5 Teori Berhubungan dengan Peristiwa G30S PKI 1965, Benarkah Ada Keterlibatan Amerika?

Berikut sederet teori terkait peristiwa G30S PKI, benarkah adanya keterlibatan dari Amerika Serikat?.

Editor: Muji Lestari
ISTIMEWA/TribunJogja.com
Letkol Untung SUtopo bin Syamsuri, kunci G30S. Simak 5 teori terkait peristiwa G30S 

TRIBUNJAKARTA.COM - Simak 5 teori peristiwa G30S PKI tahun 1965, konflik internal TNI AD hingga sosok-sosok yang terlibat di baliknya.

 Hingga saat ini dalang peristiwa Gerakan 30 September (G30S) pada 30 September 1965 masih belum diketahui.

Sjam, Letkol Untung, Mayor Soejono, dan Pono dieksekusi mati, sementara Kolonel Abdul Latief dipenjara karena memimpin pasukan G30S.

Mereka menolak untuk mengungkap dalang utama dan tujuan G30S hingga akhir hayat mereka.

Teori G30S 1965 ini muncul dari sejumlah sejarawan dan peneliti dari dalam maupun luar negeri.

Berikut ini lima teori G30S menurut Jurnal Sejarah Volume 9: Memandang Tragedi Nasional 1965 secara Jernih dikutip dari Kesbangpol Jogja dan buku Dalih Pembunuhan Massal.

1. G30S adalah Konflik Internal TNI AD

Teori yang pertama ini diungkapkan oleh sejarawan Benedict Anderson dan Ruth McVey.

Menurut mereka, G30S berakar dari konflik internal di TNI Angkatan Darat.

G30S dinilai sebagai pemberontakan para perwira muda TNI AD di Jawa Tengah yang muak dengan jenderal di Jakarta yang pro-Barat.

Mereka memandang Jenderal Ahmad Yani dan staf umumnya terlibat korupsi dan mengabaikan bekas anak buah mereka di Kodam Diponegoro Jawa Tengah.

Sejarawan lain, John Rossa, berpendapat perpecahan dalam tubuh TNI AD terjadi menjelang G30S.

Setidaknya ada dua faksi yang sama-sama anti-PKI, namun berbeda pandangan terhadap Presiden Soekarno.

Faksi pertama dipimpin Ahmad Yani yang loyal terhadap Presiden Soekarno tapi menolak kebijakan integrasi PKI dan faksi kedua adalah penentang kebijakan Ahmad Yani.

2. Keterlibatan Amerika Serikat

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved