Viral di Media Sosial

5 Fakta Siswi SMKN 3 Semarang yang Hilang di Gunung Slamet: Awalnya Tak Izin Ortu, Nekat Tektokan

Seorang siswi SMKN 3 Semarang bernama Naomi Daviola (17) sempat tersesat di Gunung Slamet, Jawa Tengah. 

|
Kolase TribunJakarta
Naomi Daviola, pendaki Gunung Slamet yang sempat dikabarkan hilang kini telah ditemukan dalam keadaan selamat pada Selasa (8/10/2024). 

"Ditemukan di pos 7 arah Kabupaten Pemalang," ucapnya.

3. Tektokan

Sementara itu dilansir dari Instagram @pendakilawas, Naomi Daviola diketahui melakukan pendakian secara tektokan bersama rombongan para pendaki lainnya berjumlah 40 orang. 

Tektokan dalam bahasa pendaki berarti naik gunung bolak balik dalam satu hari atau pulang pergi, tanpa menginap atau membuat kemah. 

Ia mengikuti jasa open trip yang berangkat dari basecamp Bambangan Sabtu (5/10/2024) pukul 23.00 WIB kemudian rombongan kembali lagi ke base camp Bambangan, Minggu 6 Oktober pukul 21.24 WIB. 

Namun, pada Senin (7/10/2024) pukul 11.00 WIB, ketua rombongan melapor kepada pihak base camp ternyata ada satu orang pendaki bernama Naomi Daviola belum kembali. 

4. Tak izin ortu

Diketahui dari postingan @pendakilawasn lainnya, Naomi tidak meminta izin kepada orang tuanya untuk mendaki Gunung Slamet

Remaja berusia 16 tahun ini memberitahu kepada orang tuanya untuk berkegiatan Pramuka. 

Kedua orang tuanya tidak tahu jika Naomi ternyata naik Gunung Slamet secara tektokan. 

Padahal, para pendaki dilarang untuk melakukan pendakian secara tektokan. 

Pasalnya kata akun tersebut, Gunung Slamet bukan gunung kecil yang bisa tektokan dengan waktu 2-4 jam. 

Dengan perjalanan normal memakan waktu sekitar 9 jam untuk sampai puncak, begitu pula sebaliknya jika harus turun gunung. 

"Karena beberapa bulan lalu juga ada kejadian pendaki yang kena asam lambung saat tektok Gunung Slamet. Semoga survivor lekas ditemukan dengan keadaan selamat," tulis akun tersebut. 

5. Sedang program PKL

Naomi merupakan siswi kelas 12 yang sedang menjalani program Praktek Kerja Lapangan (PKL) di sebuah perusahaan kereta di Kota Semarang.

"Kami baru tahu Senin kemarin saat kami monitoring kehadiran," ucap Kepala SMKN 3 Semarang, Harti. 

Setelah melakukan monitoring, pihak sekolah diberi tahu oleh pihak perusahaan bahwa Naomi tidak masuk.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved