Cerita Kriminal

Pulang Kampung Tanpa Izin, ART di Bekasi Bawa Kabur Brankas Majikan: Kerugian Ditaksir Rp400 Juta 

ART bernama Erna, dilaporkan ke Polsek Medan Satria lantaran membawa kabur brankas majikannya.

|
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Rr Dewi Kartika H
TribunJakarta.com/Yusuf Bahctiar
Heni Kusuma, korban pencurian yang dilakukan asisten rumah tangga (ART) bawa kabur brankas di Perumahan Harapan Indah, Bekasi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN SATRIA - Asisten rumah tangga (ART) bernama Erna, dilaporkan ke Polsek Medan Satria lantaran membawa kabur brankas majikannya di Perumahan Harapan Indah, Kota Bekasi

Korban bernama Heni Kusuma (51) mengatakan, peristiwa terjadi pada 28 Agustus 2024 lalu saat dia sedang berada di kantor. 

"Itu saya lagi ada di kantor, nah, siang-siang itu saya ditelepon sama suami saya. Bilang bahwa Erna itu tidak kembali dari pasar," kata Heni. 

Heni lantas meminta suaminya bertanya ke satpam perumahan, Erna sempat pamit ke sekuriti hendak pulang ke kampung halaman. 

"Dicek ke Satpam, ditanya Satpam dia (Erna) bilangnya mau pulang (kampung) karena ada sodaranya meninggal," ungkap Heni. 

Curiga dengan kepergian ART yang mendadak, Heni kemudian mengecek barang-barang miliknya yang disampan rapi di dalam kamar. 

Benar saja, brankas barang berharga miliknya raib. Dia lantas mengecek CCTV dan mendapati gelagat mencurigakan dari ART-nya tersebut. 

"Awalnya ngerasa enggak curiga, karena merasa enggak ada barang yang hilang. Pas suami cek brankas yang ukuran medium itu hilang," ucapnya. 

Heni mencoba menelusuri jejak ART-nya melalui rekaman CCTV, di hari kepergiannya dia terlihat membawa barang berukuran besar yang ditutupi seprai. 

"Kayak bawa berat-berat, tapi kayak ditutupin pake bed cover gitu, terus udah gitu dibonceng sama ART yang sebelah rumah saya," ucapnya. 

"Nah, itu katanya mau ke laundry, taro barang di situ, titip barang di situ, terus dia kembali lagi, baru terus dia pulang gitu," terangnya. 

Sejak saat itu, Erna sang ART tidak pernah terlihat lagi batang hidungnya termasuk saat dihubungi ke nomor ponselnya. 

Akibat kejadian tersebut, Heni menderita kerugian yang ditaksir mencapai Rp400 juta berupa uang tunai, perhiasan dan surat berharga di dalam brankas. 

'Isinya perhiasan saya semua, kebanyakan berlian, terus ada uang valas (valuta asing) juga, ditaksir kalau semuanya itu, sekitar Rp400 juta," kata Heni. 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved