Peter Gontha Kena Semprot Tanya Nasib Pemain Naturalisasi, Rocky Gerung Singgung Ada yang Tak Beres

Mantan Dubes Indonesia untuk Polandia, Peter Gontha kena semprot saat mempertanyakan nasib pemain naturalisasi. Rocky Gerung singgung ketidakberesan.

|

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mantan Dubes Indonesia untuk Polandia, Peter Gontha kena semprot saat mempertanyakan nasib pemain naturalisasi.

Peter Gontha kembali mengkritik pemain naturalisasi di Timnas Inonesia melalui tulisan dalam unggahan terbaru akun Instagram pribadi pada Jumat (13/9/2024).

Sedangkan, Akademisi Rocky Gerung menyinggung adanya ketidakberesan terkait munculnya pemain naturalisasi.

Diketahui, polemik pemain naturalisasi kembali muncul setelah disuarakan Peter Gontha pasca-laga Indonesia Vs Australia dalam Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Selasa (10/9/2024).

susunan starter timnas Indonesia didominasi pemain kelahiran luar negeri.

Nama-nama seperti Maarten Paes, Jay Idzes, Sandy Walsh, Calvin Verdonk, Nathan Tjoe-A-Oen, dan Ragnar Oratmangoen mengisi susuan sebelas awal Tim Merah Putih.  

Kini, Peter Gontha bertanya mengenai keberadaan pemain naturalisasi angkatan 2010. 

Ia menduga para pemain naturalisasi itu telah mengembalikan paspor Indonesia.

Peter Gontha sempat membuka kolom komentar sebelum ditutup kembali.

"Manager timnas 2010-2013 Bilmar dan beberapa tokoh persepakbolaan Indonesia baru telepon saya."

"Beliau mengatakan kemana Rafael Maitimu, Jhon van Beukering, Stefano Lilipaly (katanya masih di Borneo city), Tonny Cussel, Sergio van Dijk pemain PSSI."

"Kesebelasan kebanggaan kita, yang dinaturalisasi tahun 2010, semua sudah mengembalikan paspor Indonesia, sudah dibayar miliaran dan sudah kembali ke negaranya!"

Maarten Paes beraksi seperti Spiderman mengamankan gawang Timnas Indonesia. Pelatih Shin Tae-yong sampai dibuat terkagum-kagum melihat aksinya.
KLIK SELENGKAPNYA: Maarten Paes beraksi seperti Spiderman mengamankan gawang Timnas Indonesia. Pelatih Shin Tae-yong sampai dibuat terkagum-kagum melihat aksinya.

"Ini hanya berikan fakta," tulisnya.

Unggahan itu akhirnya membuat warganet bereaksi. Mereka segera menyangkal pernyataan tersebut, khususnya keberadaan Stefano Lilipaly.

Lilipaly diketahui masih bermain di Liga Indonesia bersama Borneo FC, Peter Gontha pun menyalahkan Bilmar atas informasi yang ia berikan.

Interaksi Peter dengan warganet sempat terjadi di kolom komentar.

Secuil informasi terkait beberapa pemain yang disebutkan Peter Gontha di atas, Rafael Maitimo sempat menjadi staff Timnas U-17 Kanada di Piala Dunia U-17 2023.

Kemudian Sergio van Dijk saat ini menjadi agen pemain yang beroperasi di Eropa, Asia dan Australia.

Lalu Van Beukering sempat dikabarkan terlibat dalam bisnis karter ganja di Belanda dan menjadi buron pihak kepolisian lokal.

Sosoknya juga disebut pernah bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah kelab malam, lalu Tony Cussel saat ini menjadi manajer tim Ajax U-13.

Peter Gontha juga mengklaim bahwa ia tahu program naturalisasi dilakukan hanya untuk sementara karena pemain memiliki dua kewarganegaraan

Dan jika sudah selesai bermain di Indonesia, para pemain naturalisasi disebut akan membuang status WNI mereka.

"Apakah Anda tahu bahwa naturalisasi mereka hanya sementara, karena mereka mempunyai dua paspor," tulis Peter Gontha.

"Nanti kalau sudah selesai main di Indonesia mereka akan buang status WNI mereka? (saya tahu)," imbuhnya.

Rocky Gerung Singgung Ketidakberesan

Akademisi Rocky Gerung ikut menanggapi pernyataan mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter Gontha

Rocky Gerung, tampaknya kurang sreg dengan adanya naturalisasi yang dilakukan PSSI di dalam skuat Timnas Indonesia. 

Menurut Rocky, semestinya timnas menghidupkan kembali kebanggaan tetapi didasarkan dari pemain-pemain asli bangsa Indonesia, bukan dengan banyaknya pemain naturalisasi.

"Hari ini kita mungkin melihat ada euforia di dalam persepakbolaan kita, tapi euforia itu membatalkan atau membuat kita lupa bahwa yang bermain di lapangan itu sebetulnya adalah bukan grup yang kita idealkan sebetulnya, karena apa yang sekarang disebut naturalisasi itu semacam penipuan terhadap sensasi," Rocky seperti dikutip dari Channel Youtubenya yang tayang pada Kamis (13/9/2024). 

"Pak Peter ini menunjukkan bahwa dia paham apa yang disebut sebagai euforia massa dan patriotisme semu di atas lapangan. Tapi, Pak Peter hendak menerangkan bahwa sensasi-sensasi di lapangan itu sebetulnya juga harus dipahami berdasarkan prinsip-prinsip patriotisme," kata Rocky lagi. 

Ia mencontohkan prinsip patriotisme itu bagaimana lagu kebangsaan Indonesia seharusnya dinyanyikan dengan pendasaran batiniah bahwa negara ini dihidupkan dengan semangat perjuangan.

Rocky melanjutkan bahwa sepakbola bagi rakyat Indonesia bukan sekadar olahraga, sepakbola itu sebagai penanda kedaulatan sebuah negara. 

"Jadi, kalau ada teori bawah negara itu berdaulat kalau ada wilayah, rakyat, pemerintahan dan sekarang mungkin bisa ditambahkan harus ada sepakbola," katanya. 

Namun, munculnya naturalisasi menandakan ada yang tidak beres dengan prinsip patriotisme dalam sebuah negara yang berdaulat. 

"Jadi kedaulatan rakyat itu akan ditagih pada pesepakbolaan kita. Kalau misalnya ada naturalisasi tentu ya ada sesuatu yang tidak fit and proper dengan prinsip-prinsip patriotisme itu," ucapnya. 

Selain itu, naturalisasi kini dianggap sebagai pembenaran karena belum berhasilnya pembibitan sepakbola di Indonesia.

Rocky menekankan bahwa sepakbola itu merupakan kebanggaan nasional, bukan hasil naturalisasi. 

"Walaupun kita kalah melulu tetapi kita ada upaya menghasilkan prestasi melalui pembibitan, melalui kurikulum bahkan bisa dibantu dengan ilmu-ilmu olahraga mutakhir kan. Jadi, kita mesti hidupkan kembali bahwa sepakbola itu kebanggaan nasional," pungkasnya. (TribunJakarta.com/Superball

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved