10 Tahun Kepemimpinan Joko Widodo

Tak Sekadar Tanggul, Plaza Kalibaru Jadi Ruang Terbuka Banyak Manfaat Bagi Masyarakat

Keberadaan tanggul pantai Program Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) menjadi sebuah ruang terbuka.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Keberadaan tanggul pantai Program Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di wilayah Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara menjadi sebuah ruang terbuka yang kini membawa banyak manfaat bagi warga sekitar.

Selain fungsi teknisnya untuk mengantisipasi penurunan muka tanah di kawasan pesisir serta pencegahan banjir rob, pemerintah membangun ruang terbuka di salah satu bagian tanggul pantai Kalibaru untuk dimanfaatkan warga.

Ruang terbuka itu kini dikenal sebagai Plaza Kalibaru, area yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai pelengkap daripada Tanggul Pantai PTPIN Kalibaru Barat di wilayah RW 06 Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

Area yang dulunya kumuh sebagai bagian dari tempat pelelangan ikan kini berubah menjadi ruang terbuka yang dilengkapi berbagai fasilitas bermanfaat bagi masyarakat.

Di Plaza Kalibaru terdapat beberapa fasilitas yang bisa dinikmati masyarakat, seperti area bermain anak hingga lapangan futsal.

Jalanan yang mengitari area tanggul juga menjadi sebuah akses yang bisa mempermudah warga berpindah dari satu RW ke RW lainnya.

Ketua RW 06 Kelurahan Kalibaru, Abdul Karim mengatakan, pembangunan Plaza Kalibaru merupakan permintaan dari masyarakat setempat yang akhirnya diwujudkan pemerintahan era Presiden Joko Widodo melalui Kementerian PUPR.

"Pada dasarnya kami meminta kepada PUPR pada saat itu untuk membuat ya plaza ini, karena Kalibaru tidak punya ruang terbuka. Sangat miris sekali, kalau kita dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya," kata Abdul Karim kepada TribunJakarta.com, Minggu (13/10/2024).

Abdul Karim mengungkapkan, secara historis, area yang kini telah terbangun Plaza Kalibaru dulunya pada tahun 1980 sampai 1990-an merupakan area pelelangan ikan dan pelabuhan perikanan.

Nilai historis itu tidak banyak berubah ketika kini masih banyak nelayan yang melabuhkan kapal dan perahu mereka di balik tanggul.

Dengan adanya ruang terbuka, fasilitas bermanfaat, serta tetap menyediakan area bagi nelayan berlabuh, Plaza Kalibaru kini menjadi layaknya tempat wisata ramah kantong bagi warga sekitar.

"Bahkan dari luar DKI ada yang mereka ingin tahu tentang Kalibaru karena sangat cocok sekali, di bawah ada nelayan gitu kan, jadi mereka pengunjung itu bisa melihat bisa menikmati suasana nelayan, laut juga," ungkapnya.

Abdul Karim berharap Plaza Kalibaru masih menjadi tempat yang menyenangkan bagi masyarakat setempat.

Manfaatnya juga diharapkan terus terasa di masa-masa yang akan datang.

"Karena kita juga kan pakai area Plaza Kalibaru ini untuk kegiatan-kegiatan, termasuk yang terakhir Festival Kalibaru. Harapannya ke depan dapat terus bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Diketahui, Plaza Kalibaru merupakan bagian dari pembangunan tanggul pantai yang memanjang dari sisi timur ke sisi barat Kalibaru.

Adapun untuk wilayah Kalibaru, Kementerian PUPR membangun tanggul yang total panjangnya mencapai sekitar 3,2 kilometer.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved