Dinkes Jakarta Ungkap Warga yang Melakukan Hubungan Seksual Berisiko Rentan Terpapar Mpox

Dinas Kesehatan Jakarta mengimbau warga mencegah penularan monkey pox (Mpox) atau cacar monyet dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Penulis: Bima Putra | Editor: Rr Dewi Kartika H
TribunJakarta.com/Yusuf Bahctiar
Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia saat memberi keterangan di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (3/9/2024). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Dinas Kesehatan Jakarta mengimbau warga mencegah penularan monkey pox (Mpox) atau cacar monyet dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan di antaranya tidak melakukan hubungan seksual berisiko.

Pasalnya dari penelusuran 59 kasus Mpox di Jakarta, kelompok rentan terpapar yakni warga yang melakukan hubungan seksual berisiko atau berhubungan tidak dengan pasangan tetapnya.

"Kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi dibanding masyarakat umum yaitu masyarakat yang memiliki riwayat kontak seksual berisiko," kata Dwi di Jakarta Timur, Selasa (3/9/2024).

Hubungan seksual berisiko perlu dihindari, karena dari hasil penelusuran Dinas Kesehatan DKI Jakarta mayoritas penularan Mpox terhadap warga melalui kontak kulit erat.

Sehingga dalam setiap sosialisasi pencegahan penularan Mpox, jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta selalu mengimbau warga tidak melakukan hubungan seksual berisiko.

"Selain memberikan penyuluhan kepada kelompok-kelompok perilaku seksual berisiko juga tentang pentingnya melakukan kontak dengan pasangan tetap, juga pola hidup bersih, sehat," ujarnya.

Dwi menuturkan berdasar data kasus terakhir Mpox yang ditemukan di Jakarta pada bulan Februari 2024 lalu, namun Dinas Kesehatan Jakarta tetap melakukan sosialisasi pencegahan.

Dinas Kesehatan Jakarta pun terus melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap warga yang menunjukkan gejala terpapar Mpox, namun beruntung hingga kini kasus tak bertambah.

"Kita juga menemukan beberapa orang terduga, atau suspect tetapi setelah diperiksa lebih lanjut di laboratorium hasilnya ternyata negatif. Jadi belum ada penambahan kasus Mpox," tuturnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved