Pilkada DKI 2024
Paslon Bisa Dekati Pendukung Anies Via Tiktok, Warganet Kuak Ada Cagub Nyamar Jadi Warga Jakarta
Pasangan calon di Pilkada Jakarta bisa mendekat pendukung Anies Baswedan lewat medsos TikTok. Warganet ungkap ada cagub nyamar jadi warga Jakarta.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pramono Anung dan Ridwan Kamil bisa menggunakan media sosial TikTok untuk mendapatkan suara pendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
Pengamat Media Sosial, Firman Kurniawan melihat lebih dari 50 persen pemilih di Jakarta yang belum mempunyai pilihan tetap atau swing voters.
Mereka merupakan pemilih pemula atau kelompok milenial yang dahulu mengharapkan Anies Baswedan berkontestasi di Pilkada Jakarta.
"Ini suaranya diperebutkan oleh Pak Pramono dan Pak Ridwan Kamil. Ini suara yang diperebutkan ibisa didekati dengan menggunakan TikTok. Mereka ada di kelompok umur mulai dari 17 tahun sampai 35an," kata Firman dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube TVOne, Rabu (2/10/2024).
Menurut Firman, TikTok dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan program-program paslon kepada pemilih. Hal itu juga berkaca pada Pilpres 2024 kemarin.
Namun, ia berpesan agar para paslon yang memanfaatkan TikTok menyisipkan program mereka di Jakarta, bukan hanya menampilkan hiburan semata.
"Joget-joget yang yang kurang mendidik," katanya.
Firman lalu menyinggung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang sukses memanfaatkan Tiktok.
Pasangan tersebut akhirnya memenangkan Pilpres 2024.
"Pemilih yang ada di DKJ ini juga akan sangat terpengaruh oleh Tiktok," katanya.
Tetapi, Firman mengingatkan Pilkada Jakarta 2024 masih terdapat sentimen mulai dari Pilkada Jakarta 2017 lalu Pilpres 2019 sampai Pilpres 2024.
"Itu terakumulasi sekarang apa lukanya belum sembuh sehingga para kandidat yang ada di Jakarta ini perlu memperhatikan hal tersebut ketika memainkan media sosial," imbuhnya.

Ridwan Kamil Unggul di Medsos
Sementara itu Peneliti Senior Indonesia Indicator, Galuh Shinta mengungkapkan Ridwan Kamil unggul di media sosial lalu disusul oleh Pramono Anung kemudian terakhir Dharma Pongrekun.
"kita bicara tentang popularity dan likeability jadi belum sampai ke elektabilitas," katanya.
Diketahui, Indonesia Indicator melakukan perbandingan paslon Pilgub Jakarta. Dimana riset berlangsung mulai tanggal 1-30 September 2024.

"Ketika melihat medsos itu kita harus melihat interaksi publiknya Ddn itu enggak hanya sekedar melihat expose tapi dengan melihat engagement karena di dalam engagement lah itu ada interaksi ada respon publik seperti itu," ujarnya.
Galuh menuturkan Ridwan Kamil telah memiliki modal menjaga panggung publik melalui media sosial.
Lalu, Rano Karno telah dilekatkan dengan Betawi dan peran Si Doel. Sedangkan untuk Dharma Pongrekun, Galuh menuturkan awal kemunculannya dianggap kontroversial.

"Jadi itu yang kemudian dilekatkan oleh publik linimasa kepada ketiga pasangan itu nah," katanya.
Galuh juga menyebutkan riset tersebut memperlihatkan Ridwan Kamil dipersepsikan sedang menyamar menjadi warga Jakarta.
"Berusaha menjadi warga Jakarta gitu," kata Galuh.

Kemudian, Pramono dan Rano Karno disebut netizen sebagai representasi Betawi.
Lalu netizen juga menyoroti pendamping Dharma Pongrekun, Kun Wardana Abyoto yang berlatar belakan akademisi.
"Dharma-Kun sementara ini berhasil dalam setelah penetapan kemarin tanggal 27 Itu responnya positif untuk itu," kata Galuh.
Galuh menuturkan pihaknya meneliti akun organik meskipun harus ditelisik lebih dalam. Ia lalu meyinggung psikologis warga Jakarta yang dinamis.
Dimana tidak ada kandidat yang memiliki latar dua periode memimpin Jakarta.
"Selalu ingin berganti jadi ada pengalaman atau keinginan untuk eksperimen di dalam setiap kandidasi," kata Galuh.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.