Viral di Media Sosial

36 Tahun Alvi Memulung dan Mengajar, Kini Perjuangan Sang Guru Honorer Berbuah Ibadah ke Tanah Suci

Kisah guru honorer Alvi Noviardi yang berjuang memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan memulung berbuah manis. Kini ia umrah ke Tanah Suci.

Kolase Foto TribunJakarta/Kompas.com
Kolase Foto Alvi Noviardi guru honorer yang nyambi jadi pemulung mendapatkan hadiah umrah. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kisah guru honorer Alvi Noviardi yang berjuang memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan memulung berbuah manis.

Alvi kini mendapatkan hadiah berupa umrah ibadah ke Tanah Suci Mekkah.

Tak hanya itu, ia juga mendapatkan modal usaha sehingga bisa membuka warung.

Kisah hidup Alvi viral setelah videonya memulung berseliweran di media sosial.

Murid-muridnya tak sungkan bersalaman saat bertemu Alvi yang sedang memulung.

Kini, total sudah 36 tahun Alvi mengabdikan diri sebagai pengajar sekaligus pengumpul barang bekas.

Bapak dua anak ini berinisiatif menjadi pemulung sepulang mengajar mata pelajaran IPS di MTs Hidayatul Islamiyah, Kabupaten Sukabumi.

Perjamnya ia diupah sebesar Rp 10 ribu. Sementara jarak sekolah dan rumahnya cukup jauh.

Alvi menaiki angkot sebanyak tiga kali dan tentunya membutuhkan ongkos. Oleh sebab itu, perjalanan pulang sekolah diisinya dengan menyambi sebagai pemulung.

Berbekal karung berwarna putih, Alvi tak malu menyusuri jalan di Kabupaten Sukabumi.

Satu persatu botol plastik hingga paku bekas diambilnya dari tanah maupun aspal jalanan, sembari berjalan pulang.

Jarak yang lumayan, membuatnya kerap bertemu dengan murid-muridnya.

Dengan sopan, murid-murid Alvi selalu menghampirinya untuk sekedar bersalaman.

Memulung Sejak Kuliah

Alvi Noviardi sudah terbiasa mengumpulkan barang bekas untuk dijual sejak pertama kali masuk kuliah pada 1988, 

Baginya, pekerjaan ini bukanlah hal yang memalukan atau membuat gengsi, melainkan salah satu cara untuk menambah biaya kuliah.

 Sambil mengenyam pendidikan tinggi, Alvi juga mulai mengajar sebagai guru honorer.

 Setiap selesai kuliah atau mengajar, ia mengeluarkan karung untuk mencari barang-barang bekas yang bisa dijual.

 Aktivitas ini terus dilakoninya bahkan hingga setelah menikah dan memiliki dua anak. 

Setiap pulang dari mengajar, ia langsung mencari barang bekas dan membawanya pulang. 

Tak jarang, ia bertemu dengan para murid atau alumni di jalanan saat sedang mengumpulkan rongsokan. 

Alvi menyimpan barang bekas hasil kumpulannya selama satu minggu sebelum akhirnya dijual. 

Hasil yang ia dapatkan dari menjual barang-barang bekas tersebut biasanya hanya berkisar antara Rp 50 hingga Rp 100 ribu setiap minggunya.

 "Seminggu paling kekumpul enam karung. Ada gelas plastik dan lainnya. Paling mahal itu tembaga, satu kilogramnya Rp 60 ribu, tapi ngumpulinnya lama," ujar Alvi saat ditemui wartawan pada Kamis (10/10/2024) petang. 

K Kisah Alvi mendadak viral pada akhir 2023 hingga awal 2024. Sejak itu, banyak uluran tangan yang membantu kehidupannya, termasuk dari Amal Bakti Islami yang membangunkan Alvi sebuah warung untuk menambah penghasilan.   

Sejak memiliki warung pada pertengahan 2024, Alvi sudah tidak lagi mengumpulkan barang bekas sepulang mengajar. 

Kini, setiap bel pulang sekolah berbunyi, Alvi segera bergegas menuju rumahnya yang berada di Kampung Bantar Muncang, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.   

Ditemani dua buah hatinya, Alvi tampak semangat menjalani aktivitas barunya sebagai pemilik warung. Kini, ia tinggal berdua dengan anak-anaknya setelah sang istri meninggal dunia. Alvi masih mengajar di satu sekolah, yakni MTS yang beralamat di Mangkalaya, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, di mana ia mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Terima Hadiah Umrah

Tangis  Alvi pecah saat bertemu Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto. Dalam momen itu Alvi menjelaskan bahwa dirinya sudah mengajar selama 38 tahun.

Setelah mendengar kisah yang dialami Alvi, AKBP Tri Suhartanto memberikan modal usaha warung.

Selain itu, AKBP Tri menanyakan Alvi ingin ke Mekah dan mengajaknya untuk menjalankan ibadah umrah.

Mendengar itu, Alvi tak kuasa menahan tangisnya dan langsung memeluk erat sang perwira

Hadiah tersebut diperuntukkannya sebagai bentuk apresiasi Alvi selama ini yang bekerja keras menghidupi keluarga. 

Ia bahkan rela menyambi sebagai pemulung sepulang mengajar demi kebutuhan keluarga tercukupi. 

Menurut AKBP Tri Suhartanto, kisah Pak Alvi bisa menjadi inspirasi banyak orang.

“Teruslah berbuat baik kepada siapapun.Dari Pak Alvi kita bisa belajar dengan segala kelebihan dan kekurangan yang di miliki namun masih tetap bisa memberikan manfaat kepada semua orang,” ucapnya dikutip dari laman tribratanews.jabar.polri.go.id.

Diketahui, AKBP Tri Suhartanto mengemban jabatan sebagai Kapolres Cimahi sejak 22 Juli 2024.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kapolres Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Ia pernah menjadi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Tri tercatat menjabat Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyidikan KPK mulai akhir 2018 hingga Februari 2023. (Kompas.com/TribunBengkulu.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved