Viral di Media Sosial

Terkuak Cuitan Lama Anies Baswedan di Twitter, Ternyata Beda dengan Ridwan Kamil dan Pramono Anung

Pengguna media sosial saat ini tengah dihebohkan dengan cuitan lama Ridwan Kamil dan Pramono Anung di Twitter (kini X).

|

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengguna media sosial saat ini tengah dihebohkan dengan cuitan lama Ridwan Kamil dan Pramono Anung di Twitter (kini X).

Cuitan-cuitan bernada satire dan vulgar tersebut dibuat di tahun 2010 hingga 2011.

Ridwan Kamil pernah berkicau tentang pengalaman masa kecilnya ketika ia masih SD, di mana ia mengaku bahwa cinta pertamanya adalah kepada guru olahraga bernama Ibu Ningsih. 

Ia menggambarkan gurunya tersebut sebagai sosok yang "seksi" dan membandingkannya dengan Ratna Listy, seorang artis terkenal di Indonesia.

Tak cuma itu, Ridwan Kamil juga pernah memberikan sebuah "tips" yang bernuansa humor, tetapi dinilai seksis karena mengkaitkan ukuran lingkar dada seorang customer service bank, dengan kredibilitas bank tersebut. 

"Tips Bank: Sebelum buka rek, lihat ukuran lingkar dada customer service anda. Kalau terlalu besar, curigai. Segera pindah Bank lain," tulis Ridwan Kamil, di tahun 2011.

Ada beberapa cuitan lawas lainnya milik Ridwan Kamil yang memiliki nada serupa. 

“Kawasan Mangga Besar Jakarta itu seperti Azahari Sisters: Gak jelas dan suka bikin kehebohan menggelinjang.” tulis Ridwan Kamil.

“Kota rada bokep: Zakarrta. Kota bokep: Pornorogo. Kota plg bokep: Fakfak di Irian.” tulis Ridwan Kamil.

Sementara itu Pramono Anung turut terciduk netizen pernah mencuit hal vulgar.

Politikus PDIP tersebut mencuit soal pemain video syur asal Jepang, Miyabi.

"Miyabi cocok menjadi Anggota Badan Kehormantan, karena kehormatan di badannya harus dijaga," tulis Pramono Anung di 2010.

Pramono Anung juga pernah mencuit soal pakaian wanita, namun dengan nada yang merendahkan.

"Cewek berbaju seksi itu aneh, dilihatin dibilang kita kurang ajar, kalau kita kita cuekin dibilang kita homo," tulisnya.

Lalu bagaimana dengan Anies Baswedan?

Cuitan lama Anies Baswedan, ternyata berbeda dengan Ridwan Kamil dan Pramomono Anung.

Di tahun 2011, Anies Baswedan mencuit soal kondisi miris pendidikan di Indonesia.

Tak cuma itu, Anies Baswedan juga berkicau soal Palestina.

"Darah kami memancar ke atas lalu meneteskan guratan kaligrafi bunyinya Allhu Akbbar dan bebaskan Palestina," tulisnya di 2011.


Ridwan Kamil Minta Maaf

Ridwan Kamil  menyampaikan permintaan maaf soal cuitan-cuitannya terdahulu di Twitter.

Permintaan maaf itu disampaikan Ridwan Kamil dalam sebuah cuitan di akun X pribadinya, @ridwankamil, Minggu (25/8/2024). 

Dalam cuitan tersebut, RK menceritakan soal dirinya yang dulu memang aktif bersuara di Twitter melalui cuitan-cuitannya. 

"Dulu 12-15 tahun yang lalu sebelum jadi pejabat publik, saya memang aktif bermain Twitter (sekarang X). Sebagaimana nature-nya platform tersebut, saya berekspresi secara bebas. Kadang penuh kritik pedas, kadang nyindir, sering juga nyinyir. Sering saya katakan di mana-mana, dulu saya adalah netizen yang marah—bahkan julid," tulis RK, dikutip Kompas.com, Senin (26/8/2024). 

Seiring berjalannya waktu, RK tak menampik bahwa cuitannya terdahulu berdampak kepada dirinya saat menjadi sebagai Walikota Bandung maupun Gubernur Jawa Barat. 

Ia pun sadar bahwa dirinya yang dulu tidak bijak dalam menyampaikan kritikan.

"Tapi kemudian takdir membawa saya ke proses hidup yang lebih kompleks. Pada gilirannya Allah menakdirkan saya menjadi pejabat publik, dari walikota sampai gubernur. Saya giliran balik dikritik, disindir, dinyinyiri di media sosial. 

Saya sering melihat diri saya yang dulu, netizen yang marah tadi. Bikin saya tersenyum dan sadar," tulis RK. 

Kemudian, RK menyampaikan bahwa setiap orang akan melewati fase-fase jadi tukang protes, anak muda yang rebel penuh kritik dan sinisme. 

Namun, menurutnya, semua orang juga berproses dan harus menjadi lebih bijaksana dan tahu diri. 

"Ibarat anak-anak yang selalu protes pada orangtuanya, remaja yang rebel, pemuda yang kritis dan sinis, pada saatnya akan jadi orangtua yang melihat dari sudut pandang yang berbeda. Yang akan bilang pada dirinya sendiri, 'Oh gitu ya saya dulu', dan 'Ternyata begini rasanya di posisi ini'," tulis RK. 

Di akhir cuitan, RK menyampaikan permintaan maaf kepada siapa pun yang merasa tersakiti oleh cuitan-cuitan lamanya. 

Ia mengaku kurang bijak dan kemungkinan kurang literasi, bahkan kurang sopan. 

Tapi ia mengaku banyak belajar dari hal itu.

"Saya tidak membela diri atau berusaha membenarkan. Itu memang saya yang dulu, saya yang kurang bijak. Semua orang pernah protes, tapi proseslah yang akan membuatnya sukses. Katanya masa lalu tidak akan mengubah masa depan, tapi sebaliknya. Maafkan aku yang dulu. Mari kita move on. Ridwan Kamil," tulis RK.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved