Pilkada DKI 2024

Survei LSI RK-Suswono 51,8 Persen, Akankah Satu Putaran Jadi Mungkin Bila Elektabilitas Konsisten?

Hasil survei LSI terbaru yang dipublikasi kemarin menyatakan elektabilitas bacagub-bacawagub Ridwan Kamil-Suswono di angka 51,8 persen.

TRIBUNJAKARTA.COM - Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terbaru yang dipublikasi pada Rabu (18/9/2024) menyatakan elektabilitas bacagub-bacawagub Ridwan Kamil-Suswono di angka 51,8 persen.

Sementara Pramono Anung dan Rano Karno berada di angka 28,4 persen atau berada jauh di bawah pasangan yang berjuluk RIDO itu.

Hal ini sejalan dengan target Pilkada Jakarta satu putaran yang diinginkan oleh Ridwan Kamil-Suswono.

Hanya saja, bila hal tersebut ingin terwujud, keduanya harus mampu mempertahankan elektabilitas mereka hingga menjelang Pilkada pada November mendatang.

Hal ini seperti bocoran yang sudah diungkap oleh Pengamat Politik Ujang Komarudin beberapa wkatu lalu.

"Jika RK dan Pak Suswono mampu menghadirkan mampu meraih dukungan simpati publik, sehingga menghasilkan elektabilitas yang tinggi secara konsisten di bulan September, Oktober, November maka menjadi mungkin," kata dia dikutip dari Metro TV, Selasa (17/9/2024).

Namun ia mengingatkan jika elektabilitas rendah bahkan anjlok, maka target yang dibuat RIDO ini bisa saja pupus.

Apalagi bila dalam dua bulan ke depan elektabilitas mereka di bawah 50 persen.

"Misalnya di bulan September ada yang 40 di bulan Oktober naik di bulan November misal kan sampai 50 persen lebih, maka satu putaran menjadi mungkin. Menjadi bisa karena ada ukuran-ukuran rasional berbasis pada pendekatan subjek yang objektif," pungkasnya.

 Sebagai informasi, LSI melakukan survei berbasis metode ekspreimen untuk mengukur efek dukungan Anies terhadap elektabilitas paslon Ridwan Kamil (RK)-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno.

lihat fotoKLIK SELENGKAPNYA: Langkah politik Anies Baswedan Setelah Gagal Berlayar di Pilkada Jakarta 2024 Dibocorkan Sahabatnya Tom Lembong. Bukan Bentuk Parpol. Apa Komentar Tribunners?
KLIK SELENGKAPNYA: Langkah politik Anies Baswedan Setelah Gagal Berlayar di Pilkada Jakarta 2024 Dibocorkan Sahabatnya Tom Lembong. Bukan Bentuk Parpol. Apa Komentar Tribunners?

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, sengaja tidak memasukkan paslon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto dengan asumsi jika Anies melabuhkan dukungan, hanya kepada salah satu dari dua paslon tersebut.

Terlebih, elektabilitas Dharma-Kun jauh lebih kecil dari dua paslon lain.

Suara RK-Suswono Bisa Anjlok Tanpa Dukungan Anies

Menilik dari pernyataan di atas, rupanya suara RK-Suswono bisa anjlok hingga 11 persen.

Sebab, angka elektabilitas RK-Suswono sudah cukup membawanya untuk menang Pilkada Jakarta 2024 hanya dalam satu putaran.

Namun elektabilitas itu hasil simulasi jika dilaksanakan hari ini atau pada publikasi survei LSI kemarin.

Masih ada tahapan kampanye dan masa tenang yang juga berpotensi membuat pemilih mengubah pilihannya.

Pada survei yang sama menunjukkan, 37,2 persen pemilih menyatakan sangat besar dan cukup besar mengubah pilihan.

Sedangkan 61,5 persen lainnya mengatakan kecil dan sangat kecil kemungkinan mengubah pilihan.

Djayadi Hanan mengatakan, peta politik Jakarta masih cair.

"Jadi lagi-lagi data ini menunjukkan peta Jakarta, secara pasangan, potensi Ridwan Kamil memenangkan Pemilu di Jakarta itu besar."

"Tapi kalau kita lihat angka kemantapan pilihan, tampak pemilihan itu masih cukup cair."

"Artinya, kita belum bisa bilang sudah ada pemenang Pilkada Jakarta untuk saat ini," kata Djayadi pada rilis surveinya yang dipublikasi secara daring, Rabu (18/9/2024).

Sedangkan pada hasil survei eksperimen yang membagi 1.200 responden menjadi tiga kelompok menjadi sama-sama 400 responden, menunjukkan efek dukungan Anies bisa mempengaruhi signifikan perolehan suara RK-Suswono maupun Pramono-Rano.

Kelompok pertama  akan ditanya paslon mana yang akan dipilih jika Pilkada Jakarta diadakan hari ini. Pertanyaan ini mirip dengan survei di atas.

Sedangkan kelompok kedua ditanyakan, “Kalau pemilihan langsung Gubernur dilaksanakan sekarang, dan Anies Baswedan mendukung Pramono Anung-Rano Karno, maka siapa yang akan Ibu/Bapak pilih di antara pasangan nama berikut?”

Kelompok ketiga ditanyakan, “Kalau pemilihan langsung Gubernur dilaksanakan sekarang, dan Anies Baswedan mendukung Ridwan Kamil-Suswono, maka siapa yang akan Ibu/Bapak pilih di antara pasangan nama berikut?”

Hasilnya, jika Anies mendukung Pramono-Rano, maka akan menurunkan elektabilitas RK-Suswono secara signifikan dari 51.7 persen menjadi 40.5 persen, sehingga jarak suara antara RK-Suswono dan Pramono-Rano menjadi lebih kecil dari 22.7 persen menjadi 9 persen .

Jika Anies mendukung RK-Suswono, maka elektabilitas RK-Suswono maupun Pramono-Rano tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Selain itu, terekam juga hasil jika Anies mendukung Pramono-Rano, elektabilitas Pramono-Rano tidak naik signifikan, tapi angka golput naik dari 3,8 menjadi 9,5 persen dan angka responden yang belum menentukan pilihan naik dari 11,8 menjadi 16,0 persen.

Djayadi menekankan, hasil surveinya menyatakan dukungan Anies berefek signifikan pada Pilkada Jakarta 2024.

"Kenapa, karena dukungan dari Anies Baswedan kepada Pram-Rano walaupun tidak atau belum meningkatkan  elektabilitas secara signifikan dari Pram-Rano, tetapi dia secara signifikan menurunkan elektabilitas dari RK-Suswono."

"Sebaliknya, RK-Suswono membutuhkan dukungan dari Anies Baswedan untuk memastikan suaranya tidak turun dan melenggang jadi pemenang. Atau minimal RK-Suswono memerlukan sikap Anies netral," papar Djayadi.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved