Kunjungi Puskeswan Ragunan, Anggota DPRD Jakarta Kenneth Temukan Sejumlah Masalah Harus Diperbaiki
Kent menemukan beberapa catatan untuk Puskeswan Ragunan sebagai bahan evaluasi
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth bersama Ketua Animal Defender Indonesia, Doni Hendaru Tona melakukan kunjungan ke Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan (Puskeswan) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Sabtu 19 Oktober 2024. Dalam kunjungan tersebut, pria yang akrab disapa Bang Kent itu disambut langsung oleh Plt Puskeswan, drh. Hasudungan Sidabalok.
Dalam kunjungannya, Kent menemukan beberapa catatan untuk Puskeswan sebagai bahan evaluasi. Pasalnya, sebagai pusat pelayanan kesehatan hewan bagi masyarakat yang diberikan oleh pemprov DKJ, Puskeswan harus tampil prima dan mampu memberikan pelayanan terbaik.
"Beberapa temuan kami jadikan acuan apakah sudah ada pembenahan sejak saat itu. Beberapa hal yang menjadi temuan saya di lapangan dan perlu diberikan catatan," kata Kent dalam keterangannya, Minggu (20/10/2024).
Kent dan Animal Defender Indo memberikan catatan kepada Puskeswan, sebagai berikut:
1. Kondisi kucing di shelter dan taman di sana mayoritas kurus, jauh dibawah ambang batas. Setelah diamati, ternyata pakan yang diberikan adalah catfood dicampur nasi basah. Tanpa ada tambahan lain. Perlu dicatat, bahwa kucing tidak dapat mencerna karbohidrat, sehingga tidak ada nutrisi yang bisa diserap.
2. Anjing dalam area shelter (sepertinya sitaan atau hasil evakuasi / TL, karena bukan di area observasi) kurus kering. Dari 11 anjing yang ada di area ini, hanya 1 yang kondisinya mendekati body score normal. Tulang menonjol, mata belekan, tampak loyo dan lunglai. Kuat dugaan mereka terkena parasit darah, yang kalo tidak tepat penanganan, akan berakibat maut segera.
3. Area observasi monyet kasus gigitan, sudah baik.
4. Pemberian pakan anjing juga tampak tanpa nutrisi yang cukup. Campuran dogfood dengan nasi plus kuah, kami coba cium tanpa aroma daging. Sehingga anjing pun tanpa nafsu makan memakannya, dan nutrisinya tidak dapat mencukupi kebutuhan.
5. Tidak tampak upaya pengobatan pada anjing2 di area shelter / belakang yang kurus2 ini. Tampak beberapa caplak hinggap di badan anjing2 ini. Yang kita tau, vector penyebar parasit darah yang mematikan itu adalah kutu.
6. Kebersihan baik.
7. Kesiapan petugas baik.
"Yang menjadi pertanyaan berikutnya, apakah Puskeswan mampu memberikan perawatan yang layak pada hewan-hewan ini? Atau malah hanya menjadi tempat tunggu maut menjemput?," ketus Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI itu.
Kent pun berharap besar agar perubahan segera dihadirkan di Puskeswan, Plt Kepala Puskeswan Hasudungan berkomitmen untuk menghadirkan perubahan.
"Plt Puskeswan Pak Hasudungan menjanjikan akan ada perubahan fisik kucing-kucing yang kurus saat kunjungan kemarin, dalam 1 bulan. Maka pada tanggal 17 November nanti, Kami akan mengecek kembali kondisi aktual kucing-kucing di Puskeswan ini," bebernya.
Kent juga berharap kepada Pak Pramono Anung Wibowo jika terpilih menjadi Gubernur Jakarta harus mampu membenahi sektor pelayanan kesehatan hewan, agar bisa menjadi acuan nasional secara utuh dan ideal.
Sambut Kembalinya Hasto, Politisi PDI Perjuangan Kenneth: Satyam Eva Jayate! |
![]() |
---|
Amnesti Untuk Hasto Kristiyanto, Kenneth PDIP: Terima Kasih Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Jakarta Bebas Daftar Provinsi Miskin, Kenneth DPRD DKI: Bukti Keberhasilan Kinerja Pramono Anung |
![]() |
---|
Tegas! Anggota DPRD DKI Jakarta Kenneth Minta Audit Menyeluruh Produk Beras Food Station |
![]() |
---|
Terpilih Jadi Ketua Percasi DKI Jakarta, Kenneth Fokus Pembinaan dan Perluas Akses Catur Usia Dini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.