Potensi Sepak Bola Putri di Jakarta Besar, Pemimpin Baru Diharap Bisa Perhatikan Kesejahteraan Atlet
Nasib sepak bola putri di Jakarta perlu mendapatkan perhatian, terlebih dalam waktu dekat bakal mempunyai sosok Gubernur baru.
TRIBUNJAKARTA.COM - Nasib sepak bola putri di Jakarta perlu mendapatkan perhatian, terlebih dalam waktu dekat bakal mempunyai sosok Gubernur baru.
Sepak bola putri di Jakarta kini sedang meningkat karena baru saja meraih meraih medali perak dalam gelaran PON 2024 Aceh-Sumatera Utara.
Pencapain tersebut merupakan prestasi bagi sepak bola putri Jakarta karena pada gelaran PON sebelumnya meraih peringkat keempat.
Prestasi medali perak ini disambut gembira oleh publik sepak bola Jakarta dan berharap prestasi tersebut bisa terjaga dengan baik di tahun-tahun berikutnya.
Akan tetapi, Jakarta sebagai kota besar juga memiliki beragam masalah.
Permasalahan yang mencolok di jakarta adalah fasilitas olahraga yang belum memadai, khususnya untuk sepak bola putri.
Kondisi ini ditanggapi secara serius oleh Komunitas Jakarta Adalah Kita dengan menyelenggarakan diskusi bertema “Sepak Bola Perempuan di Jakarta untuk Masa Depan” di Ruang Kopi, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024).
Diskusi ini menghadirkan tokoh sepak bola putri Jakarta, Carla Bio Pattinasarani, pemain Tim Putri PON DKI Jakarta dan Timnas Putri Indonesia.

Ada juga pelatih sepak bola putri Intan Nurani Ulfa, serta stakeholder sepak bola putri di Jakarta, M. Larico Ranggamone.
Diskusi ini mencari beragam solusi terkait dengan permasalahan sepak bola putri.
Larico Ranggamone menyampaikan harapan besar agar pemimpin masa depan dapat memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan sepak bola putri di Jakarta.
Menurutnya, potensi talenta yang ada di ibu kota sangat besar namun belum difasilitasi dengan optimal.
"Diskusi ini menarik dan sangat membangun. Harapan kita, calon pemimpin ke depan bisa merealisasikan apa yang kita diskusikan demi kemajuan sepak bola putri Jakarta," ungkap Larico Ranggamone.
Ia juga menekankan bahwa sepak bola putri Jakarta bisa menjadi barometer nasional jika diberikan wadah dan dukungan yang memadai.
"Talenta kita banyak, tapi tidak disalurkan dengan baik. Banyak yang beralih ke olahraga lain."
"Kita berharap ada pemimpin yang berani mengambil sikap dan memiliki visi jelas untuk sepak bola putri," tambahnya.
Larico juga menyoroti minimnya fasilitas yang tersedia bagi sepak bola putri di Jakarta.

"Dukungan masih kurang, hanya terasa saat ada event. Kita butuh jenjang yang berkelanjutan, seperti adanya liga khusus di Jakarta atau pra-turnamen untuk menjaga semangat sepak bola putri tetap hidup."
Sementara itu, pelatih sepak bola putri, Intan Nurani Ulfa, berharap pemimpin baru dapat memberikan perhatian lebih pada kesejahteraan atlet dan pembinaan sepak bola putri.
"Selama ini sepak bola putri masih dipandang sebelah mata. Semoga pemimpin baru bisa memprioritaskan sepak bola putri, tidak hanya sepak bola putra," tegas Intan.
Diskusi ini diharapkan dapat menjadi pijakan awal dalam upaya mengangkat sepak bola putri Jakarta ke level yang lebih tinggi, dengan dukungan dan perhatian yang lebih serius dari para pemimpin dan pemangku kebijakan di masa mendatang.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.