Pilkada DKI 2024
Pemilih Anies dan Ahok Capai 70 Persen di Jakarta, Relawan Bongkar Kondisi Terkini Grup Anak Abah
Pengamat ungkap pemilih Anies Baswedan dan Ahok capai 70 persen di Jakarta. Relawan Anies bongkar kondisi terkini grup anak abah.
TRIBUNJAKARTA.COM - Gerakan Anak Abah coblos 3 paslon dinilai wajar jelang Pilkada Jakarta 2024.
Peneliti dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad melihat adanya aspirasi publik yang sangat besar di Jakarta.
Tetapi belum terwakili oleh tiga paslon yang bertarung di Pilkada Jakarta 2024.
Diketahui tiga paslon yang bertarung di Pilkada Jakarta 2024 yakni Ridwan Kamil-Suswono, Pramono Anung-Rano Karno dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto.
"Pemilih Anies ditambah dengan pemilih Ahok itu kalau kita jumlahkan lebih dari 60 persen sampai 70 persen artinya sangat besar sebetulnya warga Jakarta yang tidak terkanalisasi dalam Pilkada di Jakarta sekarang ini," kata Saidiman dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Nusantara TV, Selasa (17/9/2024).
Oleh karena itu, Saidiman menilai wajar Gerakan coblos 3 paslon sebagai bentuk kekecewaan.
Saidiman melihat gerakan tersebut muncul secara spontan. Hingga kini, ia menyampaikan belum ada publik figur yang melakukan ajakan atau berkampanye terhadap gerakan tersebut.
Selain itu, ia menuturkan adanya persoalan demokrasi di Indonesia. Hal itu berdasarkan kegiatan forum internasional yang digelar di Canberra, Australia.
Forum tersebut digelar setiap tahun untuk membahas perkembangan politik dan ekonomi di Indonesia.
"Dari para Indonesianis itu terlihat sangat jelas pesimisme mereka terhadap demokratisasi di Indonesia salah satu panelis itu bahkan menggunakan istilah apa namanya competitive authoritarianism untuk menyebut kondisi Indonesia," kata Saidiman.
"Dalam kondisi semacam itu di mana ada ancaman otoritarianisme kalau itu terbaca oleh publik ini juga bisa membangkitkan gerakan golongan putih atau gerakan coblos semua atau bahkan tidak datang ke TPS," sambungnya.

Kondisi Internal Anak Abah
Sementara itu, Koordinator Relawan Anies Baswedan, Iwan Tarigan mengingkap kondisi grup internal Anak Abah.
Anak Abah merupakan pendukung militan Anies Baswedan. Iwan yang mengkoordinir relawan di grup sempat menyampaikan untuk memilih terbaik diantara yang terburuk.
"Coba kita pilih terbaik tetap aja belum ya tetap aja saya harus menghargai ya namanya perasaan itu hati itu yang merasa dikhianati ya ini kan politik jahat. Sudah berapa saya berapa kali saya katakan," ujar Iwan.
Iwan mengingatkan Jakarta dapat dimenangkan oleh Anies Baswedan saat Pilpres 2024 bila tidak ada suara pemilih dari luar negeri. Hal itu, kata Iwan, menandakan rakyat Jakarta menginginkan Anies Baswedan sebagai pemimpin.
"Itu suara arus bawah tetapi di elit ini bagaimana caranya supaya Pak Aneis tidak maju kan begitu. Berkali-kali, tiga partai mendukung, kemudian satu-satu mundur, kemudian PDIP juga saya mengikuti," imbuhnya.
Iwan mengaku tidak menyalahkan PKS yang akhirnya putar halauan bergabung dengan KIM Plus mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
Tetapi, ia melihat adanya skenario politik jahat yang akhirnya membuat Anies Baswedan gagal mendapatkan tiket berlayar di Pilkada Jakarta 2024.
Iwan juga menjawab rumor yang berkembang di publik.
"PKS paling inginnya masuk jadi menteri ,tidak semudah itu. Ada tiga partai harusnya kemarin Kalau DKI itu ada delapan pasangan harusnya tapi karena ditekan Pak Anies itu tidak boleh," imbuhnya.
Mengenai Gerakan Anak Abah Coblos 3 Paslon, Iwan Tarigan mengatakan hingga saat ini pendukung Anies Baswedan masih menyimpan rasa kecewa.
Namun, ia berharap adanya paslon yang dapat menunjukan visi misi lebih baik dari Anies Baswedan sehingga bisa dipilih oleh Anak Abah.
Iwan pun menyinggung kebijakan Anies Baswedan yang sangat peduli terhadap rakyat miskin. Ia menyebut Anies Baswedan memanusiakan warga miskin hingga mendirikan rumah susun.
"Mereka diajak hidup mandiri di Kampung Bayam itu dan mereka sangat-sangat selama 2 tahun itu PJ Gubernur, mereka bukan hanya dimanusiakan malah dipenjara. Itu kan anak Abah itu atau pendukung Pak Anies itu sangat marah melihat seperti itu. Nah kalau seandainya ada calon-calon yang menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat miskin," imbuhnya.
"Seandainya calon di DKI yang tadinya orang enggak suka aja akhirnya luluh juga hatinya itu kan seperti kayak jodoh gitu ya Iah baik juga ya," sambung Iwan.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.