Ceritra Kriminal
Montir Bengkel Terduga Teroris di Bekasi Dikenal Tertutup, Tetangga Sampai Kaget
Montir bengkel berinisial FNA (25) terduga teroris yang diringkus di Bekasi dikenal tertutup, tetangga kaget ternyata terkait jaringan terorisme.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Montir bengkel berinisial FNA (25) terduga teroris yang diringkus di Bekasi dikenal tertutup, tetangga kaget ternyata terkait jaringan terorisme.
FNA tinggal di Perumahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, dia menetap bersama orang tua dan ketiga adiknya.
"Empat (bersaudara), anak pertama (FNA), kedua laki-laki, anak ketiga empat dan perempuan," kata Ismail ketua RT di lingkungan tempat tinggal FNA.
Orang tua FNA sudah lama tinggal di perumahan tersebut, bahkan FNA dan adik-adiknya lahir dan tumbuh besar di sana.
Tetangga yang tinggal sudah lama cukup mengenal keluarga FNA, tidak ada kecurigaan sama sekali di benak warga.
"Enggak ada yang mencurigakan, kaya warga biasa aja,' ucap Ismail.
Termasuk sosok FNA sang terduga teroris, warga mengenalnya sebagai pribadi yang tertutup namun taat beribadah.
"Anak ini aktivitasnya hanya dari rumah ke bengkel, bantu orang tua balik ke rumah ke masjid, itu aja kesehariannya,"
"Kalau ada tahlilan dia juga sering ikut, tidak ada yang mencurigakan dari dia, hanya saja dia sedikit lebih tertutup," ungkapnya.
Hal ini membuat tetangga di sekitar kediamannya kaget, setelah Densus 88 Anti-teror meringkus FNA atas dugaan terorisme.
"Kalau kaget itu ada, tapi saya juga lega karena terbongkar kan indikasi jaringan teroris itu," terang Ismail.
Sebelumnya diberitakan, FNA diringkus di bengkel tempat kerjanya di Jalan Pahlawan, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur pada Selasa (3/9/2024).
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.