9 Barang Penting yang Ada di Tas Siaga Bencana, Termasuk Perlengkapan Mandi dan Makanan Tahan Lama
Saat ini sedang ramai diperbincangkan soal gempa Megathrust yang disampaikan BMKG, sudah siapkan tas siaga bencana?
TRIBUNJAKARTA.COM - Siapkan kurang lebih sembilan barang ini yang harus ada di tas siaga bencana. Termasuk makanan yang tahan lama.
Saat ini sedang ramai diperbincangkan soal gempa Megathrust yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatolgi, dan Geofisika (BMKG).
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, gempa Megathrust bisa terjadi setelah melihat seismic gap di zona Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.
Ia memperkirakan, Megathrust Selat Sunda dapat memicu gempa dengan kekuatan maksimal M 8,7 dan Megathrust Mentawai-Siberut M 8,9.
Dalam situasi darurat, seringkali waktu menjadi faktor yang krusial.
Ketika bencana melanda, terkadang kita harus segera mengungsi atau kehilangan akses ke pasokan dan fasilitas penting.
Dalam keadaan seperti ini, tas siaga bencana dapat membantu kita.
Maka dari itu tak ada salahnya kita mempersiapkan tas siaga bencara apabila sewaktu-waktu hal yang tak diinginkan terjadi.
Dikutip dari web BPBD Pangkalpinang Kota, ada beberapa barang yang harus ada di tas siaga bencana:
1. Surat- surat penting (Ijazah, Surat tanah, surat kendaraan atau surat yang bersifat penting)
2. Kotak Obat-obatan / P3K (Obat-obatan Pribadi dan obat-obatan umum lainnya)

3. Makanan ringan tahan lama (Mie instan, bsikuit. Abon)
4. Alat Bantu Penerangan (Senter, lampu kepala (headlamp) korek api, lilin)
5. Peluit (alat bantu untuk meminta pertolongan saat darurat)
6. Perlengkapan Mandi (sabun mandi, sikat gigi + odol, dan lain-lain)
7. Alat komunikasi (Ponsel/powerbank guna memantau informasi bencana)
8. Pakain Ganti (Baju, celana atau jaket)
9. Peralatan lainnya, benda-benda seperti pisau multi-fungsi, tali, kompas, alat pemotong kaca darurat, dan pakaian tahan api dapat berguna dalam situasi darurat tertentu.
Kapan Gempa Megathrust Terjadi?
Kepala Pusat Studi Kebumian dan Kebencanaan Universitas Brawijaya Adi Susilo mengatakan, gempa megathrust memang berpotensi terjadi di Indonesia.
Kendati demikian, beberapa gempa yang terjadi di Indonesia belakangan diharapkan tidak membuat masyarakat panik dan mengaitkannya dengan gempa megathrust.
"Gempa megathrust memang potensi ada, tetapi bukan diprediksi pasti terjadi," kata dia, dilansir dari Kompas.id.
Ia juga mengatakan, gempa megathrust terjadi ribuan tahun sekali. Menurut penelitian yang diterbitkan di berbagai jurnal, gempa megathrust baru terjadi ketika gempa berbarengan di sepanjang zona subduksi selatan Jawa.
"Inilah yang berpotensi menyebabkan gempa besar sekitar 8 MMI dengan potensi tsunami 20 meter. Kapan itu terjadi? Kemungkinan bisa 2000 tahun sekali,” ujar Adi.
Di Indonesia, zona megathrust bukanlah hal baru. Zona sumber gempa ini sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia. Zona megathrust berada di 6 zona subduksi aktif.
Di Indonesia, potensi gempa besar terjadi di zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.
Selain dua zona megathrust itu, Indonesia juga dikelilingi oleh 16 titik megathrust lainnya, berikut rinciannya:
- Aceh-Andaman
- Nias-Simeulue
- Kepulauan Batu
- Mentawai-Siberut
- Mentawai–Pagai
- Enggano
- Selat Sunda Banten
- Selatan Jawa Barat
- Selatan Jawa Tengah-Jawa Timur
- Selatan Bali
- Selatan NTB
- Selatan NTT
- Laut Banda Selatan
- Laut Banda Utara
- Utara Sulawesi
- Subduksi Lempeng Laut Pilipina.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.