Dering Ponsel Pramono Anung hingga Perubahan Raut Puan: Pertemuan Prabowo dan Megawati Batal

Dering ponsel Pramono Anung membuatnya tiba-tiba bergegas menemui Prabowo Subianto, Selasa siang, (16/10/2024)

|

TRIBUNJAKARTA.COM - Dering ponsel Pramono Anung membuatnya tiba-tiba bergegas, Selasa siang, (16/10/2024). Di tengah aktivitas kampanyenya, sang Cagub Jakarta nomor urut 3 itu tiba-tiba berubah peran.

Dari calon pemimpin Jakarta, Pram, sapaan karibnya, dalam sekejap menjadi petugas partai sekaligus orang kepercayaan sang Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Dering ponsel Pramono berasal dari panggilan staf Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Sebagai komunikator Megawati, Pramono meluncur ke kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Saat itu, rumah Prabowo tengah ramai awak media.

Sebab, sang presiden terpilih tengah memanggil satu per satu calon pembantunya di kabinet

Parade calon wakil menteri hingga kepala badan tengah keluar masuk rumah Prabowo. Awak media pun ramai memantau.

Kehadiran Pramono sempat membuat kaget para wartawan.

Cagub Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengacungkan jempol dan telunjuknya saat dimintai pendapatnya mengenai rencana dari Ridwan Kamil yang ingin membentuk tim detektif untuk memantau anak putus sekolah di Jakarta.
Cagub Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengacungkan jempol dan telunjuknya saat dimintai pendapatnya mengenai rencana dari Ridwan Kamil yang ingin membentuk tim detektif untuk memantau anak putus sekolah di Jakarta. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Setibanya di kediaman Prabowo, Pramono tak menggubris permintaan wawancara terkait tujuan kedatangannya ke rumah Prabowo.

Pertemuan Pramono dengan Prabowo berakhir sekira pukul 13.43 WIB siang. Hal itu ditandai dengan Mobil Toyota Kijang Innova Zenix hitam bernomor polisi B 1670 WIZ itu langsung pergi meninggalkan Kertanegara.

Saat bergerak meninggalkan rumah Prabowo, semua kaca jendela mobil yang ditumpangi Pramono Anung tampak tertutup. 

Dia menghindari pertanyaan wartawan terkait tujuan pertemuannya dengan Prabowo.

Dari luar kaca jendela mobil yang gelap akibat dilapisi kaca film itu, terlihat siluet Pramono yang hanya memberikan gestur tangan namaste, saat diminta para wartawan untuk membuka kaca jendela mobil.

Dari sumber Tribunnews, pertemuan Pramono dengan Prabowo membahas pertemuan dengan Megawati dan jatah menteri PDIP.

“Pramono menyampikan kepada Prabowo, untuk membicarakan soal menteri dari PDIP, disampaikan langsung saja kepada Megawati ketika bertemu nanti,” ujarnya.

Sumber lain pun mengatakan, selepas bertemu Prabowo, Pramono langsung bergegas menemui Megawati di kediaman Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Selasa sore.

Pramono tampak seorang diri menemui Megawati di Teuku Umar, Menteng. Di sana, Pramono menyampaikan isi pertemuannya dengan Prabowo. 

Sang sumber mengaku tidak tahu persis apa yang disampaikan Pramono kepada Megawati. Sebab, pertemuan itu disebut hanya berlangsung empat mata.

Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keterangan pers usai Rapat Paripurna, Kamis (28/3/2024). Puan Maharani mengaku tak memberikan instruksi terkait hak angket kepada Fraksi PDIP di DPR RI.
Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keterangan pers usai Rapat Paripurna, Kamis (28/3/2024). Puan Maharani mengaku tak memberikan instruksi terkait hak angket kepada Fraksi PDIP di DPR RI. (Tribunnews/Chaerul Umam)

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani sempat menyebut, pertemuan Prabowo dengan Megawati akan terlaksana Kamis (17/10/2024). Hari itu bertepatan dengan ulang tahun Prabowo ke-73.

"InsyaAllah (pertemuan terjadi besok)," kata Puan di Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Saat kembali ditegaskan soal pertemuan itu terjadi bertepatan dengan hari ulang tahun Prabowo, Puan kembali menjawab pernyataan yang sama.

"InsyaAllah," tegas Puan.

Malam harinya, Puan bersama Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey, menemui Megawati di Jalan Teuku Umar.

Puan terlihat keluar dari kediaman Megawati sekira pukul 19.06 WIB. Dari dalam mobilnya, Puan tak banyak berkomentar ketika dihujani pertanyaan wartawan soal rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo.

Dia lagi-lagi berkomentar “InsyaAllah” dan tidak memastikan waktu pertemuan Megawati dengan Prabowo. Kali ini, Puan terlihat tidak begitu bersemangat ketika menanggapi pertanyaan wartawan.

Pemandangan itu berbeda ketika Puan ditanya wartawan soal rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo, sebelumnya. Saat itu, raut Puan tampak bersemangat dan melempar senyum.

Mobil hitam yang ditumpanginya pun pergi meninggalkan Teuku Umar, Menteng. 

Pukul 20.03 WIB, giliran Olly yang keluar dari kediaman Megawati. Ia juga diam seribu bahasa.

Kendaraan yang ditumpanginya hanya melambat ketika dicegar wartawan, dan melaju meninggalkan kediaman Megawati. 

Batal Bertemu

Sumber Tribunnews menyebut, rencana pertemuan Prabowo dan Megawati pada 17 Oktober 2024 batal.

Putri Bung Karno belum memutuskan sikap partainya akan di bawa ke mana pada rezim Prabowo-Gibran.

Terlebih, Megawati disebut tidak terburu waktu dan tidak mempermasalahkan posisi partainya du pemerintahan lima tahun mendatang.

“Ibu dalam posisi ‘santai’, enggak gabung pun enggak masalah,” terang sumber itu. 

Sumber Tribunnews lainnya juga mengatakan, pertemuan Megawati dengan Prabowo kemungkinan bakal terjadi setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024, mendatang.

Dia mengatakan, Megawati masih belum mau bertemu dengan Prabowo. Namun, hal itu belum bisa dipastikan alasannya. Sebab, Megawati akan mengambil momentum yang tepat dalam setiap sikap dan keputusan partainya.

Adapun, informasi yang diterima Megawati masih ingin melihat konstelasi Pilkada Serentak 2024 hingga gelaran Kongres PDIP yang akan digelar April 2025, untuk menetukan keputusan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo. Termasuk, melihat sejauh mana keterlibatan alias cawe-cawe Joko Widodo (Jokowi) dalam pembentukan kabinet Prabowo-Gibran.

“Ibu masih belum mau ketemu,” katanya.

Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP) Jawa Tengah Bambang Wuryanto.
Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP) Jawa Tengah Bambang Wuryanto. (TRIBUN JATENG)

3 Klaster

Pada Selasa (15/10/2024), Ketua Bapilu PDIP, Bambang Wuryanto sempat mengungkapkan adanya tiga klaster di tubuh partai banteng.

Ketiganya memberi pandangan berbeda soal sikap PDIP mengenai bergabung atau tidaknya di kabinet Prabowo-Gibran.

“Begini, kalau saya bicara sama dikau, keputusan untuk itu aku belum dengar. Tetapi yang berkembang, itu kan, namanya pendapat kan berbeda-beda yang berkembang di antara kawan-kawan itu,” kata Bambang.

Menurut pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini, terdapat pihak-pihak di internal PDIP yang ingin segera masuk ke pemerintahan Prabowo.

Selain itu, ada kader-kader di PDIP yang ingin terlebih dahulu melihat perkembangan dan tidak mau tergesa-gesa mengambil keputusan untuk bergabung pemerintahan.

Bahkan, kata Pacul, ada kader-kader yang secara tegas tidak ingin PDIP berada di barisan pemerintahan, dengan mempertimbangkan kepentingan bangsa. 

“Ada yang ingin segera masuk, ada yang ingin masuknya nanti saja, karena kita lihat perkembangannya dulu kayak apa. Kemudian ada yang mengatakan sudahlah enggak usah masuk. Jadi ada tiga klaster yang sedang berdinamika,” ungkap Pacul.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS: Pertemuan Megawati-Prabowo Pupus, 'Tak Gabung Tak Masalah'

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved