10 Tahun Kepemimpinan Joko Widodo
LRT Jabodebek Jadi Transportasi Penolong Warga Kota Satelit dari Macetnya Kota Jakarta
LRT Jabodebek Transportasi Publik Penolong Warga Kota Satelit dari Macetnya Kota Jakarta
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM - LRT Jabodebek dinilai jadi transportasi penolong bagi masyarakat yang tinggal di kota satelit Jakarta seperti Depok dan Bekasi.
LRT atau Lintas Rel Terpadu Jabodebek merupakan satu dari beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
10 tahun pemerintahan Jokowi, LRT Jabodebek dinilai berhasil membawa kemajuan di dunia transportasi khususnya berbasis rel.
Wirayanti warga Cibubur, mengaku sangat terbantu dengan adanya LRT Jabodebek.
Ia yang bertempat tinggal tak jauh dari Stasiun LRT Jabodebek Harjamukti, Depok, mengaku senang dengan adanya LRT Jabodebek.
Sebab, LRT Jabodebek membuat perjalanan dari tempat tinggalnya menuju pusat kota Jakarta jauh lebih cepat.
"Kemana-mana yang jalurnya bisa pakai LRT (Jabodebek), aku sengaja pakai ini. Karena lebih cepat aja," kata Wira, ditemui di Stasiun LRT Jabodebek Harjamukti, Rabu (16/10/2024).
Umumnya, kata Wira ia harus menempuh perjalanan lebih dari satu jam untuk menuju ke pusat kota Jakarta dari Harjamukti Depok, apabila naik kendaraan pribadi atau transportasi umum lain.
Selain karena jarak yang cukup jauh, macet pun jadi biang keladi lamanya perjalanan yang harus ditempuh.
Dengan LRT Jabodebek, Wira lebih merasa nyaman karena tidak lagi harus bermacet-macetan di jalan.
"Ini enak banget, sangat ngebantu. Udah enaklah, udah maju," kata dia.
Untuk saat ini, LRT Jabodebek melayani 18 stasiun yang menghubungkan wilayah Jakarta, Depok, dan juga Bekasi.
Untuk LRT Jabodebek rute lintas Cibubur, melewati stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, dan Harjamukti.
Sedangkan rute lintas Bekasi melewati stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, Halim, Jatibening Baru, Cikunir 1, Cikunir 2, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.
Sama seperti Wira, Puji warga Depok, Jawa Barat juga merasakan dampak positif dari adanya LRT Jabodebek.
Puji yang sudah berusia 48 tahun memilih untuk naik LRT Jabodebek ketimbang naik KRL Commuterline.
Pasalnya di jam-jam tertentu, KRL Commuterline dari arah Jakarta menuju Depok atau Bogor, penuh sesak.

"Kalau ini (LRT) nggak begitu penuh. Tadi naik dari Cawang saya langsung dapat duduk. Kalau KRL naik jam pulang kerja gini belum tentu duduk,"
"Lumayan nolong buat orang yang sudah berumur kayak saya, daripada harus desak-desakan atau macet-macetan. Turun di Harjamukti, nyambung ojek online. Mahal dikit gapapa, tapi nyaman," bebernya.
Sebagaimana diketahui, LRT Jabodebek diresmikan Presiden Joko Widodo pada 28 Agustus 2023.
Meski sama-sama berbasis rel, sistem yang digunakan LRT Jabodebek berbeda dengan KRL Commuterline.
Dihimpun dari situs media sosial resmi, LRT Jabodebek dioperasikan dengan sistem Grade of Automtion (GoA) level 3 yang membuatnya bisa beroperasi otomatis tanpa masinis.
Keunggulan dari sistem GoA level 3 ini, diklaim mampu mengurangi potensi kecelakaan akibat human error dan mampu meningkatkan akurasi jadwal kereta.
Walau demikian, LRT Jabodebek menjamin bahwa operasional tersebut sangat aman bagi penumpang.
Diharapkan jadi solusi macet dan polusi udara
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyebut bahwa kehadiran LRT Jabodebek diharapkan bisa jadi solusi dari masalah macet dan juga polusi udara.
Dihimpun dari Tribunnews, pada saat peresmian LRT Jabodebek, Agustus 2023 lalu, Jokowi mengatakan Jakarta selalu masuk dalam 10 besar kota termacet di dunia.
Hal ini karena ratusan ribu kendaraan masuk ke Jakarta setiap hari sehingga timbul kemacetan dan berdampak pada polusi udara Jakarta.
LRT Jabodebek jadi salah satu upaya Pemerintah untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi
"Oleh sebab itu mengapa dibangun MRT, LRT, KRL, transjakarta, BRT Kereta bandara agar masyarakat kita semua beralih dari transportasi pribadi ke transportasi massal," kata Presiden Jokowi saat itu.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.