Kualifikasi Piala Dunia

BAHRAIN Makin Terpojok Usai Minta Pindah Lokasi Main Lawan Indonesia, STY Geram,Disebut Tim Pengecut

Sikap dari federasi sepak bola Bahrain yang menginginkan pemindahan lokasi pertandingan bola melawan Indonesia mendapatkan catatan negatif.

Editor: Wahyu Septiana
PSSI
Penyerang Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen berduel dengan pemain Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Sikap dari federasi sepak bola Bahrain yang menginginkan pemindahan lokasi pertandingan bola melawan Indonesia mendapatkan catatan negatif. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sikap dari federasi sepak bola Bahrain yang menginginkan pemindahan lokasi pertandingan bola melawan Indonesia mendapatkan catatan negatif.

Bukan dari publik pecinta sepak bola Indonesia saja, tapi dari negara-negara di Asia lainnya.

Bahrain beberapa waktu lalu sudah mengajukan pemindahan lokasi pertandingan melawan Indonesia ke AFC.

Bahrain tak menginginkan pertandingan melawan Indonesia dilaksanakan di Jakarta.

Sejatinya, laga tersbeut dijadwalkan di Stadion Gelora Utama Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 25 Maret 2025.

Bahrain sudah mengajukan permintaan ke AFC dan FIFA untuk memindahkan venue pertandingan ke tempat netral.

Alasannya yakni demi keselamatan para pemain.

Bahrain FA mengkaim mendapat banyak ancaman dari suporter Timnas Indonesia.

Panggilan serius ke suporter Indonesia yang berada di Timur Tengah, khususnya di Kuwait, Timnas Indonesia perlu dukungan lagi main di Kualifikasi Piala Asia U17 2024.
Panggilan serius ke suporter Indonesia yang berada di Timur Tengah, khususnya di Kuwait, Timnas Indonesia perlu dukungan lagi main di Kualifikasi Piala Asia U17 2024.

Fans Indonesia dianggap memberikan ancaman dan menebar kritik ke akun media sosial FA Bahrain.

Hal ini sekaligus menjadi dasar Bahrain FA mengajukan pemindahan lokasi pertandingan.

Melihat kondisi Bahrain yang menginginkan pemindahan tempat pertandingan, komentar turut datang dari negara di Asia lainnya.

Media asal Korea Selatan, Osen, kemudian menilai permintaan PSSI-nya Bahrain itu sebagai sesuatu tindakan pengecut.

"Bahrain yang telah membuat marah Shin Tae-yong, mengajukan permintaan pengecut untuk menggelar pertandingan di negara lain," tulis Osen.

Lebih lanjut, Osen memprediksi permintaan Bahrain tersebut berpeluang ditolak FIFA.

"FIFA dan AFC mengizinkan negara ketiga menjadi tuan rumah jika ada keadaan yang tidak dapat dihindari, contohnya negara yang sedang berperang seperti Iran dan Palestina."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved