Asal Usul Warna Biru Oligarki pada Dasi yang Dipakai Menteri Kabinet Merah Putih saat Pelantikan

Warna biru muda pada dasi yang dipakai para menteri saat pelantikan disebut juga sebagai 'biru oligarki,' dari mana asal-usulnya?

Editor: Muji Lestari
Kolase TribunJakarta.com
Asal Usul warna biru oligarki pada dasi yang dikenakan para menteri Kabinet Merah Putih saat pelantikan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Mengenal warna biru oligarki pada dasi yang dikenalan para menteri Kabinet Merah Putih saat pelantikan, Senin (21/10/2024).

Sebanyak 53 menteri Kabinet Merah Putih yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka telah dilantik hari ini.

Dalam momen tersebut, seluruh menteri terlihat kompak mengenakan dasi berwarna biru muda.

Calon Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjelaskan bahwa pemilihan dasi biru muda tersebut bukanlah kebetulan.

"Dasi biru muda ini memang merupakan dresscode yang diminta oleh istana," ungkap AHY sebelum dilantik di Istana Negara.

AHY menambahkan, aturan mengenai pakaian ini telah diumumkan oleh Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya.

Sebagai informasi, warna biru muda pada dasi yang dikenakan para menteri, identik dengan warna Prabowo-Gibran saat kampanye Pilpres.

Foto Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran
Foto Kabinet Merah Putih

Penelusuran TribunJakarta.com, dasi warna biru muda yang dikenakan disebut juga dengan warna 'biru oligarki.'

Asal Usul Biru Oligarki

Hal ini bermula saat muncul video dan gambar Peringatan Darurat berwarna biru tua dengan gambar lambang Garuda Indonesia, viral di media sosial menjelang akhir Agustus 2024.

Gambar itu tersebar luas setelah anggota DPR periode 2019-2024, berupaya menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal ambang batas syarat pencalonan kepala daerah untuk Pilkada Serentak 2024

Saat itu, MK mengembalikan aturan ambang batas pencalonan kepala daerah sebesar 20 persen kursi DPRD atau 25 persen perolehan suara sah pileg sebelumnya.

Beleid itu dengan tegas sudah diputus MK bertentangan dengan UUD 1945.

Kemudian, MK juga mengembalikan batas usia minimal calon kepala daerah terhitung sejak pelantikan.

Munculnya Peringatan Darurat itu kemudian membuat warganet ramai-ramai menamai warna biru tua sebagai "biru perlawanan".

Sementara, biru muda yang identik dengan pasangan Prabowo-Gibran, disebut biru oligarki.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved