Pilkada DKI 2024
Debat Perdana Pilkada Jakarta, Pengamat Ungkit Sukses Anies dan Jokowi Sihir Warga, Kini Siapa?
Ketiga paslon bakal menjalani debat perdana di Pilkada Jakarta, Minggu (24/10/2024). Pengamat ungkit Anies dan Jokowi sukses sihir warga, kini siapa?
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketiga pasangan calon bakal menjalani debat perdana di Pilkada Jakarta 2024 hari ini, Minggu (24/10/2024).
Pasangan Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto dan Pramono Anung-Rano Karno akan berdebat di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat pukul 19.00 WIB.
Tema yang dibahas yakni “Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global”.
Pengamat Politik Adi Prayitno mengungkit kesuksesan Anies Baswedan dan Joko Widodo menyihir warga Jakarta.
Anies Baswedan memenangkan Pilkada Jakarta 2017. Sedangkan, Jokowi bersama Ahok menang di Pilkada Jakarta 2012.
Adi menuturkan profil demografi pemilih Jakarta mayoritas berasal dari kelas menengah dari sisi pendidikan dan ekonomi. Sehingga, visi misi dan janji politik paslon penting disampaikan secara terbuka.
"Mudah dicerna dan yang paling penting mudah diimplementasikan. Karena tanpa itu semua ya Saya kira calon gubernur agak sulit sebenarnya untuk mendapatkan sejumlah pemilih dan kelompok-kelompok kritis yang saya kira preferensi dan pilihan politik mereka itu berbasiskan nasionalitas dibandingkan dengan preferensi-preferensi yang lain itu," kata Adi Prayitno dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Metro TV, Minggu (6/10/2024).
Adi Prayitno lalu mengungkit terpilihnya Jokowi dan Anies Baswedan.
Menurut Adi, kedua tokoh itu memiliki diferensiasi ide dan gagasan yang membuat pemilih Jakarta takjub.
Ia mencontohkan Anies Baswedan yang mencoba untuk menggulirkan gagasan menolak reklamasi. Hal itu berbeda dengan lawannya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Meski dalam praktiknya misalnya Anies itu tidak sepenuhnya menghentikan reklamasi. Tapi saat itu menghentikan ide reklamasi adalah gagasan yang berani dianggap mampu melawan dominasi oligarki yang saat itu nyaris tak ada lawan tanding," kata Adi.

Adi melihat gagasan Anies menjadikan diferensiasi yang kritis dan kelompok-kelompok rasional Jakarta cenderung memilih calon yang punya portofolio.
Kemudian, Jokowi yang berjanji mengatasi persoalan kemiskinan, pengangguran, banjir dan macet.
"Jokowi sebutkan dengan gerak cepat ya tidak terlampau perlu basa-basi dan perlu diwujudkan itu sempat menyihir pemilih di Jakarta," imbuhnya.
Meskipun, kata Adi, pada akhirnya Jokowi tidak menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Jakarta karena memilih bertanding dalam Pilpres 2024.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.