Kecelakaan Hari Ini

Bawa Bendera Kuning, Ratusan Warga dan Keluarga Korban Doa Bersama di TKP Kecelakaan Maut Plumpang

Ratusan warga menggelar doa bersama di tempat kejadian perkara kecelakaan di Jalan Plumpang Semper Raya, Koja, Jakarta Utara, Rabu (11/9/2024) petang.

Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com
Ratusan warga Jakarta Utara bersama perwakilan korban kecelakaan maut truk tangki Plumpang menggelar doa bersama di tempat kejadian perkara kecelakaan di Jalan Plumpang Semper Raya, Koja, Jakarta Utara, Rabu (11/9/2024) petang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Ratusan warga Jakarta Utara bersama perwakilan korban kecelakaan maut truk tangki Plumpang menggelar doa bersama di tempat kejadian perkara kecelakaan di Jalan Plumpang Semper Raya, Koja, Jakarta Utara, Rabu (11/9/2024) petang.

Mereka berkumpul di atas karpet hijau yang digelar di trotoar dekat Halte Kampung Walang, sambil berdoa bersama dan menyatakan tuntutan terkait kecelakaan yang marak terjadi di Jakarta Utara.

Pantauan TribunJakarta.com, ratusan warga itu membawa bendera kuning sebagai simbol dukacita mereka atas kecelakaan yang terjadi sepekan silam, pada 4 September 2024.

Mereka juga membawa sejumlah plastik berisi bunga untuk ditaburkan di titik-titik terakhir kendaraan dan jenazah korban kecelakaan.

Acara doa bersama diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Kemudian, dengan dipimpin seorang tokoh agama, warga berdoa bersama di pinggir jalan, menyampaikan harapan-harapan mereka terkait korban kecelakaan maut yang telah berpulang.

Setelah berdoa, beberapa perwakilan warga dari Aliansi Jakarta Utara Menggugat juga menyatakan tuntutan mereka terhadap pemerintah dan pengusaha truk trailer.

Mereka meminta pemerintah menindak tegas truk trailer yang melintas tidak sesuai jadwalnya di Jalan Plumpang Semper Raya.

Warga juga mengancam akan menghalangi truk-truk trailer yang nekat melintas tidak sesuai jadwal yang telah disepakati.

Adapun jadwal yang disepakati adalah, truk trailer dilarang melintas pada pukul 6.00-9.00 WIB pagi hari dan pukul 16.00-21.00 WIB di malam hari.

Ketua pelaksana sekaligus perwakilan Aliansi Jakarta Utara Menggugat, Imam Sunarto Arief menyatakan, dalam kesempatan ini masyarakat juga menyepakati bahwa tanggal 4 September atau hari kecelakaan maut tersebut dideklarasikan sebagai hari zero accident atau nol kecelakaan.

"Hari ini adalah tepatnya tujuh hari dari insiden kecelakaan yang terjadi, kami mengajak masyarakat untuk mengadakan doa bersama dan mendeklarasikan bahwa tanggal 4 (September) itu akan kita perhatikan sebagai hari zero accident," ucap Imam di lokasi.

Imam juga meminta penegak hukum, terutama dari Pemerintah Kota Jakarta Utara dan kepolisian lalulintas untuk lebih serius dalam melakukan penindakan terhadap kendaraan besar yang melintas tak sesuai jadwal yang telah disepakati.

Terlebih ketika ruas jalan yang dilintasi truk-truk itu berada sangat dekat dengan jalan-jalan permukiman warga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved