Pilkada DKI 2024
Pengamat Ungkap Suara Ahok Mentok Mending PDIP Pilih Anies Baswedan, Megawati: Mau Nurut Enggak?
Pengamat Adi Prayitno menilai PDIP lebih baik memilih Anies Baswedan ketimbang Ahok di Pilkada Jakarta. Megawati Soekarnoputri beri respon.
TRIBUNJAKARTA.COM - Elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dinilai sudah mentok di Pilkada Jakarta 2024.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menyarankan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung Anies Baswedan saat mengumumkan 169 pasangan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan diusung pada Pilkada serentak 2024.
Mending Anies Ketimbang Ahok
Pengamat Politik Adi Prayitno mengakui PDIP memiliki kesempatan mengusung kader sendiri di Pilkada Jakarta 2024.
Terlebih, DPR telah membatalkan pengesahan revisi UU Pilkada.
Sehingga pendaftaran paslon pada 27-29 Agustus 2024 di KPU DKI Jakarta akan mengikuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Adi melihat sosok Anies Baswedan memiliki potensi mengalahkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.
"Di Jakarta bagi saya opsinya PDIP harus dengan Anies kalau untuk kalahkan Ridwan Kamil dan Suswono. Karena melihat elektabilas Ahok memang runner up, tapi mentok suaranya," kata Adi dalam program Dua Sisi TVOne, Kamis (22/8/2024) malam.
Adi melihat Ahok sulit mendapatkan suara di luar pemilihnya.
Hal itu berbeda dengan Anies Baswedan yang target marketnya terbuka. "Bisa dapat ekspos dukungan signifikan," imbuhnya.

Hanya saja Adi mejelaskan satu ganjalan yang menghalangi dukungan PDIP untuk Anies Baswedan yakni faktor ideologis.
"Apakah jarak ideologis itu bisa dihilangkan dalam seketika, hanya karena pilihan mentok. Satu sisi PDIP membutuhkan orang yang kuat untuk melawan Ridwan Kamil dan pada saat yang bersamaan Anies butuh partai," katanya.
"Pilihan mentok ini yang saya kira akan menghilangkan sekat-sekat ideologi antara Anies dengan PDIP. Apakah mau PDIP menyediakan tiket untuk Anies, kalau itu yang dilakukan menurut saya mantap," tambahnya.
Sementara itu, pengamat politik Muhammad Qodari memiliki pandangan berbeda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.