Ajakan Masuk Tim Transisi Pram-Rano |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.