Adik Bunuh Kakak Ipar di Ciracas, Korban Alami 12 Luka Tusuk

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Beny Noya (48), tewas secara mengenaskan dengan sejumlah luka tusuk di tangan adik iparnya, NFP (30) pada Kamis (12/9/2024) sekira pukul 21.00 WIB.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan, berdasar hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, terdapat 12 luka tusuk pada jasad Beny.

"Sekitar ada sebanyak 12 tusukan. Jenazah sudah selesai diautopsi, dan mau diserahkan kepada pihak keluarga untuk pemakaman," kata Nicolas di Jakarta Timur, Jumat (13/9/2024).

Berdasar hasil pemeriksaan penyidik Unit Reskrim Polsek Ciracas, NFP mengaku membunuh lantaran dendam pada enam tahun silam sang istri pernah dilecehkan adik kandung Beny.

Kasus ini sudah disampaikan NFP kepada Beny, tapi menurut NFP kakak iparnya tersebut justru membela pelaku pelecehan seksual terhadap sang istri yang tidak lain adik kandung Beny.

Dendam kesumat itu membuat NFP kalap menikam Beny menggunakan sebilah badik yang sudah dipersiapkan sebelum menemui korban di Jalan AMD, Kecamatan Ciracas.

"Pelaku dalam kondisi normal (tidak mabuk). Hanya spontanitas dia karena berpapasan dengan si korban, karena rasa dendam yang sudah bertahun-tahun dirasakan sama dia," ujarnya.

Nicolas menuturkan badik yang digunakan NFP menikam Beny kini sudah diamankan, dan menjadi barang bukti bagi penyidik Unit Reskrim Polsek Ciracas dalam menetapkan NFP tersangka.

NFP disangkakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati, atau seumur hidup penjara, atau penjara dalam rentan waktu tertentu maksimal 20 tahun.

"Barang bukti yang diamankan, antara lain badik dan juga baju yang digunakan oleh korban, serta juga yang digunakan tersangka. Pelaku bekerja sebagai security," tuturnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya