Baim Wong Merasa Dikhianati, Orang yang Tahu Perselingkuhan Paula Bakal Jadi Saksi di Sidang Cerai

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Aktor Baim Wong menggegerkan publik setelah menggugat cerai istrinya, Paula Verhoeven ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Baim Wong merasa dikhianati karena istrinya Paula Verhoeven diduga melakukan perselingkuhan.

Sidang cerai perdana Baim Wong dan Paula Verhoeven bakal digelar pada 23 Oktober 2024 di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Adapun agenda sidang perdana adalah proses mediasi. Kuasa hukum Baim Wong, Fahmi Bachmid mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan sejumlah saksi dalam sidang cerai tersebut.

Saksi tersebut mengetahui peristiwa perselingkuhan Paula Verhoeven.

"Saksinya sudah ada bahkan lebih dari satu banyak sekali saksi yang tahu dan mereka rata-rata adalah orang yang dekat, dekat dalam artian tahu peristiwa," kata Fahmi dikutip TribunJakarta.com dari Youtube Intens Investigasi, Rabu (9/10/2024). 

"Kalau saksi itu kan harus orang yang mengetahui, jadi bukan persoalan siapa yang membawa tapi orang yang mengetahui adanya peristiwa itu jadi saya kasih catatan bahwa saksi itu yang mengetahui melihat dan mendengar adanya sebuah peristiwa itu adalah saksi Jadi mereka adalah orang-orang yang sebagaimana disebut tadi," sambungnya.

Fahmi lalu bercerita awal mulanya dirinya ditunjuk menjadi kuasa hukum Baim Wong. 

Ia mengingat Baim Wong menghubunginya pada tanggal 29 September 2024.  

Fahmi lalu bertemu Baim Wong untuk membahas kasus perceraiannya dengan Paula Verhoeven.

"Saya meminta dokumen-dokumen, data-data yang ada termasuk saksinya siapa," katanya.

Baim Wong, kata Fahmi, lalu mengingingkan gugatan cerai sekaligus hak asuh anak. 

Kemudian, Baim Wong juga ingin memasukkan dalam permohonan sejumlah masalah yang selama ini mengganjal batinnya.

"Saya sampaikan secara mendetail ada di dalam permohonan kami yang tebalnya 20 halaman seperti itu," imbuhnya.

Menurut Fahmi, Baim Wong mengajukan gugatan cerai talak. Artinya, kata Fahmi, Baim Wong ingin mengahiri rumah tangga karena bila diteruskan akan menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan lahir batin untuk dirinya.